Lyodra mengambil laptop nya lalu membaringkan tubuhnya di kasurnya. Sebenarnya ia tidak berniat untuk tidur karna niat awalnya adalah menonton drama korea, Lyodra memanfaatkan malam liburnya karna besok ia tidak masuk sekolah jadi ia malam ini bisa bergadang untuk menonton drama Korea.
Jam menunjukkan pukul 04.00 Lyodra benar-benar kalap dengan drakornya. Ia memutuskan untuk berhenti menonton dan berniat tidur, tetapi ia ingin mencek keadaan di bawah dulu, apakah para laki-laki itu sudah tertidur atau belum.
Lyodra melangkah menuruni anak tangga dengan hati-hati tanpa menimbulkan suara. Terlihat mereka bertujuh sudah lelap dari tidurnya tetapi ia salfok pada laki-laki yang terlihat tidur dengan gelisah, ia seperti kedinginan. Lyodra mengambil satu buah selimut lalu memberikannya ke Reegan, karna ia tidur hanya menggunakan baju kaos nya padahal ia tadi memakai jaket tapi mungkin Reegan lupa memasangnya.
Setelah itu Lyodra diam sejenak sambil menatap Reegan, ia seperti orang yang tenggelam dengan pesona Reegan, karna memang laki-laki itu terlihat sangat tampan saat sedang tidur.
Lyodra menampar pipi kanannya. "Sadar Lyodra sadar. Kayanya ini efek ngantuk jadi gua harus cepet cepet tidur," ucapnya lalu pergi menuju kamarnya dan tertidur.
Keesokan harinya Lyodra bangun pukul 10.00 itupun masih sangat terasa ngantuk. Lyodra beranjak dari tempat tidurnya dan memasuki kamar mandinya, setelah mandi ia memakai baju kaos nya dengan celana pendek lalu pergi kebawah untuk sarapan.
"Pagi Yod," ucap Lyon.
"Pagi Lyodra," sapa teman-temannya yang lain kecuali Reegan.
Lyodra terkejut membulatkan matanya, kenapa segerombol laki-laki ini masih dirumahnya, ia kira mereka sudah pergi dari tadi pagi.
"Lo pada kok masih disini?" tanya Lyodra dengan wajah kebingungan.
"Emang kenapa? gak boleh?" sahut Lyon yang sedang menyuap makanannya ke dalam mulutnya.
"Gua kira lo pada udah pulang."
"Kita mager pulang, lagian tadi bokap lo udah ngizinin kita main disini," ucap Lyon.
"Bokap gua udah pulang? trus dia mana?"
"Ya berangkat kerja lagi lah. Cepet sini sarapan, bi Ida udah masakin makanan," suruh Lyon sambil mengambilkan sepiring makanan yang dimasak bi Ida untuk Lyodra. Gadis itu segera duduk dan memakan makanannya.
"Btw kalian gak pulang emang gak di marahin ortu kalian?" tanya Lyodra.
"Ya enggak lah, kita kan udah izin," jawab Adrian.
"Kita-kita juga udah biasa gak pulang kerumah seharian ataupun semalaman," ucap Bisma.
"Eh gan, tumben lu mau ikut kita di sini," ucap Attala.
"Tau nih tumben banget, biasanya dia gak mau ikut kecuali ps nongkrong di basecamp atau mau berantem atau pas mau balapan, pokoknya kegiatan selain itu biasanya gak mau ikut kecuali harus dipaksa dulu," ucap Saga.
"Yaudah gua pulang aja," ucap Reegan yang hendak bangkit dari duduknya.
Dengan cepat Saga mencegatnya. "Ngambekan lu."
"Tau nih, orang kita ngomong sesuai fakta," ucap Attala.
"Ya gua lagi mau ikut aja, emang kenapa?"
"Emm maaf sebelumnya, emang Reegan ini orangnya pemalu atau pendiam jadi jarang mau ikut sama kalian?" tanya Lyodra yang masih tidak paham dengan karakter Reegan.
Sejenak teman-temannya itu tertawa. "Dia bukan pemalu ataupun pendiam Yod, tapi dia itu emang gini orangnya gak banyak omong tapi langsung ke tindakan, contohnya kalo berantem dia gak suka basa basi dulu kalo mau berantem ya tinggal berantem gak usah adu mulut gitu. Trus lo belum tau kan kalo dia ketua geng kita kita, itu karna dia paling serem di antara kita dia juga paling jago berantem ataupun balapan daripada kita," jelas Lyon.
KAMU SEDANG MEMBACA
Reegan
Teen FictionReegan Atlanta amerlan. si ketua geng Xlovenos yang dikenal dengan wajah datarnya. teman-temannya sering menjulukinya laki-laki tidak punya hati atau perasaan, karna Reegan tidak pernah menyukai perempuan. Tetapi ia mendadak berubah karna gadis yang...