Atas permintaan Saint, akhirnya Sammy dan Pond ikut tinggal bersama mereka di rumah itu, Perth pun setuju karena dengan adanya Sammy di rumah itu Saint tidak akan merasa kesepian.
Satu minggu pun berlalu namun belum ada tanda-tanda kalau Luke akan menceraikan Saint, dan Perth tau kalau Luke memang sengaja tak ingin menceraikan Saint.
" Apa rencana mu Perth ?"
" Apa lagi, dia tak ada inisiatif untuk menceraikan Saint...maka Saint lah yang akan mengugat cerai dia." cetus Perth.
" Tapi Perth, posisi Saint saat ini sangat sulit. Ingat na...Saint lah yang pergi meninggalkan dokter Luke. Bagaimana jika dokter Luke menolak gugatan Saint dengan alasan karena Saint berselingkuh dengan mu..." ucap Pond.
" Tidak akan...aku yakin dia tidak berani melakukan itu."
" Yakin sekali kau..." cicit Pond, sambil terkekeh.
Wajah Perth menampilkan smirk nya, membuat Pond menaruh curiga kepada nya. Pond sangat tau kalau saat ini Perth sedang menyusun sesuatu untuk mendapatkan Saint, sahabat nya itu memang sedikit misterius dan terlalu banyak rahasia.
Bahkan Pond baru tau kalau Perth adalah putra tunggal dari Tui San, sekaligus pewaris perusahaan keluarga nya yang bergerak di bidang farmasi. Jadi tidak heran jika Perth memilih pekerjaan sebagai seorang dokter.*
" Perth, apa siang ini kau jadi pergi ?" tanya Saint, sembari menyiapkan satu stel pakaian untuk Perth kenakan nanti.
" Tentu saja jadi, aku akan pergi bersama paman Mok..." sahut Perth.
" Err...siapa paman Mok ?" tanya Saint penasaran, karena baru pertama kalinya mendengar Perth menyebut nama pria itu.
" Dia paman ku, adik dari mendiang mommy ku...selama ini paman Mok lah yang menjalankan perusahaan ku, karena aku lebih nyaman menjadi seorang dokter."
Mendengar kata dokter seketika membuat wajah Saint sendu, Saint merasa bersalah kepada Perth karena kehilangan pekerjaan nya.
Perth menghampiri Saint, dan memeluk pinggang nya. Tatapan hangat nya tertuju kepada Saint, sementara wajah Saint tertunduk dan menyendu.
" Kenapa wajah mu sayang, kau sedih..." ucap Perth lembut.
" Maafkan aku, semua gara-gara aku..." lirih Saint.
Cupp
" Tidak ada yang perlu di maafkan, karena kau tidak salah. Dan mengenai pekerjaan ku...tenang saja, nanti sore kau pun akan tau." ucap Perth.
" Tau apa ?" tanya Saint begitu penasaran nya.
" Sabarlah...tunggu nanti sore." Saint langsung mempoutkan bibirnya saat mendengar ucapan Perth, hal ini justru membuat Perth tersenyum.
" Bisakah untuk saat ini jangan mengoda ku hmm..." bisik Perth.
" Eh, mengoda...siapa ? Aku ?" bingung Saint, seraya menunjuk dirinya sendiri.
Perth pun mengangguk.
Aneh, begitu pikiran Saint. Di mananya yang mengoda, padahal ia tak berbuat apa pun. Dan kini Perth malah menatapnya begitu dalam, membuat Saint gugup dengan degub jantung yang berdetak begitu kencang nya.
" Kau tau...bibir mu adalah candu ku. Melihat mu seperti ini justru membuat ku semakin gemas kepada mu...." bisik Perth.
Saint langsung memblushing, perutnya pun terasa geli seakan banyak ribuan kupu-kupu yang berterbangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love and Lies ( END )
FanfictionBuat yg save cerita gw di perpus, jangan lupa follow akun gw. Cerita ttg PS, kali ini straight Di jamin kalian akan baper... Buat bocil atau pun homophobic di larang mampir, terlebih lagi buat tukang copas...di larang mendekat