30

569 38 16
                                    

Jangan lupa tekan '🌟'..

.

~ISWY~

*Skip, di rumah Papa Boy...

Pukul 9 malam, Rasya baru saja sampai dirumahnya setelah makan malam dengan Fanny, dan mengantarkannya pulang.

Rasya memarkirkan mobilnya, lalu tersenyum sejenak mengingat wanita manis itu.

"Ahh astaga.. sudah lama aku tidak merasakan sebahagia ini.." ucap Rasya sembari tersenyum bahagia.

"Goodbye, mafia murahan. Aku menemukan wanita yang jauh lebih baik darimu" tambah Rasya dengan santainya, sembari turun dari mobil.

Lalu dengan semangat, Rasya memasuki rumah.

"Assalammu'alaikum..." ucap Rasya sembari melepas sepatunya.

"Wa'alaikumsalam..."

Terdengar suara keluarganya dari ruang tengah.

Rasya pun meletakkan sepatunya di rak, dan berjalan memasuki ruang tengah.
Terlihat orangtua dan adik-adiknya yang sedang berbincang santai.

"Hai sayang~" sapa Mama Yaya dengan lembut.

Rasya tersenyum, lalu mencium tangan Papa Boy dan Mama Yaya.

"Uuu~~~... ada yang baru saja pulang kencan~" canda Yahsya, dan dibalas kikikan lucu dari Aisyah.

"Diam lah..." ucap Rasya dengan semburat merah di pipinya, sembari duduk di karpet mewah.

"Papa hanya menyuruhmu mengantarkan Fanny pulang. Bukan untuk dinner berdua" ucap Papa Boy membuat Rasya terkejut.

"Eh? Papa tau darimana?" Tanya Rasya.

"Kau menggunakan mobil Papa. Papa bisa melacaknya" ucap Papa Boy sembari menekan jam kuasanya, dan muncul posisi dimana mobil Papa Boy berada.

"Mm... hehe.. maaf, tadi Fanny lapar. Jadi Rasya traktir saja dia makan malam" ucap Rasya.

"Kau baru mengenalnya belum ada sehari, sudah mengajaknya dinner" ucap Papa Boy.

"Fanny itu jarang loh berpergian dengan orang lain. Jangan membuatnya tidak nyaman, Sayang" tambah Mama Yaya.

"Mama... Rasya ingin mendekatinya dengan cepat supaya Rasya bisa menikahinya. Rasya tidak mau dilangkahi oleh Yahsya atau Aisyah" ucap Rasya membuat si kembar mengerjapkan matanya bingung.

"Aisyah, dilangkahi apa maksud Abang Rasya?" Tanya Yahsya dengan sedikit berbisik.

"Ehm.. entah. Aku pun tidak tau" ucap Aisyah dengan berbalas bisik.

"Rasya, adik-adikmu masih SMP. Tidak mungkin melangkahimu" ucap Papa Boy.

"Benar. Lagipula, Fanny juga butuh waktu untuk mengenalmu. Dan.. Mama tidak mau kau menikahinya hanya karena ingin cepat nikah. Fanny sejak dulu tidak pernah merasakan cinta, jangan membuatnya menderita atau sakit hati" ucap Mama Yaya.

"Papa, Mamaa,.. percaya pada Rasya. Rasya jatuh cinta dengannya, dan Rasya serius dengannya. Dia wanita yang sangat sempurna..  ya walau, sangat sulit mendapatkannya. Tapi Rasya benar-benar mencintainya. Dia sangat manis..." ucap Rasya berusaha meyakinkan orangtuanya.

"Sebenarnya, Papa sangat mendukungmu jika kau benar-benar serius dengan Fanny. Ya, menurut Papa, dia memang sempurna untukmu. Tapi, Papa mengikuti keputusan Mama" ucap Papa Boy sembari menatap Mama Yaya yang sedang berpikir.

"Ayolah Ma.. Biasanya Mama yang mendukung Rasya.." ucap Rasya dengan pelan.

"Hmm.. Ya sebenarnya sejak awal Mama lebih suka jika Fanny, bersama Yahsya. Karena itulah Mama yang mengangkat Fanny menjadi sekertaris Yahsya" ucap Mama Yaya membuat Rasya, dan juga adik-adiknya terkejut.

I Still Want You.. {R💜F}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang