Suasana pagi yang cerah saat itu. Di pelataran perusahaan Aksa Bhumi, seorang wanita berdiri dengan tatapan yang lurus terarah pada gerbang kantor. Dengan sabar menunggu satu mobil yang mengantarkan orang yang tengah ia tunggu kehadirannya.
Menyandang tas kerjanya di bahu kirinya, wanita itu membawa kedua tangannya dengan sopan bertemu di depan perut. Tubuhnya yang ramping berbalut stelan kerja bewarna biru muda dengan kombinasi sepasang sepatu berhak setinggi tujuh sentimeter di kakinya yang jenjang –yang ia harapkan bisa menyamarkan tinggi badannya yang hanya bertahan di angka seratus lima puluh tujuh sentimeter. Wajahnya yang terlihat segar dipulas oleh make up bernuansa natural, terlihat manis. Rambut bewarna coklat gelap ia sisir dengan rapi dalam tatanan updo. Memberikan kesan muda yang berkelas untuk seorang wanita yang berstatus sebagai sekretaris CEO di perusahaan itu.
Adalah Eriana Dyah Pitaloka, seorang wanita berusia dua puluh delapan tahun yang baru saja berhasil mendapatkan posisi sebagai sekretaris di sana dengan perjuangan yang tidak mudah. Sempat tersingkir di tahap terakhir tes yang diselenggarakan, Eriana telah berusaha menerima takdir buruk itu bahwa ia tetap menyandang status sebagai pengangguran. Namun, pada akhirnya Eriana percaya dengan ungkapan: rezeki tidak akan tertukar.
Hal itulah yang terjadi pada dirinya seminggu setelah pengumuman kelulusan penerimaan jabatan sekretaris itu. Seorang pria yang bernama Teguh Santoso –yang mulanya terpilih mengisi posisi sekretaris itu- mengalami nasib malang. Terserang penyakit demam berdarah hingga dirinya harus izin ketika baru empat hari bekerja. Sementara itu, CEO perusahaan tersebut sedang dilanda pekerjaan yang tidak sedikit. Hingga mengambil opsi selanjutnya, penarikan Eriana sementara Teguh dianggap tidak mampu memenuhi salah satu perjanjian di kontrak kerja. Yaitu, tidak diperkenankan untuk mengambil izin di bulan pertama. Sekilas terlihat tidak berperikemanusiaan karena Teguh pun terpaksa izin karena sakit, namun begitulah yang terjadi. Ada pekerjaan yang tidak bisa dinilai secara perasaan. Dan pada akhirnya, nasib buruk Teguh justru merupakan nasib baik untuk Eriana. Sekarang, tercatat sudah merupakan minggu kedua bagi Eriana menyandang status sebagai sekretaris di sana.
Semenit kemudian, mata Eriana menyipit. Melihat pada satu mobil hitam mewah yang berkilat tampak melintasi gerbang kantor. Dengan mulus berjalan dan berhenti tepat di depan pelataran gedung kantor yang tinggi dan megah itu. Eriana pun beranjak. Mendekati mobil dan segera membuka pintu itu seraya berucap.
"Selamat pagi, Pak."
Satu suara berat dan dalam terdengar membalas sapaan Eriana sekilas.
"Pagi."
Seiring dengan balasan sapaan sopan itu, satu tas kerja tampak terulur dan dengan segera disambut oleh Eriana. Tepat sebelum empunya turun dari mobil itu.
Sang CEO perusahaan yang bernama lengkap Satria ArdimanDjokoaminoto berdiri sejenak di sisi mobil. Sekadar memberi satu sentakan pada jasnya agar rapi kembali –atau justru itu adalah tindakan rutinitas yang dimaksudkan untuk memamerkan pesona yang ia miliki pada semua mata yang memandang, kalau kata Eriana.
Eriana menyadari hal itu dari pertama melayangkan surat lamaran ke perusahaan itu. Bahwa perusahaan tersebut memiliki CEO yang persis seperti deskripsi novel romansa atau pun visual drama cinta. Tak ada ubahnya.
Lihat saja. Tubuh tinggi yang tampak proporsional dalam angka seratus sembilan puluh sentimeter itu dinaungi oleh rambut lurus tebal yang hitam. Wajah yang tampan dengan sepasang mata elang yang tajam. Rahang yang tegas diimbangi oleh bibir yang sensual. Dadanya yang bidang. Punggungnya yang tegap. Dan jemari tangannya yang panjang terlihat begitu kuat.
Maka dari itulah, ketika Satria membuang sedetik waktunya demi merapikan jasnya, Eriana selalu menduga hal itu disengaja Satria untuk memukau mata setiap orang yang memandang dirinya. Karena setelah itu barulah Satria melangkahkan kedua kakinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sekantor Tapi Menikah 🔞 "FIN"
RomanceJudul: Sekantor Tapi Menikah Genre: Romantis Komedi Dewasa (18+) Status: Tamat Cerita Ketiga dari Seri "Tapi Menikah" Buat yang belum dewasa, sangat tidak disarankan untuk membaca! ********************************* "BLURB" Di mata Eriana Dyah Pital...