Part 28 "Dia Nadine"

4.7K 633 146
                                    

Hei heii, edisi tepatin janji check!!
btw siapa yang baru masuk 3 hari tapi tugas sekolah udah kaya tugas seminggu gak dikerjain?

Btw happy reading ya, aku harap komenan kalian malam ini bisa bikin semangat aku nulis sambil buat tugas sekolah♡

****

Kabar adanya siswi baru di sekolah mereka ternyata mampu menggemparkan seisi sekolah, bukan karena siswi itu kalangan selebriti atau apa tapi wajah siswi itu yang begitu mirip dengan seseorang. Tidak begitu mirip karena tingkat kemiripan mereka hanya 60% namun hal itu mampu membuat seisi sekolah bertanya-tanya, darimana cewek itu berasal? Siapa orang tuanya?

Bahkan kabar itu juga sampai di telinga Aruna, cewek itu diserang perasaan aneh yang tidak biasa begitu melihat foto sang siswi baru dari handphone Zara. Aruna gelisah karena dia ingat betul pernah melihat foto orang yang lumayan mirip dengan gadis itu, itu ada di ponsel Aiden, dia melihatnya saat Aiden menceritakan sosok kekasih tercintanya yang sudah tiada.

"Run, lo gak apa-apa?" tanya Zara khawatir.

Aruna bergeming, cewek itu terus menatap pintu kelas menunggu kedatangan Aiden.

Zara menghembuskan napas gusar, kedatangan cewek itu saja mampu membuat seisi sekolah gempar apalagi perasaan Aruna, jelas saja Aruna khawatir karena siswi baru itu jelas terlihat mirip dengan Nadira. Dengan adanya sosok yang mirip dengan Nadira bukankah ini akan berpengaruh pada hubungan Aiden dan Aruna yang bahkan baru saja resmi berpacaran.

"Jangan terlalu di pikirin deh, Run." celetuk Zara khawatir.

"E-eh, aku nggak mikirin apa-apa kok." jawab Aruna kikuk.

Zara menatap Aruna. "Lihat gue," pintannya pada Aruna. "Lo harus percaya sama Aiden apapun yang terjadi, Aiden kalau udah serius sama orang dia nggak akan nyia-nyiain orang itu." lanjutnya.

Aruna mengangguk paham dan dia percaya akan hal itu, tapi bolehkah Aruna ragu untuk sementara ini? Aiden begitu mencintai Nadira bahkan setelah satu tahun cewek itu pergi dan sekarang sosok yang begitu mirip dengan Nadira kembali muncul, tidak menutup kemungkinan hal itu akan membuat perasaan Aiden kembali bangkit. Bagaimana kalau cewek itu memang Nadira? Tapi bukankah cewek itu sudah meninggal dan Aiden sendiri yang bercerita bahwa cowok itu juga mendatangi pemakaman kekasihnya.

Pikiran Aruna tidak tentu arah, bahkan dia juga tidak fokus dalam mengikuti pelajaran beberapa jam ini. Aiden juga tidak ada tanda-tanda akan hadir, bahkan dia pikir Aiden akan datang terlambat namun tebakannya salah besar karena nyatanya cowok itu tidak datang juga sampai jam istirahat. Alex dan Bara juga tidak masuk, tadi Zara sempat menelfon Bara bertanya apakah Aiden ada bersama mereka tetapi mereka menjawab jika Aiden tidak ada bersama mereka yang sedang sibuk mengurus sesuatu.

Entah kemana perginya pacar Aruna itu, bahkan cowok itu tidak lagi mengabari Aruna setelah mereka pulang dari jembatan kemarin malam, terakhir hanya pesan singkat yang Aiden kirim untuk Aruna berisi ucapan 'Jangan lupa kerjain tugas matematika!' yang dikirimkan tepat pukul setengah sembilan malam setelah cowok itu mengantar Aruna pulang.

Berkali-kali Aruna mengecek handphone miliknya mencari notif dari Aiden, namun dia tidak menemukannya satu pun. Karena terlalu fokus dengan handphone dia tidak menyadari telah menabrak seseorang hingga keduanya saling memusatkan pandangan satu sama lain.

"E-eh maaf, aku nggak sengaja. Kamu nggak apa-apa?" tanya Aruna panik sambil membantu sosok yang ditabraknya berdiri.

Cewek berkulit putih dengan rambut cokelat terang itu tersenyum ke arah Aruna. "Nggak apa-apa kok, maaf ini salahku karena aku yang nggak lihat-lihat." katanya ramah.

READENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang