Sesuatu yang janggal..!

518 55 0
                                    

Happy reading

Jimin masih di kantor nya,,karena Hyuna koma jadi Jimin ijin beberapa hari,, mengakibatkan dia terpaksa lembur karena beberapa pekerjaan yang terbengkalai. Jimin menghubungi Jungkook untuk pulang lebih dulu dan menjaga Hyuna di rumah sakit.
"Halo Jim...ada apa aku masih di kampus.." Jungkook.
"Aku lembur kook,,banyak yang harus aku selesaikan karena aku tidak masuk beberapa hari...aku ingin kau pulang lebih dulu menjaga Hyuna,,nanti saat aku pulang ganti yang menjaganya..." Jimin.
"Baiklah ...aku dalam perjalanan sekarang..." Jungkook langsung buru2 keluar dari kampus.
Jungkook sampai di rumah sakit,,dia menemui dokter untuk meminta penjelasan tentang kondisi Hyuna hari ini.
"Tuan jeon kondisi mulai membaik,,nyonya Park Hyuna stabil hanya saja masih menggunakan oksigen..." Dokter.
"Ibu saya sudah sadar dokter tapi jika di ajak bicara masih diam..." Jungkook.
"Iya tuan jeon itu butuh waktu.. tetapi progresnya baik...sudah bisa membuka mata..dan mengenali keluarga nya.." Dokter.
Jungkook lega, dia kembali ke kamar Hyuna.
"Mah...saat nya makan..." Jungkook memberikan makan lewat selang karena memang Hyuna belum bisa menelan.
"Eenghh...hemmm..." Hyuna hanya bergumam.
"Mah...mama ingin bicara apa...Jungkook tidak mengerti..." Jungkook.
"Im...iiimm...." Hyuna.
"Im...apa maksud nya Jimin..." Batin Jungkook.
"Mama mencari Jimin...?" Jungkook.
Hyuna hanya mengangguk kecil. Tiba2 Hyuna menangis.
"Mama jangan menangis...Jungkook ikut sedih...hiks...Jungkook sayang mama...cepatlah sembuh mah Jungkook kesepian..." Jungkook menundukkan kepala nya sambil memegang tangan Hyuna. Mendengar nya pun Hyuna juga menangis.
Hyuna memikirkan Jimin memikirkan Jungkook.
"Aku akan menelfon Jimin mah...tunggu sebentar ya.." Jungkook.
"Halo Jim..." Jungkook.
"Ada apa kook...Hyuna baik2 saja kan...?, " Jimin.
Jimin masih sibuk di kantor.
"Mama menangis mencari mu Jim...hiks...hiks...aku takut mama pergi Jim..." Jungkook.
Deg.
Deg.
Deg.
"AKU PULANG SEKARANG.." Jimin langsung berlari menuju parkiran mobil.
Ceklek...
Jimin datang dengan nafas tersengal sengal.
"Hyun...kook bagaimana...?" Jimin.
"Mama baru saja tidur...dari tadi dia menanyakan mu Jim..." Jungkook.
Jimin duduk di samping Hyuna, mengusap kepala Hyuna." Maaf aku pulang terlambat Hyun..." Jimin.
Jungkook tidur di sofa,,sedangkan Jimin di bawah kasur Hyuna.
Malam semakin larut, Jungkook terbangun melihat Jimin tidur tanpa selimut. "Ck,,kenapa tidak pakai selimut, kedinginan..." Batin Jungkook sambil menyelimuti Jimin.
Jungkook ingin keluar cari kopi.
"Tunggu kook ..mau kemana kau...?" Jimin.
"Aku mau cari makan sekalian kopi Jim..." Jungkook.
Jimin diam,,dia ingin ikut.
"Mau ikut..?" Jungkook.
"Hyuna bagaimana..?" Jimin.
"Jangan khawatir ada suster dan ada CCTV kalo ada apa2 mereka akan tau...aku pamit ke suster dulu..." Jungkook. Jimin mengangguk.
