08. Aturan Jeno

24.5K 2.5K 182
                                    

Kening nya mengernyit, menunjukan bahwa dia heran dengan Jeno yang tiba-tiba menyuruhnya memakai kaos oversize dan juga celana bahan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kening nya mengernyit, menunjukan bahwa dia heran dengan Jeno yang tiba-tiba menyuruhnya memakai kaos oversize dan juga celana bahan. Jaemin menoleh padanya, meminta penjelasan atas barang-barang yang ada di depannya.

"Jen, kau berniat memberikan ini semua kepada orang yang membutuhkan?" tanya Jaemin. Jeno yang duduk di depan televisi menoleh ke belakang.

"Ya, kau orangnya"

"Apa maksudnya??!" gerutunya seraya melempar salah satu kaus oblong berwarna abu-abu ke arah Jeno. "Kau saja yang pakai. Itu terlalu besar"

"Gak. Pake ini" Jeno balik melempar pakaian tersebut.

"Nggak mau!"

"Nana!!" Jeno berdiri. Dia kesal ketika melihat mata nakal para lelaki dominan yang menatap lapar tubuh Jaemin. Jadi dia berinisiatif untuk membelikan pakaian kebesaran untuknya.

"Apa??!" Jaemin menimpali dengan kesal. Bibirnya mengerucut lucu.

Oh astaga. Jangan melakukan itu dulu

Mengusak rambutnya frustasi. Jeno menarik lengan Jaemin dan membawanya kedalam kamar. Dia adalah suaminya, jadi Jeno tentu saja berhak mengatur pakaian seperti apa yang harus di kenakan oleh sang istri. Bukan begitu yarobun?

Jaemin menggerutu sepanjang jalan. Sampai tiba saatnya sekarang Jeno menyeretnya masuk kedalam kamar mandi. Menyuruh Jaemin untuk mencuci muka dan menggosok gigi.

"Napas naga" kata Jeno.

Jaemin melotot. Dan langsung menutup mulutnya. Iya, dia memang belum mandi. Baru bangun sudah di seret oleh Jeno untuk pergi ke ruang tengah dan membuka papper bag yang berisi pakaian oversize. Dan sekarang Jeno kembali menyeretnya kedalam kamar.

"Jeno sialan!!" pekik Jaemin seraya menutup mulutnya dengan tangan. Padahal napasnya tidak sebau itu. Jaemin langsung saja menggosok giginya. Jeno terkikik geli di belakang nya, melihat reaksi Jaemin yang menahan malu seperti itu sungguh membuatnya gemas.

Otak mesum nya sudah berpikir liar. Tapi Jeno menepisnya. Dia tidak mau menjadi incaran Jaemin yang siap siaga untuk memukulnya.

Kejam.

Si kelinci sudah selesai menggosok gigi dan mencuci muka. Jeno mengambilkan handuk kecil untuknya, setelah mengeringkan wajahnya Jaemin mendengus kesal melihat senyuman mengejek dari seorang Jung Jeno. Ayolah, itu menyebalkan.

"Awas" ketus Jaemin saat melihat Jeno menghalangi jalannya.

Lelaki itu menggedikan bahunya. "Gabisa lewat"

"Dih? Awas deh. Aku harus ke kampus"

"Bayarannya?"

Merotasikan bola matanya kesal. Jaemin tidak mau berdebat panjang dengan Jeno. Jadi, dia lebih memilih untuk menendang bagian intim Jeno, setelahnya dia lolos dari Jeno yang menjaga pintu kamar mandi.

[ ✔ ] He Is My Wife - nomin || TERBITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang