Hal terakhir yang Nanon ingat sebelum pandangannya menjadi gelap gulita adalah wajah Ohm muncul dari balik topeng. Penyihir hitam berjubah tudung yang membunuh Prame tahun lalu di Sukhothai, adalah pemuda yang beberapa kali menolong Nanon di Siam. Bahkan sampai hari ini, Ohm masih menolongnya. Padahal jika Nanon dan kawanan Ping Kong Thap memburunya sejak dulu, bukankah seharusnya mereka adalah musuh?
Nanon terbangun dengan sisa rasa nyeri di bagian bahunya. Mantra sihir dan cairan Dittany telah menyembuhkan luka sayatan di sana, tapi nyerinya masih terasa. Ia berusaha mendudukkan diri sambil memegangi titik rasa nyeri dengan satu tangannya sementara satu tangan yang lain bertumpu pada tempat tidur yang menopang tubuhnya. Matanya menyapu sekeliling, ia berada di sebuah tenda besar lengkap dengan berbagai perabot kebutuhan hidup. Dari kotak transparan tenda di bagian atap, Nanon bisa melihat bahwa langit di luar sangat gelap menandakan sekarang adalah malam hari. Dengan masih memegangi bahunya, Nanon melangkahkan kakinya keluar tenda.
*Dittany = Tanaman sihir yang digunakan untuk membuat ranuan dan memiliki khasiat penyembuh yang kuat.
Dari luar, tenda ini sangat kecil. Muggle akan melihat tenda ini cukup hanya untuk satu orang, tapi berkat mantra Perluasan Tak Terdeteksi, bagian dalam tenda seperti luasnya rumah keluarga besar. Baru sekitar lima detik Nanon berdiri di ambang pintu tenda, sebuah gerakan sangat cepat mendorong tubuhnya masuk kembali ke dalam tenda dan berakhir pada satu pilar yang menahan punggungnya.
"Kau baik-baik saja?"
Nanon bisa melihat Ohm bicara dengan deru napas yang memburu. Ada khawatir di matanya. Ada rasa sakit juga amarah. Nanon tak bisa menebak mana yang lebih Ohm rasakan saat ini karena wajahnya sangat terlihat kacau.
"Khrub. Apa P'Ohm baik-baik saja?" Nanon sendiri tidak sadar apa yang membuatnya mau menanyakan kembali keadaan Ohm. Apa pedulinya, kan?
Ohm membuang napas dan menunduk sambil memejamkan matanya. Nanon bisa melihat dia benar-benar sedang putus asa sekarang.
"P'Ohm?" Dengan sangat hati-hati Nanon memanggil namanya. Bagaimana pun, Nanon butuh penjelasan.
"Aku tidak berpikir kau masih berhubungan dengan mereka. Berhenti memburuku. Aku tidak mau sesuatu yang buruk menimpamu. Apalagi itu ulah pengikutku sendiri. Mereka tidak boleh menyentuhmu lagi. Cukup malam itu." Nada dingin dan suaranya yang sedikit serak menambah kesan betapa serius ucapannya.
"Malam itu? Sudah berapa lama aku pingsan?"
"Dua hari."
"Apa? Shiaaa! Bagaimana sekolahku?!" Nanon tak bisa menyembunyikan kekhawatirannya sekarang.
"Aku membereskannya. Menjadi dirimu tidak sulit." Kata Ohm pelan sembari melepaskan kuncian lengannya pada tubuh Nanon.
"Apa? Kau menggunakan ramuan Polijus untuk menjadi aku?" Nanon mengikuti Ohm melangkah menuju sofa dan duduk di sebelahnya.
"Khrub."
*Polijus = Ramuan untuk menyerupai bentuk (tubuh) orang lain selama 10 menit - 12 jam.
"Tapi bukankah butuh waktu satu bulan setelah dibuat untuk bisa meminumnya?"
"Aku sudah punya beberapa stok polijus sebelum diberi sentuhan akhir, rambutmu. Jadi aku tidak butuh sebulan untuk bisa meminumnya."
"Shiaa. Lalu apakah teman-temanku tidak mengenalimu? Apakah Chimon tidak mengenalimu?"
Nanon bisa melihat Ohm mengerutkan alisnya setelah Nanon menanyakan perihal teman-teman sekamarnya. Tapi Nanon tetap menunggu jawaban Ohm.
KAMU SEDANG MEMBACA
You're My Horcrux (OhmNanon) ⚡
FanfictionDemi meraih kehidupan abadi, Ohm Pawat berencana membuat Horcrux dengan cara membelah jiwanya hingga menjadi tujuh bagian. Sayangnya, setiap pembuatan Horcrux, harus ada tumbal yang dibayarkan yaitu kematian satu nyawa. Saat ia membunuh seseorang ya...