Chap 3

370 66 25
                                    


" Saint, kemarin kau kemana ?" tanya Sammy penuh selidik, apa lagi tatapan tajamnya yang terus tertuju kepada Saint.

" Aku_di rumah." sahut Saint asal, karna hanya itu yang terpikir olehnya saat ini.

" Aku di klinik, menunggu hujan reda...untung adik ku datang membawa payung. Kalau tidak...entah jam berapa aku bisa pulang." cicit Sammy.

Saint hanya diam, lebih memilih menatap air terjun yang kini ada di depan nya. Pikiran nya terus berkecamuk, mengingat apa yang terjadi kemarin antara dirinya dan Perth.

" Tunggu dulu, sejak kapan kau memakai kalung..." Sammy berusaha menyingkap rambut panjang Saint, namun dengan cepat Saint menahan tangan nya.

" Ck berlebihan sekali sih, aku kan cuma mau lihat kalung mu Saint...bukan ingin merebutnya..." dengus Sammy, karena menilai reaksi Saint ini sangatlah berlebihan.

" Bukan begitu Sam...aku hanya_" Sammy langsung memalingkan wajahnya, dan tak mau mendengarkan alasan Saint lagi.

Saint menghela nafasnya, seraya menatap Sammy yang saat ini masih memasang wajah cemberutnya. Saint hanya tak ingin Sammy melihat kissmark yang di tinggalkan oleh Perth di lehernya, itulah sebabnya Saint menahan tangan Sammy.

" Ini dari Perth..." ucap Saint, seketika Sammy langsung menoleh dan ternganga.

" Perth ? Kau memanggil dokter Perth dengan namanya saja..." cetus Sammy.

" Aduh...keceplosan deh." batin Saint.

Saint menundukkan wajahnya, tak berani menatap Sammy yang kini sedang memicingkan matanya kepada nya.

" Jujur pada ku, sudah sejauh mana hubungan mu dengan dokter Perth..."

" Kau bicara apa, sudah ah...aku tidak mau membahasnya..." Saint langsung beranjak dari duduknya, dan meninggalkan Sammy begitu saja.

" Oh ayolah Saint, masa kau tidak mau terbuka kepada ku sih...jujur saja aku penasaran. Apa lagi dokter Perth memberi mu kalung yang sangat cantik..." cicit Sammy.

" Kau minta saja sama dokter Pond, aku yakin...dokter Pond pasti akan memberi mu kalung seperti ini..." ucap Saint, yang tetap berjalan dengan Sammy yang mengejarnya dari belakang.

" Di beri dan meminta itu beda Saint, aku lebih suka di beri dari pada aku harus meminta..." cetus Sammy.

Dalam hati Saint membenarkan semua ucapan Sammy.

" Eh, tunggu dulu...siapa mereka ?" langkah kaki mereka langsung terhenti, kedua nya melihat beberapa pria dengan seragam dokter ada di depan klinik desa.

" Saint, siapa mereka ?"

" Tidak tau..." sahut Saint sambil menggeleng, karena memang Saint tidak tau dan tak mengenal orang-orang itu.

" Kita jadi ke sana, atau..."

" Tidak usah Sam, sepertinya mereka sedang ada tamu...sebaiknya kita tidak usah kesana, aku takut...kedatangan kita malah akan menganggu mereka." Sammy pun mengangguk, membenarkan ucapan Saint.

Akhirnya kedua gadis itu pergi meninggalkan tempat itu, karena merasa percuma juga datang ke klinik jika di sana sedang ada tamu.

*

" Kalian bisa melihat-lihat dulu...keadaan di desa ini. Aku yakin...kalian pasti akan menyukai nya. Apalagi penduduk di desa ini sangat ramah, walaupun kita di sini hanya sebagai pendatang." cicit Pond.

Love and Lies ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang