Hari ini adalah hari pertama Lyodra masuk ke sekolah baru nya. Ia terpaksa pindah karna pekerjaan orangtuanya, mau tidak mau ia harus mengikuti.
Terdengar nyaring suara alarm yang terletak di atas meja samping kasur Lyodra.
Bugh
Seseorang melempar bantal ke wajah Lyodra yang masih tertidur. "Woy bangun!"
"Ahhh apasihhh sakit tau," rengek Lyodra sambil mengusap-usap kepalanya.
"Bangun Yod. Lu lupa hari ini hari pertama lu sekolah."
Seketika Lyodra membuka mata nya lalu bergegas pergi ke kamar mandi nya.
"Kan udah gua duga pasti tu anak lupa. Untung ada gua, kalo gak berabeh tu anak," ucapnya lalu keluar dari kamar Lyodra.
Selesai mandi Lyodra segera memakai seragam sekolahnya dan sedikit berdandan, seperti memakai bedak dan liptint agar mukanya terlihat sedikit fresh.
"Ck kalo bukan karna papah gua gak akan mau pindah sekolah, apalagi satu sekolah sama tu curut nyebelin," ucap Lyodra sambil memasukkan buku bukunya ke dalam tas nya dengan suasana hati yang kesal.
"YOD CEPETAN TURUN SARAPAN," teriak orang dari bawah.
"IYA BENTAR."
Lyodra turun kebawah lalu duduk di meja makan nya.
"Yon, bokap gua mana?" tanya Lyodra melihat sekeliling.
"Udah berangkat kerja," jawab Lyon. Ia adalah sepupu Lyodra, anak dari Kaka ayahnya.
"Kok gak pamitan sama gua," ucap Lyodra sambil memakan rotinya.
"Kan lu tidur pea," kesalnya sambil menoyor kepala gadis yang sedang makan itu.
"Btw lu ngapain disini?"
Lyon menghembuskan nafasnya kasar. "Anjing ya lu. Gua kan disuruh ortu gua buat berangkat sekolah bareng lu."
"Santai aja kali."
Selesai sarapan mereka segera berangkat sekolah.
Baru saja berada di depan gerbang sudah banyak anak murid yang menatap ke arah mereka. Lyodra sangat bingung kenapa orang orang menatap mereka dengan segitunya, apakah ada yang aneh? perasaan ia tidak memakai baju terbalik atau salah memakai baju, Lyon pun begitu, mereka berdua terlihat baik baik saja tidak ada yang aneh.
"Kok orang orang ngeliatin kita kaya gitu banget?" tanya Lyodra sambil membuka helm nya.
"Ya iyalah kan gua termasuk murid famous di sekolah ini," sahut Lyon dengan bangga.
"Gak salah denger gua?" ucap Lyodra tertawa kecil.
"Gak percaya lu?"
"Gak!"
"Wah ngeremehin gua ni orang."
"Udah ah mending anterin gua ke ruang kepala sekolah."
"Gak perlu ke ruang kepala sekolah, langsung ke kelas aja."
"Emang ga papa?"
"Gapapa, kemaren udah gua datengin kepala sekolahnya jadi lu bisa langsung masuk kelas."
"Trus kelas gua dimana?"
"Ya sekelas sama gua lah," ucap Lyon sambil merangkul Lyodra.
"What! gamau ah, males banget gua sekelas sama lo!" rengek Lyodra tidak terima.
"Terima nasib," ucap Lyon lalu membawa Lyodra ke kelas nya dengan wajah tidak bersalah sedangkan wajah gadis itu terlihat sangat kesal dan badmood.
Saat berjalan menuju kelas, orang orang makin menatap mereka dengan tatapan yang tidak biasa saja, ya jelas soalnya posisi Lyon lagi ngerangkul Lyodra, tapi emang aneh banget ya? apa bener yang di bilang Lyon kalo dia murid famous, masa sih, gak yakin gua, tapi kalo di liat liat masuk akal juga sih kalo dia jadi murid famous.
KAMU SEDANG MEMBACA
Reegan
Teen FictionReegan Atlanta amerlan. si ketua geng Xlovenos yang dikenal dengan wajah datarnya. teman-temannya sering menjulukinya laki-laki tidak punya hati atau perasaan, karna Reegan tidak pernah menyukai perempuan. Tetapi ia mendadak berubah karna gadis yang...