Mereka ada di kantin rumah sakit.

Teman Hae won dia sudah memantau di rumah sakit, sejak Hyuna koma.
"Ini kesempatan ku...mumpung mereka keluar..." Batin Teman hae won.
Teman Hae won menyelinap masuk ke kamar Hyuna.
Deg..
Deg.
Deg..
"Kalo alat ini di cabut...wanita ini akan mati bukan...?" Batin Teman Haewon. Dia tidak menyadari jika ada CCTV.
" Mati kau...silahkan menikmati nya nyonya...aku Hanya menjalankan perintah,,demi uang..." Teman Haewon.
Suster datang.
"Siapa kau...?" Suster.
Deg.
Deg.
Deg..
Teman haewon memukul suster membuat suster jatuh pingsan.
Dia mencabut oksigen yang di pasang pada Hyuna menyebabakan Hyuna sesak nafas.
Alat yang di pasang di tubuh Hyuna berbunyi.
"Sial kenapa juga berbunyi...aishhh...aku harus keluar..." Teman Haewon berlari keluar dari kamar Hyuna.
Jimin dan Jungkook baru kembali dari kantin, mereka kaget dan bingung dokter dan suster sedang sibuk.
"ADA APA INI MAMA KENAPA...?" Jungkook.
"Tuan jeon,,apa ada yang masuk selain anda..?" Dokter.
"Saya tidak tau...?" Jungkook.
"Suster mengecek nya tadi kondisinya masih baik,,tetapi begitu alat ini berbunyi ternyata selang oksigen nya terlepas...siapa yang melepasnya,," Dokter.
Deg.
Deg.
Deg.
"Maaf dokter kami tadi pergi ke kantin..." Jimin.
"Pasien tidak mungkin bisa melepasnya kecuali ada orang yang masuk...saat ini kondisinya kritis...kita berdoa saja..." Dokter.
Deg.
Deg.
Deg.
Dokter menangani nya,Sampai pagi suster dan dokter menjaga Hyuna begitu juga Jimin dan Jungkook.
Jimin menangis karena merasa bersalah,,seharusnya dia tidak ikut Jungkook.
"Harus nya hiks...hiks...aku tidak keluar tadi..." Jimin.
Jungkook hanya diam.
Dokter memeriksa,, Hyuna di nyatakan meninggal.
"Maaf Tuan jeon,,kami sudah berusaha semaksimal mungkin... nyonya Hyuna meninggal..." Dokter.
"Gak...gak mungkin Hyuna meninggal...gak dokter tolong selamatkan istri saya...aku gak bisa sendirian tanpa Hyuna dokter tolong...hiks...hiks...Jimin histeris..." Membuat Jungkook sedikit kaget.
Pasalnya Jungkook juga sedih,,tetapi melihat Jimin Jungkook jadi menahan kesedihannya.
Jika Jungkook meluapkan emosinya bagaimana dengan Jimin.
Jimin pingsan dan belum sadar.
Jungkook sendiri yang mengurusi pemakaman mama nya di bantu teman2 nya.
"Kook berikan kunci rumah mu kita akan siap2 kau disini saja sampai mayat mama mu di bawa ke pemakaman,, Taehyung biar menjaga Jimin.." Suga.
Jungkook hanya mengangguk,,dia juga sudah lelah.
Semua teman2 nya hanya menghela nafas panjang melihat kondisi Jungkook dan Jimin.
Malam semakin larut,,mereka pulang setelah pemakaman.
Jimin masih di kamar nya.
Hanya duduk diam memandang foto pernikahan mereka.
Jungkook datang membawa susu dan makanan.
"Jim,,makan lah dulu sejak kemarin kau belum makan... terakhir kita makan bersama saat di kantin..." Jungkook.
"Bagaimana aku bisa makan kook,,,Kenapa di saat aku bahagia dia pergi meninggalkan ku...hiks...hiks ..apa salah ku..." Jimin.
Jungkook hanya menghela nafas panjang,,Jungkook sendiri juga sedih..dia tidak tau nasib nya kedepan bagaimana.
