12

414 34 12
                                    

Gaess.. pemberitahuan...
Bagi kalian yang takut atau eneg dengan 'darah'... dan juga memiliki imajinasi yang sangat tinggi, jangan baca chapter ini sambil makan yaaa😂.

Karena, aku yang nulis aja sampe mual gitu😅.

Oke lah langsung saja, cekidot😂👍

Jangan lupa tekan '🌟'..

.

~ISWY~

*Skip 1 Bulan Kemudian...

Hari Minggu, Pukul 4 Sore hari. Rasya sedang berada dikamarnya, menata buku-buku barunya di rak sembari bersenandung lembut.

Karena besoknya adalah hari pertama Rasya masuk SMA di kelas 12, orangtuanya pun membelikan sekeranjang penuh buku baru.
Sebenarnya, Rasya tidak menggunakan buku di sekolah karena disekolahnya menggunakan tablet untuk belajar, juga akan diberikan beberapa buku tulis khusus dari sekolah.

Walau begitu, Rasya tetap sangat bahagia menerimanya. Karena membaca buku, adalah salah satu hobinya juga.
Baginya, membaca dari buku fisik lebih menarik dibanding membaca dari buku digital.

Disaat Rasya sedang serius menata buku-bukunya, sebuah suara teriakan mengejutkannya.

"Halo Abang Rasyaaa~!!!!!"

Rasya langsung menoleh, dan terkejut melihat anak perempuan yang sangat ia kenali.

"Melody..?.. Hai" ucap Rasya sembari menghentikan aktivitasnya.

Melody pun langsung berlari mendekati Rasya diikuti beberapa orang di belakangnya.

"Hello!!~" ucap seorang wanita.

"Aunty Brietta?.. Uncle John..?" Tanya Rasya.

Ia cukup terkejut melihat ramainya orang yang datang kekamarnya. Dari sepupu kecilnya yaitu Melody dan Melynda, Aunty Brietta dan Uncle John, serta orangtua dan Adik-adiknya.

Dan yang semakin mengejutkannya adalah seorang alien yang juga datang.

"Uncle.. Nut??"

"Halo Rasya! Wahhh.. Kau semakin tinggi! Haha..., Bagaimana kabarmu?" Tanya Uncle Nut dengan semangat.

"Ehm.. Rasya, baik Uncle. Mmm, ramainya" gumam Rasya yang masih terkejut.

"Hmh!, mereka sudah datang sejak tadi. Abang yang terlalu hanyut dalam dunia sendiri" ucap Yahsya membuat Rasya menatapnya tajam.

Namun dengan segera, Rasya mencium tangan Uncle John, Aunty Brietta, dan Uncle Nut.

"Mm.. Maaf Uncle.. Aunty.., Rasya tidak mendengar ada yang datang tadi" ucap Rasya tidak enak.

"It's Okay. Woww.. Banyak sekali buku disini. Hobimu tidak berubah" ucap Aunty Brietta.

"Hehe.. Tentu saja. Membaca sangat menyegarkan pikiran" ucap Rasya.

"Hmh,.. bagiku membuat sakit kepala" ucap Yahsya pada Aisyah dan Melynda, membuat mereka tertawa kecil.

"Ohh... NOO!!! Mommyy!!! Melody melupakan sesuatu!!!" Teriak Melody tiba-tiba.

"Ssttt... tidak baik berteriak tiba-tiba. Apa yang kau lupakan?" Tanya Aunty Brietta dengan lembut.

"Ups.. maaf Mommy, Melody melupakan dessert creamy chocolate box didalam mobil" ucap Melody membuat Aunty Brietta terbelalak.

"WHATT!!!???? Why are you--.. rgghh.. ayo cepat kita ambil sebelum cair!" Panik Aunty Brietta sembari menarik Melody untuk mengikutinya.

Papa Boy menggeleng pelan melihatnya. Sementara yang lain tertawa pelan.

I Still Want You.. {R💜F}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang