Pdf nya ready ya, yg minat langsung DM mae...
Tanpa nunggu lama dan tanpa skip.
Happy reading
Perth bergegas menuju ke ruangan Luke, dan dia butuh kepastian. Hanya Luke lah yang dapat menjawab semua pertanyaan yang kini bersarang di pikiran nya.
" Maaf dokter Luke, di luar ada dokter Perth..." beritahu suster.
" Biarkan dia masuk." ucap Luke datar.
Luke sudah mengira kalau semua ini akan terjadi, kedatangan Perth menemuinya kali ini sudah menjadi jawaban atas semua dugaan Luke.
Perth masuk ke dalam, dan langsung duduk di depan Luke. Sebisa mungkin Luke tetap bersikap sewajarnya, dan memasang wajah tenang nya.
" Ada apa kau menemui ku Perth ?" Perth tidak langsung menjawab nya, untuk beberapa saat ia terdiam.
" Perth ?"
" Ah iya, maaf..." gugup Perth.
" Ada masalah ?" tanya Luke lagi.
" Bukan itu, aku_aku dengar pasien vip mu sudah keluar dari rumah sakit...apa benar ?"
" Benar..." sahut Luke sambil menganggukkan kepala nya.
" err...apa kau tau_kemana dia pergi ? Maksud ku...dia di sinikan pendatang, apa dia kembali ke desa nya ?"
Luke terus memperhatikan perubahan raut wajah Perth saat berbicara dengan nya, dan Luke semakin yakin kalau Perth lah orang yang di maksud oleh Saint.
" Kemana dia pergi, aku tak tau...mungkin saja dia sudah kembali ke desanya. Lagi pula apa yang dia harapkan di kota ini...kau kan tau, Bangkok adalah kota yang sangat keras dan kejam untuk gadis seperti SAINT." ucap Luke, dengan menekan kata pada akhir kalimatnya.
Mendengar nama Saint di sebut, seketika membuat Perth tercengang.
" Saint..." gumam Perth lirih.
" Iya, Saint....namanya Saint. Nama yang indah bukan, tapi sayang nasib nya tak seindah hidup nya..." cetus Luke.
Perth terdiam, mendadak lidahnya kelu dan tak dapat mengucapkan apa pun.
" Gadis yang malang...harus mengandung tanpa seorang suami..." sambung Luke.
Kedua tangan Perth mengepal kencang, wajahnya pun sudah merah padam mendengar ucapan Luke.
" Laki-laki bodoh, menyia-nyiakan gadis sebaik dia. Kalau aku yang menjadi kekasihnya...sudah pasti aku akan menjadikan dia sebagai ratu ku, dan tidak akan pernah ku sakiti."
Perth melangkah lunglai menuju ke kantornya, kata-kata terakhir Luke tadi terus terngiang di telinga nya.
Brakk
" Astaga !" kaget Nan, saat Perth menutup kencang pintu ruangan nya.
" Kenapa dia, tidak biasanya seperti itu..." gumam Nan, melihat sikap Perth yang tidak seperti biasanya.
Perth menyandarkan punggung nya di kursi, dengan kedua mata yang terpejam. Kedua tangan nya masih mengepal kuat, dan dengan rahangnya yang semakin mengeras.
" Aku bodoh, aku memang bodoh...aku brengsek Saint...tolong maafkan aku..." lirih Perth.
Tanpa sadar likuid bening menetes dari sudut matanya, Perth menangis. Menangisi kebodohan nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love and Lies ( END )
FanfictionBuat yg save cerita gw di perpus, jangan lupa follow akun gw. Cerita ttg PS, kali ini straight Di jamin kalian akan baper... Buat bocil atau pun homophobic di larang mampir, terlebih lagi buat tukang copas...di larang mendekat