Jungkook menyuapi Jimin meski hanya sedikit yang terpenting Jimin makan.
Saking lelah nya Jimin tertidur.
Jungkook menemani nya,,malam ini mereka tidur bersama.
"Mah...mama bagaimana nasibku nanti..." Batin Jungkook.
Dia teringat kata2 mama nya malam itu. Jika Jungkook lebih bisa bangkit karena ada dukungan teman2 nya. Berbeda dengan Jimin.
Jungkook tidak bisa tidur.
"Kenapa mama meminta ku untuk menjaga Jimin,,sedangkan aku kuliah saja belum selesai..." Batin Jungkook masih bingung dengan kata2 mama nya.
Keesokan hari nya Jungkook bangun lebih dulu,,mau bagaimana lagi sekarang tidak ada Hyuna Jungkook harus melakukan semua nya sendiri.
Jungkook masak untuk sarapan,,ingin beli di rumah makan Jungkook tidak tega meninggalkan Jimin.
Jimin keluar dari kamar,,wajah yang pucat dan terlihat lemas,, seperti tidak ada semangat hidup.
"Jimin sayang makan dulu ya..." Jungkook.
Jimin hanya diam mengangguk.
"Aku sudah mengajukan cuti dua Minggu...aku ingin menenangkan diri..." Jimin.
"Tidak masalah tapi tidak boleh pergi kemana mana tanpaku..." Jungkook tau pasti Jimin akan menyendiri.
"Aku mau sendiri..." Jimin.
"Tidak bisa...itu keputusan ku Jim...sudah makan dan minum vitamin..." Jungkook.
Jimin hanya diam, dia masuk kamar setelah sarapan.
Teman2 Jungkook datang.
"Hai ..kalian masuk..." Jungkook.
"Jimin bagaimana jek...?" Jin.
",Huufhhh...ya begitulah dia seperti kehilangan semangat hidup...meskipun aku juga kehilangan tetapi Jimin lebih terpukul...aku tidak tau apa yang sudah terjadi padanya di masa lalu...yang jelas dan aku yakin jika mama ku tau sesuatu tentang Jimin...harus nya aku menanyakan nya lebih cepat..." Jungkook.
"Maksud kamu apa kook..." Suga.
"Mama pernah berpesan agar aku menjaga Jimin...mama juga bilang dia lebih khawatir dengan Jimin di bandingkan dengan ku...aneh kan...harus nya yang mama khawatir kan itu aku...bahkan aku tidak tau nasib ku kedepan...apa aku bisa melanjutkan kuliah ku atau tidak...?" Jungkook.
Mereka semua diam.
",Aku rasa kau harus mencari tau kalo kau peduli dengan Jimin..." Taehyung.
Teman2 Jungkook pamit. "Maaf aku merepotkan kalian...jika situasi sudah membaik aku akan kuliah lagi...aku juga harus cari kerja..." Jungkook mengajukan cuti kuliah.
Teman2 sebenarnya melarang,,tapi mau bagaimana lagi uang peninggalan Hyuna makin lama juga makin habis jika Jungkook melanjutkan kuliah.
Jungkook tidak mungkin akan meminta Jimin, karena jimin adalah ayah tiri nya, Jungkook tau sejak awal dia bukan tanggung jawab Jimin, karena itu Jungkook tidak pernah meminta uang sepeser pun pada Jimin,,kecuali Jimin sendiri yang mentransfer nya.
"Jim,,aku ke ATM dulu..kau tidak apa2 aku tinggal sendirian...?sekalian aku belanja.." Jungkook.
Jimin hanya mengangguk.
Jungkook pergi ke supermarket dan belanja.
Deg..
Deg
Deg.
"Uangku...tunggu tunggu terkahir kemarin untuk pemakaman mama ,,kenapa jadi tambah banyak begini..." Jungkook bingung.
"Apa Jimin yang mentransfer nya..." Jungkook merasa tidak enak.
Dia pulang, ke dapur dan menata belanja an nya.
"Ternyata belanja juga susah harus mencari yang murah..." Jungkook bicara sendiri, dia teringat jika menemani mama nya belanja Jungkook selalu mengeluh, sekarang dia tau bagaimana jika uang sedikit harus di cukupkan belanjaan.
Jimin keluar duduk di ruang tamu.
"Jim,,ada yang ingin aku tanyakan...?" Jungkook.
"Apa..?" Jimin masih bersikap sedikit dingin pada Jungkook. Jungkook sendiri tidak tau Kenapa.
"Apa kau yang mentransfer uang ke rekening ku...?" Jungkook.
"Hem...itu biaya untuk kuliah dan hidup...aku tau pasti kau akan mengajukan cuti...aku tidak mau kau cuti... secepatnya selesai kan kuliah mu...itu yang di inginkan Hyuna..." Jimin.
"Tapi aku akan cari kerja,, setelah dapat kerja aku akan kuliah lagi...aku tidak mau merepotkan mu..aku tau aku bukan tanggung jawab mu...." Jungkook.
"Sejak aku menikah dengan Hyuna kau tanggung jawab ku...karena itu janjiku pada Hyuna...sudah tidak usah sungkan...kau selesai kan kuliah mu saja..." Jimin masuk ke kamar nya.
"Tunggu Jim...tolong jangan begini...kau sedikit dingin terhadap ku...apa karena peristiwa malam itu...aku kan sudah katakan.. anggap itu tidak terjadi..." Jungkook.
Jimin memang masih memikirkan kejadian malam itu apalagi setelah Hyuna meninggal,,Jimin merasa bersalah. Jimin merasa dia berselingkuh dari Hyuna,,bahkan Jimin sempat berbohong.
Jimin hanya diam masuk ke kamar nya.
Tiba2 Jungkook mendapatkan telfon dari rumah sakit.
Jungkook dan Jimin buru2 ke rumah sakit.
"Maaf dokter bukan nya saya sudah menyelesaikan semua pembayaran tagihan rumah sakit..." Jimin.
",Iya tuan Park tapi bukan itu yang ingin kami sampaikan...ini mengenai suster yang pingsan saat masuk ke kamar nyonya Hyuna malam itu.." Dokter.
Deg.
Deg.
Deg.
"Ada suster saat itu..?" Jungkook.
"Iya tuan jeon,,suster saat itu berjaga dan berkeliling dan saat itu tuan jeon berpesan pada suster jika anda dan tuan Jimin pergi untuk mencari makan... karena itu suster datang ke kamar nyonya Hyuna dan menjaganya...saat itu sebelum anda kembali kami masuk dan melihat suster pingsan..kami membawa nya ke UGD setelah semalam suster sadar,,kami bertanya dan suster yang berjaga waktu itu mengatakan jika dia melihat seseorang masuk,,suster memergoki nya tapi tiba2 dia di pukul dan pingsan..." Dokter.
Deg.
Deg.
Deg.
"Dari CCTV hanya terlihat seorang laki2 tetapi semua tertutup dia memakai masker..." Dokter.
Deg.
Deg.
Deg.
"Siapa Jim...?" Jungkook.
Jimin hanya menggeleng kan kepalanya.
" Kami meminta persetujuan anda... bagaimana jika kasusnya kita laporkan ke kepolisian...itu terserah anda tuan jeon..." Dokter.
"Baik dok..aku ingin tau siapa yang berusaha mencelakai mama ku..." Jungkook.
Jimin dan Jungkook Kembali ke rumah dia hanya diam.
"Apa kau curiga seseorang Jim...?" Jungkook.
Jimin hanya menggeleng kan kepalanya.
"Aku tidak begitu mengenal teman2 Hyuna..." Jimin.
Jungkook hanya mengangguk.
"Kita tunggu kabar nya dari rumah sakit..." Jungkook.
"Siapa...apa ada orang yang membenciku atau membenci Hyuna...." Batin Jimin.

To be continue...

MY STEP FATHERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang