16. minggu malam

25.8K 2.3K 122
                                    

Semenjak kedatangan mereka di salah satu hotel sewaan Taeyong

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Semenjak kedatangan mereka di salah satu hotel sewaan Taeyong. Jaemin banyak diam, mungkin anak itu masih sangat terkejut mengetahui bahwa Jeno adalah sosok laki-laki yang dulu pernah mencuri perhatiannya waktu kecil.

Jeno baru selesai mandi, dia menghampiri Jaemin yang tengah terbaring di kasur. Matanya terpejam, namun Jeno yakin dia masih terbangun.

"Na? Nana" Jeno mengelus pelan pipi Jaemin.

Mata rusanya mengedip lamban. Jeno terkekeh dan bersimpuh di depan Jaemin. Mengecup ringan bibir tipis itu. "Kenapa hm?"

"Tidak"

"Bilang" tekan Jeno agak kesal.

Jaemin menelisik lebih jelas wajah Jeno, memang sangat mirip. Kenapa dia baru menyadarinya sekarang? Ah, Jaemin sangat malu. Karena waktu itu dia secara terang-terangan mengatakan bahwa cinta nya adalah anak laki-laki nakal yang dia temui waktu kecil.

Pipi tembam nya merona merah, Jeno terkekeh tanpa suara.

"Kau tau soal ini?" Jaemin masih di posisi tidurnya. Dan Jeno duduk di lantai beralaskan karpet berbulu. Lelaki itu mengangguk mantap, membuatnya semakin mendesah kecewa. "Kenapa enggak bilang dari awal, sih?"

"Aku juga ragu. Awalnya aku pikir mommy membohongiku. Tapi ternyata, dia benar tentang mu" kembali mengusap pipi tembam milik istrinya.

"Seharusnya bilang saja. Aku kan jadi malu Jenoo" rutuk Jaemin pada dirinya sendiri. Jeno memangku tubuh Jaemin dan mendudukkannya ke pangkuan. Bersandar pada headboard sambil memangku tubuh Jaemin.

"Memangnya kau akan percaya begitu saja?"

Mengulum bibirnya yang terasa kering. Jaemin kembali mendesah kecewa, lalu membenamkan wajahnya di bidang dada milik Jeno. "Jeno-ya"

"Hmm?" mengusap rambut Jaemin pelan.

Dari jarak sedekat ini Jaemin dapat merasakan degup jantung Jeno yang sangat menenangkan. Berbeda dengan jantungnya yang berdebar dan bergerak cepat dari biasanya. Anak itu mendongak, menatap penuh harap kepada Jeno. "Senior Nay, dia mencoba melakukan hal gila kemarin, apa kau yakin mengambil keputusan itu?"

Nayeon. Jeno terdiam sejenak, menegakkan tubuh Jaemin untuk bersi tatap dengan nya. Tepat menatap ke arah manik caramel kecoklatan milik Jaemin. "Aku menyayangimu, sejak awal. Aku memang sempat memuja Nayeon dan mengaguminya. Tapi itu hanya sekadar mengagumi bukan mencintai"

Perkataan Jeno kali ini membuatnya tersentuh. Jaemin mengangguk pelan, dan untuk pertama kalinya dia memeluk Jeno dengan sangat erat. Menduselkan kepalanya ke perpotongan leher Jeno. "Kemana saja? Aku menunggumu selama itu"

Jeno meringis pelan, perkataan Jaemin terlalu lembut. Membuatnya hampir hilang kendali.

"Kau yang pergi Nana" ralat Jeno pada kenyataan waktu itu.

[ ✔ ] He Is My Wife - nomin || TERBITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang