Selamat pagi yang sangat kepagian ini, ada yang belum tidur??
Kalau ada mari kita baca ini hehwhwhwhwhwhHappy reading♡
°°°°°
Mendengar kabar dari Galang semalam Aiden benar-benar dibuat gelisah semalaman, lagi-lagi dia teringat akan Nadira. Aiden menjambak rambutnya sendiri karena dia tiba-tiba diserang perasaan dejavu yang luar biasa, ada ketakutan sendiri dalam dirinya.
Bukan...
Dia bukan Nadira, ingat Van, dia bukan Nadira!
"AAARGGHH!!"
Aiden bangkit dari posisi tidurnya, jam menunjukan pukul 01.48 dini hari dan cowok itu tetap nekat keluar diam-diam tanpa memberitahu orang rumah. Aiden menyambar jaket, dompet dan kunci motornya sebelum keluar dari kamar, cowok itu memutuskan untuk pergi ke rumah Bara dan mengajak cowok itu pergi ke tempat balapan liar yang 30 menit lagi pasti akan ramai anak-anak muda seusia mereka yang sedang beradu kecepatan kuda besinya.
Di lain tempat Bara sedang asyik terlelap dalam mimpi indahnya, ponselnya berdering beberapa kali namun tak dihiraukan sama sekali karena yang terpenting saat ini adalah tidur, dia mengantuk karena lembur menonton anime kesukaannya.
Cklek~
Sosok tinggi dengan pakaian hitam serta helm fulface yang masih berada di kepalanya itu masuk kedalam kamar Bara, dia geram melihat Bara yang tidak kunjung bangun padahal dia sudah menelfon beberapa kali.
Plak!
"ANJINGG!!"
Bara terkejut dan langsung terbangun begitu merasakan rasa panas dan perih di area bokongnya akibat pukulan, tanpa sadar cowok itu juga mengumpat kasar dan berkata kotor serta tidak tahu jika pelaku yang memukulnya sedang menatap datar dibelakangnya.
"Setan gila dari mana berani-beraninya ganggu gue." gumam Bara kesal.
"Heh cucu dakjal! Buyutnya Firaun! Setan dari sekte mana lo bisa-bisanya mukul bokong paripurna, bahenol, manjalitah, gue, hah?!" dumelnya.
"Kalau gue tepos nanti om Gojo-"
"Siapa yang lo katain setan, Bar?" potong Aiden kesal.
Bara terdiam dan menoleh,"Heh anak anjing! Bisa-bisanya lo niruin suara temen gue, ya meski temen gue kelakuannya mirip sama lo-"
"Albara Januar Lasmana!"
"Kok lo tau nama gue?" tanya Bara terkejut, cowok itu beringsut mundur menjauhi Aiden yang dia kira setan itu.
"Bar, gak usah nguji kesabaran gue." ujar Aiden mengingatkan.
"Lo setan jangan deket-deket gue, gue alergi, apalagi setan dakjal tidak berpendidikan kaya lo! Hussh!" usirnya.
Aiden membuka helmnya dengan kesal dan dia lemparkan pada Bara dengan kuat sampai membentur perut cowok itu, Bara mengaduh kesakitan dan menyumpah serapahi Aiden dengan berbagai nama binatang yang ada di otaknya.
"Sialan, sakit goblok!" ujarnya kembali melempar helm itu kepada pemiliknya.
Aiden menangkapnya dengan mudah, "Gak peduli, bangun lo ganti baju ikut gue!" titahnya.
"Ikut kemana ngen**t, pagi buta lo mau kemana? Yaelah Den, mending tidur."
"Lo ikut atau koleksi film porno lo gue cepuin ke om Ares?" ancam Aiden.
"Ahh, lo mah gak asik." ketus Bara sembari bangkit untuk mengganti baju dan mencuci muka.
Aiden tersenyum puas, jika dia tidak bisa tidur maka Bara juga tidak akan bisa tidur. Beberapa saat kemudian disini lah keduanya berada, disebuah jalanan sepi yang jarang dilintasi oleh orang-orang, berkumpul bersama rombongan geng motor sekolah sebelah yang dipimpin oleh Laskar, sepupu Aiden.
KAMU SEDANG MEMBACA
READEN
Teen Fiction#1 in lifeschool April 2023 "Jangan mencintai orang yang belum selesai dengan masa lalunya" Mungkin kebanyakan orang berpegang teguh dengan kalimat tersebut, tapi bagaimana ceritanya jika kita mencintai orang lama dan orang baru di waktu yang bersa...