Chap 12

352 72 20
                                    

" Mommy...kita mau kemana ? Apa kita akan bertemu daddy ?"

" Iya sayang_eh tidak...maksud mommy, err...kita akan bertemu bibi Sammy." gugup Saint, hampir saja ia salah bicara.

" Saint, kalian ingin kemana ?" tanya Fah, yang tiba-tiba datang dan langsung duduk di depan Saint.

" Aku ingin bertemu dengan teman ku..." ucap Saint, tanpa menghentikan kegiatan nya membereskan barang bawaan nya.

" Ku pikir kau tak punya teman di kota ini..." cicit Fah.

" Aku punya, dan dia teman ku dari desa. Sekarang dia tinggal di Bangkok...dan kami sudah janjian untuk bertemu." cetus Saint.

Fah hanya manggut-manggut dengan wajah datarnya.

" Ayo sayang..." Aron pun turun dari sofa, dan langsung menuntun tangan mommy nya. Setelah itu keduanya langsung keluar dari rumah.

Di depan gerbang sudah ada taxy online yang sudah Saint pesan, kemudian Saint dan Aron pun masuk ke dalam taxy itu. Taxy pun melaju menuju ke alamat yang Saint berikan.

Tak lama kemudian taxy itu pun berhenti, tepat di depan rumah Sammy.
Saint dan Aron langsung keluar dari taxy, dan bergegas masuk ke dalam halaman rumah Sammy.

Ting tong

Sammy langsung membuka pintu rumahnya, dan tersenyum senang ketika melihat kedatangan Saint dan Aron.

" Masuklah..." ucap Sammy, Saint pun masuk bersama Aron ke dalam.

" Ini rumah mu ?" Sammy pun mengangguk.

" Memang tak sebesar rumah ku di desa, tapi cukup nyaman untuk ku tinggali bersama phi Pond..." cicit Sammy.

Ceklek

Pintu pun terbuka, Saint dan Sammy langsung menoleh ke arah pintu dan melihat Perth dan Pond yang baru saja masuk ke dalam rumah.

" Paman Perth !" girang Aron, langsung berlari ke arah Perth dan memeluknya.

" Ya Tuhan..." gumam Perth, saat memeluk Aron. Tanpa sadar air matanya pun menetes.

" Paman dokter dari mana ?" cicit Aron.

" Paman baru pulang sayang...dari rumah sakit." ucap Perth.

" Apa tadi paman melihat daddy ?" tanya Aron lagi, dan sukses membuat Perth terdiam.

Mendengar Aron menyebut orang lain sebagai daddy nya, membuat hati Perth bagai tersayat-sayat. Begitu perih terasa, bagaikan luka yang di taburi oleh garam.

" Aron, ayo ikut paman...paman punya ikan yang banyak di kolam, Aron pasti suka..." Pond berusaha membujuk Aron agar mau ikut dengan nya, sengaja ia lakukan itu untuk memberi ruang bagi Perth dan Saint untuk bicara.

" Yeay...Aron suka lihat ikan paman, ayo kita lihat !" seru Aron girang, begitu excited nya menerima ajakan Pond.

Pond langsung mengendong Aron, dan membawanya ke taman samping untuk memperlihatkan kolam ikan milik nya kepada Aron. Sammy pun langsung menyusul kedua nya.

Kini hanya tersisa Perth dan Saint, yang sedang saling menatap lekat.
Perth melangkah maju ke depan, dan berhenti tepat di depan Saint.

" Sayang..." panggil Perth.

" Perth..." air mata Saint akhirnya lolos juga, tak kuasa lagi ia bendung.

Grepp

Perth langsung memeluk Saint, membenamkan tubuh Saint ke dalam pelukan nya.

Love and Lies ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang