6

452 44 14
                                    

*Baca pengumuman diakhir nanti ya guyss, akan ada kejutan yang tidak menarik🤣.

.

Jangan lupa tekan '🌟'...

.

~ISWY~

*Skip keesokan harinya..

Pukul 1 siang hari, Yahsya sedang dalam perjalanan menuju kantor Papa Boy.

Di dalam mobil, ia hanya diam sembari sesekali menatap keluar jendela. Ya, Yahsya sedikit gugup saat ini.

Bukan hanya karena ia akan berlatih, tapi juga karena ini pertama kalinya ia pergi keluar rumah tanpa kembarannya.

Sebelumnya, Aisyah ingin ikut bersama Yahsya ke kantor sang Papa. Namun, karena Aisyah tidak tega meninggalkan Mama Yaya sendiri di rumah, jadi ia pun memilih untuk menemani Mamanya.

Yahsya menghela nafas pelan, lalu mengangguk.

"Aku pasti bisa.." batin Yahsya.

Tak lama kemudian, Yahsya pun sampai di kantor megah Papa Boy.

"Silahkan, Tuan muda" ucap sang supir yang membukakan pintu untuk Yahsya.

Yahsya mengangguk sekilas tanpa senyum, lalu turun dari mobil dan memasuki kantor megah itu.

Banyak pekerja yang berpapasan dengannya, langsung menunduk hormat dan memberikan jalan untuknya.

Saat Yahsya memasuki lift, ia berpapasan dengan seorang pria yang juga menaiki lift.

"Oh? Selamat siang Tuan Muda Yahsya" ucap pria itu sembari menekan tombol lift.

"Selamat siang Uncle Ray. Tapi, Yahsya tidak suka dipanggil Tuan Muda" ucap Yahsya dengan mata bulat yang menggemaskannya.

Uncle Ray tertawa pelan mendengarnya.

"Haha.. Baiklah, apa Yahsya mau bertemu Papa?" Tanya Uncle Ray.

"Eheum. Papa sudah berjanji untuk melatih Yahsya" jawab Yahsya dengan semangat.

"Hm? Berlatih apa?" Tanya Uncle Ray sembari keluar lift di lantai 8 bersama Yahsya.

"Berlatih menjadi penerus perusahaan. Walau Yahsya tidak yakin juga bisa menyaingi Abang Rasya atau tidak~. Oh ya, ngomong-ngomong.. apa uncle juga akan ke ruangan Papa?"

"Eheum.. Ada laporan penting yang harus ditandatangi oleh Tuan Besar Boboiboy" ucap Uncle Ray sembari memberikan sebuah berkas pada Yahsya.

Yahsya menerimanya, lalu membuka berkas itu dan membacanya sejenak.

"Mm.. Maaf uncle, Yahsya belum paham tentang ini..." ucap Yahsya sembari memberikan kembali berkas itu.

Uncle Ray hanya tersenyum tipis, dan mengangguk sembari menerima berkas itu.

"Hm.. aku tidak yakin dengannya. Rasya dulu langsung paham setelah membacanya pertamakali" batin Uncle Ray.

Tak lama kemudian, mereka pun sampai di ruang kantor Papa Boy.

Uncle Ray pun mengetuk pintu. Setelah mendengar suara dingin Papa Boy dari dalam ruangan, mereka pun langsung memasukinya.

Yahsya membulatkan matanya saat melihat seseorang selain Papa Boy di dalam ruangan itu.

"Wahh~ Abang Rasya juga disini? Yahsya kira Abang sedang pergi keluar bersama teman-teman abang, karena hari ini hari minggu kan" ucap Yahsya sembari mendekati mereka.

"Yaa.. seharusnya abang ada janji lain, tapi... Ada hal yang lebih penting" ucap Rasya sembari menatap Papa Boy.

Papa Boy hanya tersenyum tipis, lalu menatap Uncle Ray.

I Still Want You.. {R💜F}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang