Mohon untuk tidak copy paste novel ini! Hargai sesama penulis!
Assalamualaikum semua, masihkah ada yang menunggu kelanjutan novel ini?Jangan lupa beri tanda bintang dan juga komennya ya guys. Love you all
Akhirnya setelah beberapa menit perjalanan pulang. Akbar sampai didepan kosnya. Laki-laki tampan itu segera turun dari sepeda motor Hamzah tanpa mengucapkan kata terima kasih.
"Dasar! Ngeselin! Pengen gue cekek lu!" Gumam Hamzah sambil melihat punggung Akbar yang memasuki pagar. Suasana hati Hamzah rupanya sedang tidak baik, sebelum pergi, laki-laki itu menendang bak sampah disamping pagar karena saking keselnya dengan perilaku Akbar yang menyebalkan menurutnya.
Lalu selanjutnya Hamzah menstarter sepeda motornya dan perlahan pulang ke rumahnya.
-
-
-Hamzah segera memarkirkan sepeda motornya didepan halaman rumahnya. Laki-laki berkulit putih itu melangkah santai memasuki dalam rumah.
"Assalamualaikum," Hamzah membuka sandalnya dan melangkah santai menuju ke dalam rumahnya.
"Wa alaikumsalam," sahut wanita paruh baya yang berwajah galak. Rohmah yang sudah selesai sholat magrib menatap kedatangan putranya dengan sinis.
"Keluyuran sampai lupa sholat!" sindirnya melepas mukena dan melirik ke arah Hamzah.
"Sorry mak, tadi nganterin temen," sahut Hamzah santai sambil memakan kue bolu diatas meja tanpa memedulikan tatapan Rohmah yang menatapnya tajam.
"Sholat dulu! Baru nanti makannya!" suara Rohmah menggelegar membuat Hamzah terjingkat kaget. Rohmah perlahan mendekat dan memukul lengan Hamzah dengan keras.
"Kebiasaan! Cepat mandi dan wudhu' sana!" usirnya dengan garang. Hamzah menciut dan perlahan memasuki kamarnya untuk melaksanakan sholat maghrib.
"Emak gue kayak rentenir nagih utang, serem bener!" keluh Hamzah segera melaksanakan kewajibannya.
-
-
-Hamzah tengah bersantai ria diteras rumahnya ditemani secangkir kopi susu hangat.
"Kapan kamu nikahin Farida?" tanya Rohmah menatap Hamzah.
"Hah? Maksudnya apa sih mak?," sahut Hamzah bingung dengan perkataan Rohmah yang menyuruhnya menikahi Farida, ia menoleh ke arah Rohmah dan Tono.
"Liat itu pak, anak kita kayak gitu! Sukanya mainin perempuan. Gak baik pacaran lama-lama! Apa kata tetangga nantinya, apalagi kamu sering ajak Farida jalan-jalan!" Rohmah mengadu pada Tono, heran dengan kelakuan putranya.
"Ya elah, lagian cuma ngajak jalan doang. Gak ngapa-ngapain juga kok, mak!" sanggah Hamzah cepat.
"Kamu tahu gak omongan tetangga? Mereka ngomongin hubungan kamu sama Farida yang kelewat nempel terus, lebih baik nikahin biar gak jatohnya fitnah! Anak orang dibawa-bawa kemana-mana, tapi statusnya gak jelas! Gak baik laki-laki terlalu dekat sama perempuan, meskipun kata kamu cuma temen, tapi pandangan orang-orang pasti buruk," ucap Tono menanggapi seraya menyeruput kopinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
I love you Shafa (On Going)
RandomBagi siapapun yang mengcopy paste isi seluruhnya atau sebagian dari cerita ini. Demi Allah aku gak ikhlas dunia akhirat, jadilah penulis yang hebat dengan mengarang sendiri, bukan dari hasil mencuri! Mohon untuk tidak copy paste!! Hargai sesama penu...