Chap 14

368 72 10
                                    

Yang mau cerita full, nga nunggu lama dan tanpa skip. Bisa baca di pdf nya, minat langsung DM mae...


Happy reading


🦋🦋🦋🦋🦋🦋🦋🦋🦋🦋


" Mommy !" Aron berlari masuk ke dalam rumah, dan langsung memeluk mommy nya.

" Mommy, tadi aku bermain mandi bola...dengan paman Pond dan bibi Sam." Saint dan Perth tersenyum mendengar celotehan putra mereka.

" Coba mommy dan Paman Perth ikut, pasti seru." sambung Aron.

" Iya sayang, nanti kapan-kapan kita pergi bersama ya..." ucap Saint.

" Paman juga ikut ya..." seru Aron, menatap Perth dengan wajah riang nya.

Perth menoleh ke arah Saint dan menatapnya sendu, dan Saint mengerti akan arti tatapan itu.

Ingin rasanya Perth di panggil daddy oleh Aron, bukan nya paman seperti tadi Aron memanggil nya.

" Sabar na..." ucap Saint pelan, sembari mengenggam tangan  Perth.

" Perth, apa kau tau...dokter Luke mengadakan transfer lagi ke desa-desa kecil. Bersiaplah...mungkin kita salah satunya."

Perth dan Saint pun terkejut mendengarnya, dan mereka pun yakin kalau Luke mempunyai alasan pribadi melakukan itu semuanya.

" Brengsek, dia sengaja ingin menjauhkan aku dari Saint dan Aron..." geram Perth.

" Sepertinya begitu, karena sudah hampir 3 tahun ini rumah sakit tidak melakukan hal itu lagi. Dan sekarang...kenapa tiba-tiba ?" cetus Pond.

" Perth...bagaimana jika itu benar. Phi Luke mengirim mu ke desa lagi." cemas Saint, yang tak rela jika harus berpisah lagi dengan Perth.

" Jangan khawatir, aku tidak akan kemana-mana..." ucap Perth, berusaha menenangkan Saint.

" Dokter, jika benar...lalu apa yang akan dokter lakukan ?" tanya Sammy, yang sedari tadi hanya menyimak saja.

" Jika pun itu benar, aku berhak menolaknya...dan jika dia tak terima, maka hanya ada satu jalan..." cetus Perth.

" Oho...kau jangan nekat Perth..." seru Pond.

" Kita lihat saja nanti...  cetus Perth.

Saint dan Sammy saling tatap dengan tatapan tak mengerti.

" Perth, apa maksud mu ?" Perth tak menjawab, ia hanya menatap Saint datar.

*

Pulang ke rumah Saint di kejutkan dengan keberadaan Fah yang sedang duduk di ruang depan, dan sepertinya Fah memang sengaja menunggu kedatangan Saint.

" Saint, bisa kita bicara..." ucap Fah datar, di sertai tatapan tajam nya.

" Bicaralah..." sahut Saint.

" Tidak di sini, dan tidak di depan Aron." ucap Fah, seraya melirik kepada Aron yang kini sedang menatapnya lekat.

" Baiklah, tunggu aku di kamar mu...aku akan memandikan Aron dulu." tanpa bicara apa pun Fah langsung naik ke atas, menuju ke kamarnya.

" Ayo sayang, kita mandi..." Saint mengendong Aron menuju ke kamar, setelah itu memandikan putra nya.

Setelah selesai mandi dan memakaikan baju nya, Saint menyuruh Aron untuk tetap di kamar nya. Tak lupa ia sediakan buku gambar untuk Aron agar putra nya tidak merasa bosan saat sendirian.

Love and Lies ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang