Bedrest

352 53 8
                                    

Hari ini hoseok ada dirumahnya bukan di kosan, kemarin ia sudah mengabari seokjin kalau ia tak akan pulang ke kosan untuk beberapa hari kedepan, bukan maunya tapi sang ibu memintanya agar beristirahat dirumah saja agar dapat dipantau katanya.

"Hosiki sayang, jadi anak mu ini anak siapa?" Tanya sang ibu.

Hoseok sedang berbaring di sofa dengan bantalan paha sang ibu, "Hmmm?" Hoseok tidak menyerap pertanyaan ibunya.

Sang ibu mulai mengusap kepala sang anak, menyingkirkan rambut-rambut halus yg menutupi wajah hoseok, "Siapa ayah dari anakmu?" Tanya siibu lebih jelas.

"Banyak" Jawab hoseok singkat tapi menimbulkan banyak pertanyaan.

"Maksudmu?" Tanya Ny.Jung, ia sedikit kaget dengan jawaban sang anak.

"Maaf eomma, hosiki sudah bermain dengan banyak orang" Ucapnya dengan bibir yg bergetar.

"Jangan menangis sayangku" ucap Ny.Jung dengan penuturan yg sangat lembut. Orang tua hoseok ini memang lemah dengan yg namanya menangis, apalagi kalau anak-anak mereka yg mengeluarkan air mata.

Hoseok bangkit, posisinya menjadi duduk di samping dan menghadap sang ibu, ia mengambil kedua tangan Ny.Jung. "Eomma, Hosiki sudah kotor dan banyak dosa jadi tuhan menghukum hosiki dengan kutukan seperti ini" ucap hoseok, ia menangis pertahanannya runtuh, ia amat sangat merasa bersalah.

"Tidak sayang, ini bukan kutukan, ini anugrah kau harus mensyukurinya" balas sang ibu seraya mengusap pipi sang anak menghapus arimata yg membanjiri pipi anaknya. "Jadi?" Lanjut sang ibu yg penasaran.

Hoseok menunduk, "Aku bermain dengan enam teman kosanku dan sejin-ssi" tangis hoseok semakin menjadi saat ia mengatakan kejujuran tersebut didepan ibunya.

Ny.Jung yg kaget mendengarnya hanya bisa diam 7000 bahasa.

Hoseok mengangkat kepalanya, menatap mata sang ibu yg sudah berkaca-kaca. Hoseok menaikan tangan sang ibu kepipi dan ke atas kepalanya, "Eomma, jika eomma ingin menamparku atau memukulku lakukanlah, aku siap dan pantas menerimanya" lirih hoseok.

Ny.Jung menarik sang anak kedalam pelukannya, "Eomma tak akan melakukan hal itu sayang, bagaimanapun juga, seburuk apapun kamu, kamu itu anak eomma, darah daging eomma sayang" Balas sang ibu yg sudah menangis memeluk anaknya.

"Maafkan hosiki, hosiki telah membuat eomma dan appa kecewa" ucap hoseok

"Appa dan eomma tidak kecewa sayang" ada suara Tn.Jung dari arah belakang keduanya; Ny.Jung dan hoseok.

Sontak mereka melepas dekapan masing-masing lalu menengok ke arah suara.

"Appa"/"Yeobo" ucap Ny.jung dan hoseok bersamaan.

Tn.Jung menghampiri keduanya, lalu duduk disebelah hoseok membuat hoseok berada ditengah, diapit kedua orang tuanya.

"Jadi siapa yg akan kau pilih hosiki?" Tanya Tn.Jung.

Hoseok menunduk, "Aku berniat tidak akan memilih siapapun appa" jawabnya.

"Mana bisa begitu sayang? Kau akan melahirkan anak ini tanpa suami? Kau ingin anakmu tak punya ayah?" Pertanyaan bertubi-tubi dari sang ayah.

"Hosiki bisa sendiri appa, hosiki akan menjadi ayah dan ibu untuk anak hosiki"

"Tidak, tidak bisa begitu sayang. Kau harus memiliki pasangan, siapapun itu" ucap Ny.Jung.

"Eomma—"

"Atau perlu eomma carikan pasangan untukmu?" Tanya Ny.Jung.

"Tidak perlu eomma, aku tak yakin namja dan yeoja diluaran sana bisa menerima keadaanku sekarang. 7orang itupun belum tau keadaanku saat ini seperti apa"

NONE‼️[JhsxAll] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang