19

215 29 4
                                    

" Enggak... Oppa Joongi tak seperti itu...!! "

Ucap ku tak percaya akan yang diucapkan oleh Yoongi.

Aku tahu Joongi oppa memang orang yang sangat keras, tetapi aku tak yakin jika ia akan benar-benar membunuh orang.

" Heh... Kau bisa berbicara seperti itu karena ia adalah kakak mu.. "

" Tak mungkin Joongi oppa melakukan hal seperti itu.. Ia sangat berhati-hati dalam segala hal..!! ".
Ucap ku yang masih saja tak mempercayai perkataan Yoongi.

" Heh..! Di depan mata ku ia telah membunuh ibu ku.... Sampai kapanpun aku tak kan pernah puas sebelum ia merasakan apa yang aku rasakan...!!. "
Ujar Yoongi yang langsung menjambak rambutku.

" Enggak... Itu gak mungkin....!! ".

" Aku tak butuh rasa percaya mu, tugas mu adalah segera hamil, karena aku ingin sekali melihat kehancuran dalam hidup nya.., orang yang pernah ia hina, orang yang sudah ia patah dan hancurkan hidup nya, kini telah bergabung dengan keluarga nya, jika kau mengandung anak ku maka akan menjadi sebuah hinaan tersendiri bagi kakak tersayang mu itu... "

Ucap Yoongi yang kembali memasukkan senjatanya ke dalam tas lalu berbalik dan mulai membuka satu persatu kancing bajunya.

" Enggak.. Yoongi jangan... Ku mohon...!! ".
Ujar ku kembali takut akan perbuatan Yoongi.

" Ini bisa melukai hati Wendy... Ku mohon Yoongi jangan lakukan... "
Ujar ku masih berusaha memohon kepada Yoongi.

" Ini pun juga Sudah menjadi keputusannya, aku tak peduli dengan apa yang terjadi dengan nya... "
Ucap Yoongi cuek dan membuat ku kesal.

" Kenapa kau begitu jahat... Kenapa kau tak memikirkan perasaan Wendy...!! ".
Ujar ku kecewa mendengar ucapan Yoongi.

" Dia yang menawarkan dirinya sendiri, untuk apa aku memikirkan nya... "
Ujar Yoongi yang semakin mendekati ku.

" Yoongi ku mohon... Jangan lakukan... !! ".

Ujar ku masih memohon kepada Yoongi, akan tetapi tak didengarkan oleh nya yang langsung saja menikam ku dalam permainan nya.

Skip.

Aku menemui Wendy yang siang ini menelepon ku untuk meminta bantuan dari ku mengenai rancangan desain gaun pengantin pelanggan nya.

Aku pun dengan perlahan memasuki boutique milik nya dan menemui ia yang sedang mengerjakan pekerjaannya.

" Haiii.... Kenapa kau memanggil ku jika bisa mengerjakannya sendiri...?? ".

Ucap ku saat sudah ada didepan nya yang melihat ia nampak sangat fokus dalam menggambar desain gaun.

" Cuma alasan ku saja agar kau mau datang kesini... "
Ucapnya dengan senyuman tanpa rasa bersalah.

" Yaa!!! Kau itu kurang kerjaan ya...!! ".
Ujar ku merasa kesal akan ulah nya. 😏.

" Hehehe... Entah kenapa aku merasa akhir-akhir ini kau nampak murung dan juga gelisah, kau pun juga nampak tak pernah berkumpul dengan kedua sahabat mu, Jimin juga merasakan hal yang sama makanya ia menyuruh ku untuk lebih sering menemanimu... "
Ucap Wendy yang terlihat mengkhawatirkan ku.

" Aku baik-baik saja kok.. "
Jawab ku dan mengalihkan pandangan ku arah pintu masuk dan melihat seseorang yang nampak ku kenal sedang berjalan masuk ke dalam boutique.

" Selamat siang... "
Ujar orang tersebut dan membuat ku terperangah mengetahui orang tersebut adalah Nayeon.

" Im Nayeon...??"

BAD GIRLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang