Sebelum sepakat

187 22 6
                                    

"Mino-ssi? Dapet darimana dia no teleponku?" Monolog Hoseok bertanya-tanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Mino-ssi? Dapet darimana dia no teleponku?" Monolog Hoseok bertanya-tanya.

'aku yakin Mino-ssi orang yg baik tapi aku belum bisa menerima kecelakaan yg sehun terima karenanya' ucap Hoseok dihatinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

'aku yakin Mino-ssi orang yg baik tapi aku belum bisa menerima kecelakaan yg sehun terima karenanya' ucap Hoseok dihatinya.

Hoseok bangkit dari posisinya rebahannya, ia mencoba untuk berdiri dan keluar dari kamar.

"Sayang mau kemana?" Tanya sang ibunda yg cekatan membatu Hoseok berjalan.

"Bosen dikamar, aku mau ke taman ma" jawab Hoseok

"Dimana kursi rodamu?"

"Dikamar"

"Bentar, jangan kemana-mana"

10 detik kemudian sang ibunda membawa kursi roda hoseok, "eomma anter ya sayang" ujarnya

Hoseok mengangguk lalu ia duduk disana, ia ke taman didorong oleh eommanya.

.

"Eomma bisa masuk, aku mau sendiri disini" Ucap Hoseok

Sang ibunda mengangguk mengerti dengan apa yg hoseok mau, "kalau gitu eomma tinggal ya sayang, kalau mau masuk nanti telpon eomma ya sayang" ujar sang eomma dan Hoseok pun mengangguk.

Hoseok merenung saat sang eomma meninggalkannya sendirian.

'Sehunie, ini sudah seminggu dan sebentar lagi anak kembar kita akan melihat dunia tapi kau masih terbaring dirumah sakit' hoseok membatin sedih, tak disangka air matanya sudah turun tak terbendung membasahi pipinya gemoynya.

"Hoseok-ssi"

Mendengar suara tersebut hoseok buru-buru mengusap air matanya dan menoleh ke sumber suara, ternyata suara itu berasal dari seseorang yg tadi sempat memberinya pesan tanpa balasan darinya.

"Mino-ssi, ko bisa tau rumahku?" Tanya hoseok terheran-heran, habis nomor sekarang alamat rumahnya, sungguh ajaib.

"Anu... Saya tadi kerumah sakit tapi kata dokter Baekhyun kamu sedang bedrest jadi saya minta alamat rumah kamu ke dia" jelas Mino, "Maaf saya lancang datang kesini padahal kamu belum jawab pesan saya" ucapnya lagi

"Jangan-jangan kamu tau nomor teleponku dari Baekhyun nuna juga?" Tebak Hoseok dan benar saja tebakannya tepat karena Mino balas dengan anggukan.

Hening... keduanya saling diam.

Tapi beberapa detik kemudian keheningan diantara mereka pecah karena tiba-tiba saja handphone Mino berbunyi.

"Saya izin angkat telpon dulu ya Hoseok-ssi" izinnya dan hoseok mengangguk lalu Mino melangkah sedikit menjauh dari Hoseok.

Samar-samar terdengar percakapan Mino dengan seseorang diseberang sana.

"Papah lagi ada urusan nak, main sama om Jiyong dulu ya"

"..."

"Papah janji kalau urusannya sudah beres langsung temuin kamu dirumah"

"..."

"Baik banget anak papah, kalau gitu papah matikan telponnya ya nak"

"..."

"Iya sayang, papah juga sayang sukkie"

Lalu ia memasukan handphonenya kedalam saku jas yg ia pakai dan kembali pada hoseok.

"Siapa?" Sontak Hoseok bertanya, hoseok pun kaget dengan refleknya itu, "Maaf, bukan maksud aku ingin tau cuma aku reflek kalau ada seseorang yg habis menerima telpon" jelasnya

Mino terkekeh, "tidak apa-apa, tadi yg telpon anak saya, dia minta saya untuk pulang cepat buat ajak dia main tapi saya mau bicara dulu sama kamu biar saya ngga kepikiran terus" katanya panjang lebar.

Tiba-tiba tumbuh rasa senang dalam diri hoseok saat mendengar kata Anak, "Mino-ssi punya anak?" Tanya hoseok dengan mata yg membulat gemas.

Mino mengangguk, "Saya punya satu anak" jawabnya.

"Kenapa ngga diajak kesini aja? Kasian kan dia mau ketemu ayahnya" ujar hoseok, lagi-lagi reflek alaminya keluar.

"Boleh?"

Hoseok mengangguk

"Kalau gitu saya telpon kaka saya untuk antarkan dia kesini" ujarnya diangguki oleh hoseok.

.

.

.

"Hati-hati nak" ujar Mino saat anaknya datang.

"Gemes" gumaman pelan dari hoseok membuat Mino tersenyum tipis.

"Papah!" Teriak hyunsuk sambil berlari kecil menghampiri Mino dan hoseok.

Mino merentangkan kedua tangannya, "Sini nak" ucapnya, "Aduh anak papah berat ya sekarang" lanjutnya saat ia berhasil menggendong hyunsuk.

"Loh? Kamu bukannya teman sunoo?" Tanya hoseok setelah ia melihat wajah hyunsuk.

Hyunsuk pun sama kagetnya saat melihat hoseok, "Ih mommy nya sunoo!" Pekiknya.

'Ya tuhan kenapa kota ini sangat sempit?' ucap hoseok dalam hati, "Wah, kamu masih inget aku ya?" Tanya hoseok senang

"Ung! Ung!" Hyunsuk mengangguk lucu, "Tante kan sering jemput sunoo dan sunoo juga suka ceritain tentang tante" ucapnya penuh dengan keceriaan.

'Tante katanya, padahalkan aku om' batin Hoseok miris

Mino bingung lalu ia menurunkan hyunsuk dari gendongannya, "Apa ini? Kalian saling kenal?" Tanyanya kebingungan.

"Aku tau anakmu, dia teman sunoo" jawab hoseok.

"Sunoo? Anakmu?" Tanya Mino

Hoseok menggelengkan kepalanya, "Bukan, tapi dia udah aku anggap seperti anakku sendiri" Malika, g

Mino mengangguk paham, "ternyata dunia sangat sempit ya" balasnya.

Hoseokpun terkekeh sembari mengangguk setuju.

Dan berakhir dengan Mino dan Hoseok yg tertawa lepas karena mendengar cerita konyol yg hyunsuk jabarkan dan lagi mereka berdua gemas melihat penuturan dari hyunsuk yg menggemaskan .

....

"Sehun-ah apa kau rela kalau hoseok jatuh ke tangan orang lain? Walau bagaimanapun hoseok harus menikah setelah ia melahirkan" monolog keresahan Ny.Jung dari kejauhan.











































TBC.
Thanks for vomentnya, Gomen for typo ❤️🐻

NONE‼️[JhsxAll] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang