Part 6 "Tentang Nadira"

10.4K 1.3K 25
                                    

Haiii, met siang, yg bobo siang semoga mimpi buruk, yang baca malam semoga makin ovt☺💔

Happy reading, dari author gak jelas bye!

🖤🥀🖤

Nadira Anastasia, gadis cantik nan lugu yang mampu membuat Aiden jatuh cinta, sebelumnya Aiden dan Nadira adalah teman satu SMP, Aiden banyak tahu tentang Nadira. Nadira suka apa, tidak suka apa, dan kepribadian Nadira. Semua yang ada pada Nadira hampir tidak ada cela, gadis itu sungguh menawan dan sempurna di matanya.

Entah takdir atau bukan, pada masa SMA mereka berada di kelas yang sama, yaitu kelas IPA 2 sebelum akhirnya Aiden memutuskan pindah kelas bersama sahabatnya ketika Nadira sudah tiada.

Pada saat itu kedekatan keduanya mulai terjalin bahkan ayahnya dan papa Nadira juga membangun proyek bersama, semakin lama dekat dengan Nadira membuat Aiden semakin nyaman, akhirnya dia memutuskan untuk menyatakan perasaan pada gadis cantik itu. Bahagia bukan main rupanya Nadira memiliki perasaan yang sama, Aiden merasa beruntung karena dari sekian banyak laki-laki yang mendekati Nadira, dia pemenangnya.

"Gue sayang sama lo, Ra..." bisik Aiden tulus, cowok itu mengeratkan pelukannya pada Nadira.

"Aku juga Adien, janji sama aku terus ya?" balas Nadira berbisik pula.

Aiden mengangguk pasti kemudian menjawab, "Gue akan selalu ada buat lo, gue pasti sama lo karena gue gak akan ngelepas apa yang udah jadi kepunyaan gue."

Nadira tersenyum, sangat manis. "Makasih ya, Aiden. Kamu udah pilih aku diantara banyaknya  perempuan yang ngejar kamu."

Aiden menggeleng, "Gak, Ra. Kita sama, lo juga milih gue diantara banyaknya mereka semua, makasih..."

Saat itu keduanya menjadi topik panas seantreo SMA Rajawali, gelar couple goals pun mereka dapatkan karena saking serasinya. Aiden yang  tampan dan Nadira yang sungguh cantik, sesempurna itu meraka.

Dibalik itu Aiden tahu, Nadira sakit. Cewek itu mengidap leukimia, bukan menjadi rahasia lagi penyakit Nadira, bahkan seantreo sekolah pun tahu gadis itu tengah sakit. Maka dari itu tidak ada yang berani mengganggu Nadira, apalagi Aiden adalah orang di belakangnya.

"Aiden, aku pengen ke puncak, pengen lihat bunga Edelweis bareng kamu." ucap Nadira tiba-tiba.

Aiden menunduk, menatap mata Nadira yang kini sedang mendongak menatapnya. Saat ini keduanya berada di pinggir kota, duduk di pinggir sebuah jembatan besar sembari melihat pemandangan malam kota Jakarta.

"Pengen banget?" tanya Aiden.

"Pengen banget, dulu kata papa waktu mama hamil aku, mama pengen banget ke gunung buat lihat bunga Edelweis, tapi karena kandungan mama lemah jadi gak boleh dan belum kesampaian sampai sekarang." jelas gadis itu.

Aiden tersenyum hangat, "Yaudah nanti kita ke gunung waktu libur kenaikan kelas ya, kita lihat bunga abadi yang lo mau."

"Beneran?" tanya Nadira dengan sorot mata berbinar senang.

"Beneran cantik, sabar ya," Balas Aiden.

"Aaa makasih ganteng, sayang banget!!" Girang Nadira, gadis itu memeluk Aiden erat-erat.

Aiden ikut bahagia melihat perempuan kesayangannya bahagia, dia rela melakukan apa pun untuk Nadira, baginya Nadira adalah segalanya. Melihat Nadira dia seperti melihat gambaran bundanya, bahkan cara Nadira berbicara saja mirip sekali dengan Bundanya, hal itulah yang membuatnya jatuh cinta pada sosok cantik bernama Nadira Anastasia.

READENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang