Jeno baru saja keluar dari salah satu cafe setelah membahas materi tambahan dari asdos baru yang menyebalkan yang ternyata calon iparnya itu. Yah, Guanlin menyuruh Jeno melakukan banyak hal. Mulai dari makalah, portofolio, dan tugas puisi. Bagaimana Jeno tidak bingung?
Tugas bertubi-tubi seperti itu hanya di lakukan oleh dirinya sendiri? Beruntung barusan ada Karina yang menyempatkan diri membagikan catatan miliknya. Jeno bisa bernafas dengan lega.
Mobil sedan berwarna merah yang sejak tadi terparkir di depan cafe, lalu seorang pria submisif tinggi menghampirinya dengan senyum ramah. Jeno menyiratkan kebingungan di wajah tampannya. Lalu, sebuah pelukan hangat dirinya dapatkan. Jeno terkejut, menyentak tubuh pria dewasa di depannya. Yang mungkin kisaran umurnya, sudah 40 tahun lebihan.
Doyoung terkejut mendapati perlakuan kasar dari anaknya. "Jeno? Kau tidak mengenal Mama mu nak?"
'Mama' Jeno terkejut dengan keringat dingin membanjiri pelipisnya. Dia sempat mendengar perbincangan tak enak antara Daddy dan Mommy dua minggu yang lalu. Tidak mungkin kan . . kalau orang yang di depannya ini adalah ibu kandung Jeno?
"Apa si licik itu tidak pernah mengatakan yang sebenarnya padamu? Aku mama mu sayang" celetuk Doyoung yang membuat Jeno menggeram kesal.
"Maaf, sepertinya anda salah orang"
Doyoung menjatuhkan rahangnya tidak percaya, melihat putra nya melenggang pergi meninggalkan dirinya yang susah payah mencari keberadaan Jeno.
"Ck, persetan denganmu Jung. Dasar bajingan tua yang hobi berbohong" dia menatap julid kepada jalanan yang sepi.
Jung's Company, itu adalah tujuannya untuk saat ini. "Lihat saja, aku akan datang untuk mengambil Jeno lagi"
-
Jeno kembali ke kampus, dia enggan untuk memasuki kelas. Dan sekarang dia sedang duduk di atap dengan minuman kaleng di tangannya. Mengepulkan asap rokok pada mulutnya.
Sudah lama dia tidak menghisap nikotin ini, apa karena Jaemin yang selalu melarangnya? Ahh, mungkin memang benar.
Pintu menuju atap berderit pelan, pertanda bahwa ada seseorang yang masuk selain Jeno. Itu adalah Mark.
Merotasikan bola matanya malas. Dia belum bisa berdamai dengan Jeno, tapi karena permintaan kekasihnya Mark mengiyakan saja untuk berdamai dengan Jeno. Yah, belum lama ini Mark dan Haechan menjadi kekasih resmi. Bahkan Haechan si tengil itu mengunggah nya di instagram.
Jeno melirik ke arah Mark dengan netra hitam yang teramat datar.
"Sebaiknya kita berbaikan, mau sampai kapanpun Jaemin tetap milikmu" ucapan Mark membuat senyum sinis nampak di wajah Jeno. Perlukah dia menyombongkan diri untuk hal ini?
"Dan lagi pula, aku sedanv dekat dengan Haechan. Dia menyuruhku untuk berbaikan dengan mu. Jadi. Apa mau?" pemuda bule yang selama ini Jeno benci itu memandang langit biru yang terbentang di atas mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
[ ✔ ] He Is My Wife - nomin || TERBIT
Novela Juvenilfollow dulu sebelum baca! Jung Jaemin, salah satu mahasiswa yang sudah resmi menikah dengan pria bernama Jung Jeno. Kedua orang tuanya menjodohkan Jaemin dengan Jeno. Tidak ada yang menolak dengan pernikahan mereka, namun hanya kedua pihak keluarga...