Pagi-pagi sekali Saint sudah bangun dari tidurnya, namun entahlah jika itu bisa di bilang tidur karena dini hari tadi kedua matanya masih terbuka lebar.Alhasil mata panda lah yang kini ia dapatkan.
" Kenapa dengan mata mu ?" tanya Sammy penuh selidik, karena melihat lingkaran hitam tepat di bawah mata Saint.
" Aku tidak bisa tidur..." sahut Saint pelan, namun cukup bisa di dengar oleh Sammy.
" Kau pasti memikirkan dokter Perth ya..." goda Sammy, dengan senyum tak jelasnya itu.
" Hahhh..." Saint hanya menggela nafasnya, menjawab godaan Sammy.
" Ingin ke klinik ?" cetus Sammy, namun Saint tak langsung menjawabnya.
" Saint, aku tanya...apa kau ingin pergi ke klinik bersama ku. Mungkin saja dokter Perth sudah kembali dari kota..." cicit Sammy.
" Aku ingin ke air terjun saja, jika kau ingin ke klinik...pergilah. Aku tidak apa pergi ke air terjun sendiri." ucap Saint.
" Oh ayolah Saint, buat apa ke air terjun sendirian...lebih baik kita pergi ke klinik saja. Di sana kita bisa lebih berguna, karena tenaga kita bisa di pakai untuk membantu para dokter di sana..." cicit Sammy, Saint hanya nencebikkan bibirnya mendengar cicitan sahabatnya itu padahal Saint sangat tau niat Sammy sebenarnya pergi ke klinik hanya ingin bertemu dengan dokter Pond.
Dengan sedikit paksaan dan rayuan maut Sammy, akhirnya Saint pun pasrah saat di seret menuju ke klinik.
Pagi itu keadaan klinik masih sepi, dan belum ada warga desa yang datang untuk berobat. Tapi bukankah hal itu malah bagus, berarti penduduk desa saat ini keadaan nya sehat-sehat semua.
" Pagi dokter~" sapa Sammy manja, di sertai senyum manis nya.
" Pagi, tumben kalian datang pagi-pagi sekali..." cetus Pond.
" Iya dok, kebetulan tadi kami mau pergi ke warung...tapi warungnya tutup. Ya sudah...kami mampir saja ke sini, mungkin dokter butuh tenaga ekstra untuk membantu dokter..."
Pond tersenyum mendengarnya, namun beda dengan Saint. Ingin rasanya Saint tertawa mendengar bualan sahabatnya itu, bisa-bisa nya Sammy mengarang cerita seperti itu. Jelas-jelas niatnya kan memang ingin datang ke klinik, sudah pasti ingin bertemu dokter Pond.
" Sepertinya hari ini tidak banyak pasien yang datang, bukankah itu bagus...karena semua penduduk dalam keadaan sehat." cetus Pond.
Sammy pun manggut-manggut tanda mengerti.
" Saint, kau diam saja...ada apa ?" seketika Saint langsung menoleh, dan melihat Pond yang kini sedang menatap intens kepada nya.
" Ti_tidak ada apa-apa dok..." gugup Saint.
" Ck tidak bagaimana, apa dokter tidak lihat mata panda nya itu...dia semalam tidak bisa tidur dok. Pasti memikirkan dokter Perth." oceh Sammy.
Saint langsung menatap horor kepada Sammy, sementara Pond tertawa pelan mendengarnya.
" Ehem...ada yang menyebut nama ku." terdengar suara seseorang dari belakang, sontak Saint dan Sammy langsung membalikkan badan mereka dan terkejut.
" Dokter !" seru kedua gadis itu bersamaan.
" Pagi semuanya..." sapa Perth, dengan senyum tampan nya.
" Pa_pagi dokter..." gugup Saint, membalas sapaan Perth tanpa mau melihat wajahnya.
Sementara Sammy sudah terkikik geli melihat kegugupan Saint saat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love and Lies ( END )
FanfictionBuat yg save cerita gw di perpus, jangan lupa follow akun gw. Cerita ttg PS, kali ini straight Di jamin kalian akan baper... Buat bocil atau pun homophobic di larang mampir, terlebih lagi buat tukang copas...di larang mendekat