KOBOYZ (KOSAN THE BOYZ)

874 85 5
                                    



"ARRHHGG!!"

"Uhuk!" Haknyeon terbatuk karena terkejut mendengar erangan dari kamar nomor 16. "BANG SANTAI NAPA! GUE KESELEK NASI PADANG INI UHUK!" seteguk air diminumnya lagi.

"AAAAAAA!!!" teriakan kembali terdengar, diiringi oleh suara ketukan meja yang cukup keras.

"Bang Kevin ada masalah apa teriak-teriak?" Haknyeon beranjak dari meja makan ke depan pintu kamar nomor 16. Ia mengetuknya, "Woi Bang!"

"AAAAAAAA!!"

Haknyeon tampak cemas, "KENAPA LU BANG?! DIGIGIT SI MORTY?!!" gedoran pada pintu makin keras. "JANGAN BILANG SEKARANG MORTY LAGI MELAHAP LO BANG?!!"

Dua orang turun dari lantai atas, menghampiri kamar 16. "Kenapa teriak-teriak sih Nyeon? Ada apa?" lelaki dengan atasan kemeja dan bawahan boxer menepuk bahu Haknyeon. Iya, si Hyunjae.

"Itu, Bang Kevin teriak meraung-raung gitu, nggak tau kenapa" Haknyeon menjelaskan.

"Udah di cek belum? Apa pintunya ke kunci?" Haknyeon menggeleng, membuat Hyunjae kembali bertanya, "Lah? Kok nggak lo cek?"

Haknyeon tertawa kecil, "Gue kemusuhan sama Morty"

"Bilang aja lo takut Bang!" ujar anak lelaki yang tampaknya baru bangun tidur. Siapa lagi kalau bukan Hyunjun. "Biar gue aja yang masuk."

Hyunjun masuk diikuti oleh Hyunjae, sedangkan Haknyeon mengintip di depan pintu kamar. Di dalam kamar, Kevin yang duduk di depan meja dengan kepala tertunduk masih sedikit berteriak. Sebagai adik yang baik dan pengertian, Hyunjun menyadarkan Kevin dengan menjitak kepala Abangnya.

Kevin tersentak kemudian mendongkak, "Apaan sih Jun, sakit tauuu" ia mengusap bagian kepala, sama sekali tak marah pada Adiknya itu. "Ini ada apaan kesini?"

"Elu yang kenapaa. Gue tanya, ngapain teriak-teriak dari tadi?" alih-alih menjawab Hyunjae bertanya.

Terdengar sahutan dari depan kamar, "Gue sampai keselek nasi padang anjir!"

"Ya maaf, pusing gue!" balas Kevin, ia menunjukkan layar laptop. "Nggak selesai-selesai nih gambar!" Kevin mengacak rambutnya.

Hyunjun berdecak, "Korupsi waktu istirahat sih. Sana tidur! Daripada ganggu orang di kosan." Ia tarik Kevin hingga berdiri, lalu mendorongnya ke arah kasur. "Awas aja masih misuh-misuh, gue buang Morty ke kebun binatang!"

Kevin langsung menurut, ia baringkan diri dan tarik selimut. Takut dia kalau perkataan Hyunjun terwujud. Bisa galau berbulan-bulan dia tanpa Morty. Berbeda dengan Haknyeon yang senang akan ancaman Hyunjun. Kemusuhan benar sama ular corak kuning milik Kevin itu. Sebabnya karena Morty juga kemusuhan sama Haknyeon.

Jadi ceritanya, Haknyeon lagi makan camilan sambil ngeliat Morty di kandangnya. Tiba-tiba muncul ide iseng untuk mengerjai Morty yang tampak lapar. Haknyeon memamerkan camilannya di depan Morty yang terus mendesis pelan. Ketika mulut Morty terbuka ingin melahap camilan, dengan tidak berperikeularan Haknyeon memasukkan camilan ke mulutnya sendiri. Melihat itu, Morty seketika marah, ia membuka lebar mulutnya sembari mendesis keras, kemudian menabrakkan diri ke kaca kandangnya, seolah-olah ingin memakan Haknyeon.

Semenjak kejadian itu, Morty selalu marah jika melihat Haknyeon. Haknyeon yang jadi takut pun menjauhkan diri. Kalau kata Haknyeon, "Morty galaknya selevel sama teman yang ngutang!"

Setelah menutup pintu kamar Kevin, Hyunjae langsung balik ke lantai dua. "Gue ke atas dulu ya, mau lanjut rapat" oalah, pantesan atasannya kemeja, lagi rapat tutor bimbel.

Haknyeon kembali ke meja makan, melanjutkan acara makannya yang terganggu. Hyunjun ke wastafel untuk cuci muka sebelum ikut duduk di meja makan.

Hyunjun geleng kepala melihat Haknyeon makan nasi padang dua bungkus dengan lahap. "Tumben banget makan dua bungkus, sore-sore lagi." Kemudian matanya menangkap bungkusan lain di atas meja. "Apaan tu Bang?"

Ramadhannya The Boyz ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang