21. Special Chapter⚡Liga Asia Quidditch

578 88 20
                                    

Berada di tengah-tengah keluarga untuk menikmati makan malam bersama bukanlah kegiatan yang familiar bagi Ohm. Memiliki figur keibuan yang menyiapkan sajian di atas meja makan, memiliki figur kepala rumah tangga yang mampu mengayomi sekaligus menjadi teman bicara bagi anak-anaknya, serta memiliki saudara sedarah yang bisa diajak bermain dan bertukar cerita permasalahan kehidupan remaja, Ohm tidak pernah memiliki semua itu.

"Gimana, Ohm? Kari hijau buatan Papa New enak, kan?" Tay membuka pembicaraan di meja makan setelah Ohm baru saja menyendokkan sesuap nasi kari hijau ke mulutnya.

Sambil mengunyah daging ayam yang lembut di mulut, Ohm mengangguk, "E-enak, Yah."

Ohm tidak begitu pandai memuji, meski lidahnya merasakan nikmat luar biasa dari hidangan makan malam di rumah keluarga Vihokratana ini.

Tay tersenyum bangga, masakan suaminya memang tidak pernah gagal selama hampir 20 tahun mereka berumah tangga.

"Kalau kau menyukai kari hijau New, minta lah Non membuatkan untukmu. Buatan dia sama enaknya dengan buatan Papanya. Persis sekali, seperti dibuat oleh tangan yang sama." Tay menaikkan alisnya saat Nanon melirik ke arahnya.

"Ayah lupa Siam memiliki puluhan peri rumah untuk mengurus makanan? Kenapa juga Non harus memasak untuk P'Ohm? Semua hidangan lezat sudah tersedia dengan mudah di sana. Kita tinggal makan." Nanon bicara sambil menikmati buah melon yang lebih suka ia jadikan makanan pembuka meski disajikan sebagai hidangan penutup.

"Ayah tidak sedang membicarakan sekolah kalian, tapi nanti saat kalian sudah menikah."

Kalimat Tay sontak membuat pipi Nanon memerah sembari diam-diam melirik Ohm guna memeriksa keadaannya kekasihnya yang juga sedang salah tingkah itu.

"Ayah, mereka masih sekolah. Jangan bicarakan itu dulu, nanti mereka jadi kepikiran." New berkata dengan tempo pelan, mengingatkan suaminya yang dianggap berpikir kejauhan.

"Ohm kan sudah di tahun terakhirnya, Hin. Sebentar lagi akan lulus."

"Bahkan saat Ohm sudah lulus, anakmu masih harus menyelesaikan sekolahnya." Imbuh New sekali lagi mengingatkan kalau-kalau Tay lupa putra bungsunya baru berusia 16 tahun.

"....." Tidak ada jawaban lagi dari Tay.

"Dan mereka juga masih harus melanjutkan cita-cita. Menentukan pekerjaan apa yang akan mereka tekuni setelah lulus dari Siam. Dan... Lagi pula Frank juga belum menikah." New melirik putranya yang lain, yang sedari tadi sengaja tidak melibatkan diri ke dalam percakapan agar tidak disinggung perihal pernikahan.

Bukannya tidak cinta atau tidak ingin, tapi kekasihnya, Drake, berada di tingkat yang sama dengan Nanon. Jadi jika bicara soal pernikahan, tentu ia juga harus menunggu kekasihnya lulus sekolah dan bekerja terlebih dahulu. Jadi sama saja, tidak ada bedanya. Tidak perlu dibicarakan.

"Pa, puding cokelat ini berbeda sekali dengan yang biasanya. Papa sengaja menambahkan bahan tertentu untuk membuatnya lebih spesial karena ada Ohm, kan? Aku sudah tahu..." Celoteh Frank mengalihkan topik pembicaraan yang disambut dengan reaksi saling melirik saja oleh anggota keluarganya yang lain.

* * *

Ini bukan yang pertama kalinya Ohm berlibur dan menginap di kediaman keluarga Vihokratana. Bukan yang pertama kalinya pula Ohm tidur di kamar Nanon. Hubungan mereka berjalan dengan sangat baik, meski ada cek cok karena perbedaan pendapat, ketegangan tidak pernah berlangsung lama.

Satu bulan lagi Ohm akan lulus dari Siam. Sekolah diliburkan karena adanya Liga Asia Quidditch yang sudah berlangsung selama tiga minggu ini. Besok pagi, mereka sekeluarga berencana untuk menonton pertandingan final bersama. Saat kembali bersekolah, Ohm hanya tinggal harus menyelesaikan ujian NEWT dan mendapatkan nilai Outstanding.

You're My Horcrux (OhmNanon) ⚡Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang