24

202 30 1
                                    

Pov. Yoongi.

Aku terduduk di kursi rumah sakit menunggu Jieun yang sedang diperiksa oleh Dokter. Aku tak tahu apa yang terjadi dengan nya hingga tadi ia tiba-tiba pingsan dihadapan ku yang tengah berkelahi dengan Jungkook.

Aku pun mengintip dari balik pintu dan melihat Jieun yang sedang bergandengan tangan dengan Jungkook. Melihat nya telah sadar membuat hati ku merasa sedikit lebih tenang.

Aku tahu jika aku telah menyakiti nya selama ini karena rasa benciku terhadap Joongi kakak laki-laki nya. Dendam yang ku pendam selama ini tanpa sadar aku melampiaskan nya kepada Jieun. Gadis yang menjadi cinta pertama ku tersebut.

Masih teringat dengan saat jelas semua perbuatan yang telah aku lakukan terhadap Jieun. Suara isak tangis setiap kali aku menyakiti saat menyentuh nya, rintihan mohon darinya selalu saja terbayang di benakku. Aku ingin sekali mencoba untuk meraihnya akan tetapi aku takut jika aku lemah lagi dihadapannya maka akan mudah bagi kakak laki-laki nya untuk kembali menginjak-ijak harga diriku.

Aku yang dulu hanya ia manfaatkan kepintaran yang ku miliki demi kepentingan nya, membuat tekad ku bulat untuk membalaskan semua perbuatan yang telah ia lakukan kepada ku dan juga ibu ku hingga ia meninggal dunia. Kata-kata kotornya yang ia lontarkan karena kemiskinan keluarga ku serta hinaan yang kami alami membuat ku semakin bertekad untuk dapat membalaskan dendam ku.

Meski saat ini aku mampu untuk melakukan nya, aku masih saja belum puas jika Joongi masih saja dapat menghirup udara didunia ini. Aku tak peduli jika aku harus mati bersama nya, asal aku dapat melihat nya hancur sehancur-hancurnya. Sampai detik ini aku masih ingat dengan jelas bagaimana perlakuan dari Lee Joongi, kakak sulung dari Jieun tersebut.

Flashback.

Sepulang sekolah aku mengendarai sepeda perlahan menuju rumah ku dan melihat sebuah mobil yang terparkir didepan rumah. Segera aku masuk ke dalamnya dan takut terjadi sesuatu terhadap ibu ku yang sedang sakit.

Sesampainya didalam aku pun melihat Joongi Hyung yang sedang duduk berhadapan dengan ibu ku. Aku pun mendekatinya lalu ikut duduk disamping ibuku.

" Kebetulan sekali kau datang, aku ingin menanyakan hal ini kepada mu...!!. "
Ujar Joongi Hyung dengan melemparkan foto-foto ku dengan Jieun yang keluar masuk ke ruangannya.

" Apa kau mengencani Jieun?? ".
Ucap nya seketika.

Setelah terdiam sesaat aku pun mengangguk kan kepala ku dan membuat perubahan pada pandangan dari Joongi Hyung.

" Akhiri hubungan dengan nya, aku akan menyediakan pekerjaan yang sangat bagus untuk mu di dalam perusahaan ku.. "
Ucap nya tegas.

" Tapi Hyung... Aku menyukai Jieun dan ia juga akan berpisah dengan Jungkook.. "

"Bruaaaaakkkkk....!!!. "

Joongi Hyung pun menggebrak meja yang seketika membuat ibu ku kaget. Ibu ku yang sedang sakit dan lumpuh karena kecelakaan yang ia alami saat aku kecil yang membuat nya hanya bisa duduk di kursi roda dan juga benturan keras yang mengenai Saraf otaknya sehingga membuat ibu ku tak dapat berbicara dan menggerakkan tubuhnya dengan sempurna.

" Berani sekali kau menawar penawaran dariku, siapa kau hingga berani menyukai Adik ku..!! Hanya anak dari seorang penjual buah dan cacat kau berani menyukai Lee Jieun...!!"
Ujar Joongi Hyung dengan tatapan tajamnya.

" Jieun lah yang pertama kali mengajak ku berkencan, dan aku pun... "

" Plaakkk....!!. "

Tiba-tiba Joongi Hyung menampar ku dengan keras dan seketika membuat ibu ku semakin terkejut dan berusaha menahan ku yang masih menatap mata tajam dari Joongi Hyung.

BAD GIRLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang