Minggu pagi saat orang-orang sedang menikmati sarapan pagi, rumah di jalan Chao Phraya nomor tujuh menerima ketukan dari paruh burung hantu yang membawakan sepucuk surat. New yang duduk paling dekat dengan pintu dapur mengalah untuk berdiri dan membukakan jendela. Ia mengambil amplop dari gigitan burung hantu si pengantar surat dan mengusap lembut pucuk kepalanya sebelum burung itu kemudian terbang menjauh dari kediaman keluarga Vihokratana.
Melihat logo pada cap merah yang menempel pada penutup amplop, New sudah bisa menebak apa isinya.
"Lihat ini siapa yang keterima di Siam?" New melambaikan amplop di tangannya sambil tersenyum menggoda anak-anaknya yang memperhatikan kedatangannya di meja makan.
"Wah sudah datang? Buka Hin." Perintah Tay Tawan sang suami.
New membuka amplop di tangannya dan mulai membacakan isinya.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Yang Terhormat,
Khun Nanon KorapatBersama datangnya surat ini, kami ucapkan selamat atas diterimanya Anda di Sekolah Sihir Siam sebagai murid kelas empat. Silakan membaca daftar buku-buku dan peralatan sekolah yang harus Anda siapkan pada halaman lampiran.
Tahun ajaran baru akan dimulai pada tanggal 5 April 2022. Kami menunggu balasan konfirmasi dari burung hantu Anda selambat-lambatnya tanggal 4 April 2022.
Hormat Saya,
Wakil Kepala Sekolah Sihir Siam
Jennie Panhan Watchara Sukchum~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
"Calon penyihir hebat kita keterima di Siam, yeaiiiy!!" Seru Pluem diikuti suara tepuk tangan meriah dari seluruh anggota keluarga.
"Akhirnya anak Ayah semuanya belajar di Siam." Tay menyunggingkan senyum di sela suapan bubur ke mulutnya.
Melihat anak-anak sekolah di Siam memang merupakan salah satu impian Tay dan New. Meskipun sebelumnya mereka sempat membebaskan si bungsu untuk menimba ilmu sihir di Sukhothai, tapi kini akhirnya Nanon setuju untuk melanjutkan sekolahnya di Siam bersama kedua Phi-nya.
*Phi = Abang/Kakak dalam bahasa Thailand
"Nanti kita duel, ya. Kalau jagoan Ayah udah pada mahir semua."
"Aih, sekarang juga udah mahir kali, Ayah." Celetuk Frank tidak terima.
"Eh, sudah. Ayo habiskan sarapan. Setelah itu kita ke Duean Nan membeli perlengkapan sekolah kalian. Oke?" New selalu menjadi yang paling semangat dari yang lain jika berkaitan dengan Siam. Sebagai keturunan muggle, diterima belajar hingga lulus dari Siam adalah kebanggaan luar biasa baginya. Di sekolah itu pula ia bertemu belahan jiwanya, Tay Tawan yang kini menjadi suaminya.
*Muggle = Non Penyihir
"Bagaimana jika Non tidak masuk asrama Gryffindor?"
"Ah, tidak masalah, nak. Penyihir berdarah campuran bisa masuk ke asrama mana saja. Asrama mana pun yang Non masuki nanti, Topi Seleksi pasti memilihkan yang paling sesuai untuk Non. Oke?" New memberikan dukungan pada putra bungsunya dengan semangat yang sama saat ia diterima bersekolah di Siam dulu.
"Jika kau tidak masuk Gryffindor, kau akan bertarung melawanku di lapangan." Ujar Frank bangga. Ia memang seorang Chaser Quidditch andalan Gryffindor.
*Quidditch = Olahraga sihir yang dimainkan mengunakan sapu terbang.
*Chaser = Posisi dalam Quidditch yang bertugas memasukkan bola ke gawang lawan.
"Non kan jago sekali terbang. Phi yakin, Non pasti akan masuk tim Quidditch asrama." Kata Pluem memuji sang adik bungsu.
KAMU SEDANG MEMBACA
You're My Horcrux (OhmNanon) ⚡
FanfictionDemi meraih kehidupan abadi, Ohm Pawat berencana membuat Horcrux dengan cara membelah jiwanya hingga menjadi tujuh bagian. Sayangnya, setiap pembuatan Horcrux, harus ada tumbal yang dibayarkan yaitu kematian satu nyawa. Saat ia membunuh seseorang ya...