Mau cerita yang full tanpa skip ?
Cuma ada di pdf nya, minat order langsung DM mae...Happy reading
Ting
Pintu lift pun terbuka, tepat di lantai tiga.
" Sudah sampai, nona bisa berjalan lurus ke sana dan ruangan dokter Perth berada di sebelah kanan..."
" Terima kasih Pak..." ucap Saint.
" Sama-sama nona, kalau begitu saya kembali ke bawah..." Saint pun mengangguk dan tersenyum.
Setelah pintu lift tertutup, Saint berjalan mengikuti arah yang security tadi katakan.
Degub jantung Saint tiba-tiba berdetak dengan kencang, perasaan nya pun mulai di liputi kegelisahan. Semakin mendekati ruangan Perth, degub jantungnya semakin mengila.Saint berdiri tepat di depan sebuah pintu, dan ia melihat seorang perawat yang keluar dari balik pintu.
" Suster, maaf...apa dokter Perth ada ?" tanya Saint pada perawat itu.
" Kau siapa ?" bukan nya menjawab perawat itu malah balik bertanya.
" Aku Saint, aku ingin bertemu deng_" belum selesai Saint berucap, tiba-tiba datang seorang wanita.
" Suster Nan, apa suami ku ada di dalam ?" tanya wanita itu kepada perawat yang bernama Nan.
" Ada nyonya, dokter Perth ada di dalam...masuklah, kebetulan sudah tak ada pasien lagi." cetus Nan.
" Baiklah aku masuk dulu..." wanita itu pun langsung masuk ke dalam.
Saint ternganga di tempatnya berdiri saat ini, mencoba menyimak apa yang baru saja ia dengar tadi.
" Oh ya...tadi kau bilang apa ya ?" tanya Nan.
" Suster...dia siapa ?" Saint malah balik bertanya.
" Dia nyonya Fah, istri dokter Perth..." beritahu Nan.
" Apa..." tubuh Saint langsung mundur beberapa langkah ke belakang, dan lemas seketika.
" Is_tri Perth..." gumam Saint lirih.
" Nona, kau tidak apa-apa ?" cemas Nan, apa lagi saat melihat wajah pucat gadis yang ada di depan nya saat ini.
" Toilet, di mana toiletnya..." gemetar Saint.
" Biar ku antar ke sana..." ucap Nan.
" Tidak usah sus...cukup katakan saja di mana toiletnya..."
" Toilet ada di ujung sana, di depan lift..." Nan menunjuk ke arah lift tadi, Saint pun mengangguk dan langsung pergi setelah mengucapkan terima kasih.
" Hoek hoek uhuk...hiks hiks..." Saint menangis setelah memuntahkan isi perutnya, tubuhnya langsung lemas bersandar pada dinding kamar mandi.
" Perth...kau_kau menipu ku...hiks apa salah ku pada mu Perth...kenapa kau membohongi ku..."
Saint terduduk di closet, sambil menangis. Kenyataan yang baru saja di terimanya sungguh memukul batin nya.
Niatnya ingin menemui Perth dan memberitahukan tentang kehamilan nya, namun kenyataan pahit yang kini harus ia terima karena mengetahui kebenaran kalau Perth sudah menikah.Langkah lunglai nya membawanya keluar dari toilet, mencoba untuk berjalan walau kakinya terasa begitu lemas.
" Perth..." Saint melihat Perth berjalan memasuki lift sambil bergandengan tangan dengan wanita yang tadi ia lihat.
Keduanya tersenyum dan saling menatap dengan mesra. Hancur sudah dunia Saint saat ini, melihat kenyataan yang sesungguhnya.
" Saint..." gumam Perth, saat pintu lift tertutup ia seakan melihat bayangan Saint sedang berdiri menatapnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love and Lies ( END )
FanfictionBuat yg save cerita gw di perpus, jangan lupa follow akun gw. Cerita ttg PS, kali ini straight Di jamin kalian akan baper... Buat bocil atau pun homophobic di larang mampir, terlebih lagi buat tukang copas...di larang mendekat