Part 18 "Cowok bermata Tajam"

4.8K 692 83
                                    

Kiwww jangan lupa voment ya, hari ini aku up double, nanti habis maghrib aku bakal up lagi dan tolong ingatkan aku yang pelupa ini.
Bisa langsung dm Ig @zee.nuzlr atau yg punya nomor Wa aku dari cerita Aileen & Regan bisa chat aja, karena aku ada marathon drakor pasti lupa nanti.

Selamat membaca geng😻❤

◇◇

Seminggu Berlalu setelah kericuhan yang terjadi pada malam itu, Alex sudah baik-baik saja tinggal mengeringkan dan menghilangkan bekas lukanya. Hanya Almer yang masih di rumah sakit karena luka cowok itu sangat parah, dan mungkin butuh waktu berbulan-bulan untuk menyembuhkan luka itu.

Saat ini keempat cowok bandel itu sedang di sekolah, mereka masuk seperti biasa dan sudah mengurangi kebiasaan suka bolosnya. Pagi ini mereka berhasil datang tepat waktu, sebelumnya Aiden memang mengantar Aruna ke sekolah lebih dulu dan pergi lagi bertemu teman-temannya di sekolah sebelah.

Hari ini mereka melihat sosok Rimba yang sudah masuk ke sekolah karena sebelum-sebelumnya cowok setengah gila itu tidak masuk dan menghilang tanpa kabar.

"Gue kira mati tuh si hutan angker." celetuk Alex.

Cowok tampan keturunan Inggris itu menatap Rimba penuh dendam, dia kehabisan banyak darah karena ulah lelaki yang sering mereka sebut hutan angker. Alex sangat ingat ketika sebuah botol bekas minuman keras di hantamkan ke kepalanya sampai pecah, rasanya Alex ingin melakukan hal itu juga pada Rimba.

"Udah lah, gak usah di urusin, itu urusannya anak-anak Cakra Bintara sama Varcube." kata Galang menyeletuk.

Aiden mengangguk, "Kalau sampai makan korban baru kita ikut andil, srkarang yang punya masalah Cakra Bintara sama Varcube, biar selesai dengan cara mereka sendiri."

"Dan lo, Lex, gak usah ikut-ikut masalah ini dulu, mengenai kepala lo kita bisa bales dia dengan cara yang lebih terhormat dan juga nikmat." sambung Aiden dengan senyum miringnya.

Kini keempat cowok itu tidak lagi membahas permasalah Rimba dengan geng motor pimpinan sepupu Aiden itu, keempatnya berjalan menuju kelas yang sebentar lagi akan memulai jam pelajaran pertama. Di kodidor terakhir mereka berpapasan dengan Aruna, gadis itu berjalan sambil memainkan jari tangannya hingga tidak menyadari kehadiran empat cowok tersebut.

"Lo bertiga duluan aja, gue nyusul bayi panda itu dulu." ujar Aiden, setelah itu dia berbalik mengikuti Aruna.

Aruna berbelok ke arah koperasi sedangkan Aiden memantau kira-kira apa yang akan dibeli oleh gadis itu, tidak lama kemudian Aruna berbalik dang langsung bertemu tatapan mata tajam seorang Aiden, yang di tatap polos hanya meyunggingkan senyum miringnya sambil mengangkat alisnya.

"Kamu ngapain?" tanya Aruna.

"Kepo."

"Ihh Aiden, yang bener!" kesal Aruna.

"Bener."

Aruna memutar bola mata malas, dia berjinjit sebentar menjambak rambut Aiden kemudian berlari dengan tawa menggemaskannya. Aiden sendiri meringis sambil memgangi kepalanya, dia tidak akan membiarkan Aruna lolos, dengan kaki panjangnya dia berlari mengejar Aruna kemudian langsung menangkapnya.

"Lo kira bisa lolos gitu aja dari gue?" ucapnya meremehkan.

"Aaaa ampunnnn..." cicit Aruna begitu dirinya tertangkap oleh Aiden.

"Lepasin aku!" pekik Aruna begitu Aiden mengapit lehernya.

"Apa imbalannya kalau gue lepasin lo?"

"Aku gak punya uang, gimana?" tanya Aruna.

READENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang