29. im pregnant?

21.8K 1.9K 191
                                    

jangan lupa votment ya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

jangan lupa votment ya.

-

Yang satu berjalan dengan langkah terburu-buru, dan yang satu senantiasa mengimbangi langkah si manis. Jaemin tidak mau berbicara padanya semenjak mereka keluar dari kediaman Jung itu. Jaemin menekuk wajahnya muram.

"Sayang, hey" panggil Jeno dengan lembut, meraih pergelangan tangan Jaemin. Jaemin menatap Jeno datar.

"Dia ibumu, dia tidak memberiku restu. Pergi sana, menikah dengan Seungmin saja!" sentak si manis dengan kesal. Jeno menggeleng kukuh.

Menatap manik coklat milik pasangannya. Mencoba untuk meyakinkan submisif yang tengah marah ini. Jeno gemas melihat Jaemin marah, tapi dia tidak mau ambil resiko kalau Jaemin terus-terusan seperti ini, keadaan rumah tangga kecilnya bisa kacau.

Melihat Jeno yang tak lagi berbicara, perut Jaemin bergejolak aneh. Dia membola, merasakan sesuatu bergerak di dalam perutnya.

"J-jen"

"Ya??" ada desiran dalam hati Jeno. Jaemin tidak lagi terlihat marah. Anak itu memegangi perutnya dan menatap Jeno horror. "Kenapa??" Jeno kembali panik.

Jaemin lagi-lagi mengusap perutnya. "Apa kau percaya tentang santet?? Tidak mungkin kan kalau Seungmin mencoba mengirim ajian-ajian aneh untuk membuatku mati?"

Jeno menatap datar Jaemin. Dasar ratu drama.

Sabar, untung dia istri ku.

"P-perutku, seperti ada yang menendang! Aku bersumpah!" mata rusanya mengerjap berkali-kali. Mencoba meyakinkan pria dominan di hadapannya.

"Na, kau hidup di jaman mana? Jaman sekarang, mada ada hal supranatural seperti itu. Tidak ada santet" laki-laki yang lebih tinggi beberapa centi darinya itu mendengus kasar.

Jaemin mengernyitkan dahinya bingung. "Cih, padahal tadi aku merasakan nya" dumel si manis dan langsung pergi meninggalkan Jeno yang menggeleng keheranan.

Di lihatnya notifikasi masuk dari Renjun saudara kembar istrinya.

Jeno menyunggingkan senyumnya. Dia sudah dapat menebak kalau Jaemin itu tengah hamil, hanya saja submisifnya itu terlalu bodoh sehingga tidak bisa menyadari kehamilannya sendiri.

"Dia mengatakan hal yang tak masuk akal. Tapi aku yakin kalau yang kau katakan itu benar, Jaemin hamil anakku"

Di sebrang sana terdengar suara tawa Renjun yang hangat. Jeno perlu berterimakasih kepadanya, kalau saja Renjun tidak mengatakan hal itu mungkin Jeno tidak akan menyadarinya sampai sekarang, dan menganggap Jaemin hanya moodyan.

Lelaki bersurai hitam legam itu menyunggingkan senyumnya, kemudian kembali mengekori si manis yang kini tengah terbaring di atas kasur dengan wajah polos yang nampak bingung. Ia melirik Jeno yang merangkak naik ke atas nya seperti bocah yang minta di belai.

[ ✔ ] He Is My Wife - nomin || TERBITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang