White Rose

390 74 1
                                    

White Rose
: represent a new beginning

_______

"Tidak Jay, tidak seperti itu. Aku sudah belajar dari ahlinya"

"Ya kan setiap budaya punya perbedaan. Ada yang melakukannya dengan begitu ada juga yang melakukannya dengan begini"

"Ya aku mengerti tapi kan-"

"Ah sudahlah. Bisakah kau tidak berisik sehari saja"

Jay dan Jake lagi dan lagi memulai hari dengan berdebat. Entah apa yang tengah mereka perdebatkan, Jake akan selalu mempertahankan argumennya. Sementara Jay yang selalu berfikir bahwa dirinya lebih waras itu hanya menanggapi seadanya. Meskipun pada akhirnya ucapannya akan tetap didebat oleh sahabatnya itu.

Kelas besar itu perlahan mulai terisi penuh oleh mahasiswa. Namun, nampaknya masih ada beberapa mahasiswa yang sengaja dan tidak sengaja datang di waktu-waktu mendekati jam masuk. Seperti pria manis satu itu. Sunoo dengan tergesa berjalan menuju kelas karena kurang dari lima menit lagi kelas akan dimulai. Pagi ini dia harus bangun terlambat karena semalam dirinya begadang mengerjakan beberapa tugas dari mata kuliah lain.

Sunoo dengan sedikit terengah melangkahkan kakinya memasuki ruangan kelas. Namun, tiba-tiba dia merasakan sebuah tangan melingkar pada bahunya. Belum juga lepas dari keterkejutannya Sunoo lebih dulu dituntun menuju ruang kelas oleh seorang pria jangkung yang entah berasal dari mana. Pemandangan itu pun sontak menarik atensi seluruh presensi yang ada di dalam kelas. Bagaimana tidak, salah satu mahasiswa tampan yang jadi idaman banyak orang itu dengan santai dan bak sudah akrab merangkul bahu Sunoo, sosok yang tengah jadi perbincangan hangat banyak orang.

Seketika suara-suara dalam nada rendah lebih kepada berbisik itu terdengar di seluruh penjuru kelas. Mereka membahas topik yang sama.

'Ada apa dengan Park Sunghoon dan Kim Sunoo ?'

Jay dan Jake yang melihat sahabatnya itu datang dengan menarik Sunoo bersamanya pun seketika menghentikan perdepatan tidak penting mereka. Keduany memandang Sunghoon dan Sunoo yang kini duduk di barisan depan dengan tatapan tidak percaya.

"Hei Jay, sejak kapan Sunghoon dekat dengan Kim Sunoo ?"

"Entahlah"

Sunoo yang tengah menjadi pusat perhatian pun duduk dengan tidak tenang. Dia terus menggeliat mencoba melepas tangan Sunghoon yang masih bertengger di bahunya.

"Park Sunghoon, lepaskan !"

Bisik Sunoo dengan nada kesal.

"Tidak"

Sunghoon hanya menengok sejenak sembari menunjukkan senyuman yang menurut Sunoo sangat menyebalkan lalu kembali memusatkan pandangannya ke arah depan.

"Lepaskan ! Semua orang memperhatikan kita !"

"Biarkan. Mereka kan punya mata"

"Tapi aku tidak suka. Cepat lepaskan !"

Sunoo terus memberontak dan hampir saja dia berteriak sebelum dosen yang mengajar kelas masuk. Sunghoon pun akhirnya melepaskan dirinya dan dengan segera Sunoo menggeser tubuhnya sedikit menjauh dari Sunghoon. Sunoo pun menghela nafas pelan. Bukan hal yang baik untuk mengawali hari.

_______

Sunghoon masih sibuk dengan makanan di depannya. Namun, acara makan siangnya terasa tidak nyaman karena kehadiran dua sosok yang memperhatikannya sedari tadi. Dengan malas Sunghoon mengalihkan pandangannya pada dua sosok itu. Jay dan Jake. Dua sahabatnya itu tengah memperhatikannya dengan raut wajah serius, seolah sedang menginterogasinya.

The Language of FlowerWhere stories live. Discover now