Mohon untuk tidak copy paste! Hargai sesama penulis!
Halo semua👋 assalamualaikum. Apa kabar? Adakah yang keponya sampe sini? Oho, jangan bosen-bosen ya, ikuti terus sampai tamat. Kalau perlu simpan di perpustakaan😉. Salam sayang dari aku ya😍😘
Maghrib telah tiba, Shafa dan Hamidah bergantian ke kamar mandi untuk berwudhu dan melaksanakan sholat maghrib.
Shafa dan Hamidah mengucapkan niat dalam hati, lalu mengucapkan takbirotul ihram lantas membaca surah Al-Fatihah di setiap rakaat. Tanpa terasa proses sholat hampir usai, setelah membaca Shalawat Nabi saat tasyahud akhir lalu di lanjutkan dengan salam pertama.
Shafa memanjatkan doa dengan menengadahkan kedua tangannya. Berharap perjalanan hidupnya di beri kemudahan serta kelancaran dan juga tak lupa berdoa supaya ia di terima saat pengumuman besok.
Selesai berdoa, Shafa segera menaruh mukena yang dikenakannya tadi ke tempat semula.
🍁🍁🍁
Hari ini tepat hari selasa, jam pun menunjukkan pukul sembilan siang. Tadi, Shafa menerima panggilan telepon bahwa ia di terima di perusaahan Jaya Group, Shafa senang bukan kepalang. Tuhan sungguh mengabulkan doanya, Shafa segera bersiap-siapp untuk berangkat kerja. Di telepon tadi pihak Jaya Group menyuruhnya untuk bekerja mulai hari ini.
Shafa segera memakai kaos kaki, lalu dengan cepat memakai sepatunya.
"Ibuk, Shafa berangkat dulu ya, buk. Assalamualaikum," Shafa segera melangkah keluar dengan menenteng tas ransel dan bungkusan plastik bening yang berisi bekal makan siangnya. Shafa memang membawa bekal, supaya lebih irit. Agar nanti uang hasil bekerja bisa di simpan ke tabungan. Bukankah kita lebih baik tidak boros.
"Waalaikumsalam," sahut Hamidah dari dalam rumah.
Shafa berjalan kaki untuk sampai di halte. Ia memang berangkat lebih awal dari waktu jam awal kerja, dikarenakan takut telat. Syukur-syukur kalau punya kendaraan sendiri, masih bisa santai. Tapi, berhubung ia tidak punya kendaraan, maka di putuskan untuk memakai angkutan umum.
Saat asik berjalan, tanpa sadar ujung kerudungnya sedikit di tarik ke belakang. Shafa reflek menoleh dengan kesal, dan yang membuat shafa tambah bingung adalah...laki-laki yang tengah di belakangnya tak lain adalah Akbar. Si raja iseng.
"Mashaallah cantik," Akbar tersenyum lantas menutup mulut dengan tangannya.
Shafa mendelik sebal ke arahnya. Akbar menahan tawa, melihat ekpresi Shafa yang melotot.
KAMU SEDANG MEMBACA
I love you Shafa (On Going)
De TodoBagi siapapun yang mengcopy paste isi seluruhnya atau sebagian dari cerita ini. Demi Allah aku gak ikhlas dunia akhirat, jadilah penulis yang hebat dengan mengarang sendiri, bukan dari hasil mencuri! Mohon untuk tidak copy paste!! Hargai sesama penu...