Ohm tidak main-main saat dia berkata jangan pernah membuatnya marah. Sore tadi sebelum mereka semua ber-Apparate ke Siam, Nanon meminta Ohm untuk menjanjikan satu hal; jangan menggunakan kutukan tak termaafkan untuk menyerang. Ohm menyanggupi, tapi tentu saja bukan tanpa syarat. Sayaratnya adalah, jangan sampai terluka dan membuatnya marah.
Tapi sekarang Nanon terluka, dan Ohm benar-benar marah. Kekasihnya terbaring tak sadarkan diri karena dia sedikit lengah tak memperhatikan serangan Khaotung yang melucuti tongkat sihirnya. Setelahnya, terjadi Priori Incantatem dan Nanon yang harus menanggung akibatnya.
Sebenarnya itu adalah kecelakaan. Tapi Ohm tidak mau tahu. Jika saja dia lebih cekatan menahan sebongkah batu yang menghantam kepala Nanon, sosok yang paling disayanginya itu tidak akan terbaring tak berdaya di hadapan semua orang begini.
__/ "Vulnera Sanentur. Vulnera Sanentur."
Ohm memberikan pertolongan pertama sebanyak yang bisa ia lakukan. Ohm panik. Ohm khawatir. Tapi saat merasa putus asa seperti ini, amarah bisa menguasainya lebih parah.
Ohm membiarkan Pond dan Phuwin untuk membantu mengurus Nanon sementara ia bangkit dan bergumam, "Ayaahathaayaa hathehh. Esseytha aaah. Ayaahathaayaa hathehh ssseyaaseethaaasssssssehhhh."
*Bunuh. Bangun, bunuh mereka.
Tidak ada satu orang pun yang mengerti bahasa Parseltongue selain Ohm dan pemuda yang terbaring lemah tak sadarkan diri di hadapannya. Tidak satu orang pun pula menyadari apa yang sedang Ohm coba lakukan. Sampai sebuah gerakan dan derungan terdengar jauh dari dalam tanah.
Earth yang lebih dulu menyadari kemungkinan yang akan terjadi sebelum yang lainnya segera menarik Mix sang kekasih untuk mendekat dan merapalkan mantra standar menutupi kedua matanya dengan pelindung.
Earth pernah menemani Ohm ke kamar rahasia untuk bicara dengan Basilisk. Meski Earth tidak pernah ikut masuk dan bertemu langsung dengan monster itu, tapi ia yakin Basilisk penjaga kamar rahasia Slytherin adalah makhluk yang sangat besar. Earth masih ingat suara gerakan yang menandakan ular raksasa itu sedang bergerak dari dalam pipa berakhir setelah satu menit. Ia tidak berani membayangkan betapa panjangnya tubuh Basilisk. Jika dugaannya benar dan monster itu akan keluar.....
"Lindungi mata kalian. Semoga aku salah, tapi jika benar, Ohm sedang mencoba membangunkan dan membawa Basilisk keluar dari Kamar Rahasia Slytherin." Earth akhirnya tidak tahan untuk menceritakan dugaannya kepada yang lain.
"Shiaaa. Ini tidak boleh terjadi. Jika tidak mati, kita semua akan membeku kaku." Bisik Mix mulai khawatir.
"Tidak ada yang bisa menghentikannya. Kita semua tidak ada yang bisa parseltongue." Joss mulai panik.
"Bangunkan Nanon. Hanya dia yang bisa menghentikannya." Celetuk Sing mencoba tenang meski sebenarnya sama khawatirnya dengan yang lain.
"Ya, kami sering mendengarnya mengigau bicara parseltongue dalam tidurnya. Ayo, kita sembuhkan dia." Imbuh Chimon sembari bergegas mendekati sahabatnya tanpa menunggu persetujuan yang lain.
"Sepertinya dia mengalami pendarahan otak." Jelas Pond didampingi Phuwin yang sedari tadi segera menghampiri Nanon begitu mendapati pemuda itu kehilangan kesadaran. Tongkat sihirnya mengarah tepat pada luka di kepala Nanon untuk menghentikan pendarahan.
Pond dan Phuwin memang memiliki ketertarikan lebih pada bidang kesehatan. Mereka berdua bahkan mengikuti program praktek mengobati luka-luka dan menyembuhkan penyakit sihir di Bumrungrad, Rumah Sakit milik Siam yang dikelola oleh Jimmy, sang penyembuh sihir senior seperti dokter jika di dunia muggle.
KAMU SEDANG MEMBACA
You're My Horcrux (OhmNanon) ⚡
FanfictionDemi meraih kehidupan abadi, Ohm Pawat berencana membuat Horcrux dengan cara membelah jiwanya hingga menjadi tujuh bagian. Sayangnya, setiap pembuatan Horcrux, harus ada tumbal yang dibayarkan yaitu kematian satu nyawa. Saat ia membunuh seseorang ya...