Chap 1

576 75 46
                                    


Untuk pertama kalinya Perth di tugaskan di sebuah desa kecil bernama desa Wang Nam Khiao, desa pegunungan di distrik bagian selatan provinsi Nakhon Ratchasima. 

Letak desa kecil itu berada di timur laut Thailand, desa yang amat kecil namun terdapat hamparan perkebunan anggur, hutan hijau, kebun bunga, air terjun dan juga lahan pertanian.

Udaranya pun masih terasa asri, karena jauh dari polusi. Itulah yang membuat Perth betah bertugas di desa itu.

Pekerjaan nya sebagai dokter menuntutnya harus siap untuk di tempatkan di mana saja, bahkan jika harus jauh dari rumah sekali pun.

" Sepertinya kau semakin betah berada di desa ini..." ucap seseorang.

Perth langsung menoleh, dan tersenyum kepada Pond. Pond adalah teman seprofesi Perth, dan berasal dari Bangkok. Mereka berdua kebetulan di tugaskan dari rumah sakit yang sama.

Perth menghampiri Pond, lalu duduk di samping Pond.

" Udaranya sangat bersih, dan begitu nyaman..." ucap Perth.

" Kau benar Perth, keadaan seperti ini tidak akan mungkin kita dapatkan di Bangkok..." cicit Pond, Perth pun  mengangguk membenarkan ucapan Pond.

" Ayo, sudah waktunya kita bertugas..." Perth beranjak dari duduknya, di susul kemudian oleh Pond. 

Kedua dokter muda itu langsung menuju ke klinik desa, untuk melayani penduduk desa yang butuh pertolongan mereka.

*

Hari pun mulai senja, langit pun mulai terlihat gelap. Baru saja kedua dokter muda itu ingin pulang, tiba-tiba ada dua orang gadis datang ke klinik

" Dokter, jangan pergi dulu...tolong teman ku dok." cicit seorang gadis.

" Kenapa teman mu ?" tanya Pond, sembari membuka pintu klinik kembali.

" Dia jatuh dok, dan terluka..." cicit nya lagi.

" Oii Saint, aku hanya tersandung na..." seru gadis yang kaki nya terluka.

" Biar tersandung tapi kan itu berdarah, pasti parah..." cetus Saint.

" Tolong baringkan tubuh mu di sini, dan luruskan kaki mu." ucap Pond.

" Cepat Sam, turuti perintah dokter..." cetus Saint, dengan  rasa malas Sammy pun  meluruskan kaki nya.

" Tidak parah, hanya luka kecil." ucap Pond, sembari fokus mengobati luka di kaki Sammy.

" Memang luka kecil, dia saja yang terlalu berlebihan..." oceh Sammy.

" Ck, menyebalkan..." cetus Saint, seraya menatap sebal kepada Sammy.

" Pond kau lama seka_li..." Perth yang baru masuk ke dalam seketika langsung terdiam, saat melihat seorang gadis cantik yang ada di depan nya.

" Maaf Perth, tadi waktu aku mau menyusul mu...mereka tiba-tiba datang." cetus Pond.

Perth terdiam, namun tatapan nya terus tertuju kepada Saint.

" Selesai..." Pond pun selesai mengobati kaki Sammy, dan membantu Sammy untuk bangun.

" Dokter, yakin itu tidak parah..." ucap Saint, raut wajahnya masih tersirat kecemasan.

" Tidak, tapi jangan  lupa lusa kau kemari lagi untuk memeriksa luka nya...dan juga menganti perban nya." Sammy dan Saint kompak menganggukan kepala mereka.

" Ya sudah, kalian boleh pulang..." ucap Pond.

" Terima kasih dokter, permisi..." kedua gadis itu langsung pamit, dan bergegas pergi.

Love and Lies ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang