"Cukup." Tegas Ohm dengan nada dingin seperti biasa. Ia tak tega melihat Nanon tampak khawatir dengan Chimon yang menangis sesenggukan di sampingnya.
Pasalnya, Gawin baru saja meminta maaf atas kejadian merapalkan mantra kutukan kematian untuk Max malam itu, tapi Max menghindar dan kutukan melesat mengenai Pluem yang ber-Dissapparate kembali ke Siam. Jadilah Nanon dan Chimon bereaksi seperti itu.
Meski anggota LOP lainnya sudah kembali ke asrama masing-masing dan hanya menyisakan Ohm, Nanon, Chimon, bersama para Pelahap Maut, tapi Ohm pikir Gawin tidak perlu menjelaskan lebih panjang lagi. Ohm tidak ingin Nanon larut dalam kesedihan mengenang Phi sulungnya yang sudah tidak lagi bersama mereka sejak hari terakhir pertandingan Turnamen Triwizard.
*LOP = Laskar Ohm Pawat.
BRUAK!!
Suara barang jatuh terdengar dari arah pintu masuk markas, membuat semua pasang mata dalam ruangan kemudian menoleh ke arah asal suara. Seorang penyihir bermata sayu dengan lesung pipi yang muncul saat ia sedikit mengatupkan bibirnya berjalan dengan mantap mengikuti penyihir ramping berkulit putih dengan bibir semerah delima dan helaian sewarna ranbut jagung muda di kepala. Joss yang paling mengenal dua penyihir itu segera merentangkan kedua lengannya bersiap menerima pelukan si penyihir yang berjalan paling depan.
"Pipi, sepupuku!" Seru Joss memeluk erat penyihir bernama Pipi itu.
Hanya sedetik setelah pelukan terlepas, Joss mengangguk pada penyihir di belakang Pipi yang tersenyum menunjukkan lesung pipinya.
"Billkin. Kalian sudah mendapatkannya?" Tanya Joss memastikan.
Billkin dan Pipi mengangguk bersamaan. Billkin lalu membuka tas selempang yang ia kenakan dan mengeluarkan benda mirip baskom berisi air berwarna biru yang dikenali semua orang sebagai Pensieve. Mengeluarkan sesuatu yang cukup besar dari dalam tas selempang akan terlihat aneh di mata muggle, tapi tidak di mata para penyihir. Billkin jelas telah menggunakan mantra perluasan tak terdeteksi pada tas selempangnya untuk menyimpan Pensieve.
*Pensieve = Baskom batu berbentuk pipih yang digunakan untuk melihat ingatan.
"Shiaaa. Kalian mendapatkannya?" Joss mengambil Pensieve dari tangan Billkin dan meletakkannya di atas meja tunggal yang baru saja ia hadirkan dengan tongkat sihirnya."Ya, Mae Godjie tidak keberatan kita meminjamnya sebentar. Terutama setelah ia tahu cerita yang sebenarnya tentang akar permasalahan ini." Jelas Billkin.
"Ayo, sebaiknya kita bergerak cepat. Tidak tahu jika sewaktu-waktu kelompok mereka menemukan markas ini." Pipi mengeluarkan dua botol ingatan yang siap untuk dituang ke dalam Pensieve.
Nanon dan Chimon hanya saling bertukar pandang, tak begitu mengerti apa yang terjadi. Keduanya lalu melihat penyihir bernama Pipi itu menuangkan dua botol ingatan ke dalam wadah Pensieve dan melempar pandang ke arah Joss yang memberikan isyarat satu anggukan agar Ohm melakukannya.
Ia lalu membawa Nanon dan Chimon untuk melangkah mendekati Pensieve. Berdiri berjajar, ketiganya lalu menundukkan kepala ke wadah Pensieve. Saat wajah hampir tenggelam ke dalam air, Nanon merasakan tubuhnya ditarik dan muncul di suatu tempat.
Nanon melihat Ohm berdiri di samping kanannya dan Chimon berdiri di samping kirinya. Mereka sedang bedada di Labirin Kematian, arena pertandingan terakhir Turnamen Triwizard. Di hadapan mereka, Ohm sedang membawa Nanon, Chimon, dan Pluem untuk bersiap melakukan Disapparate. Di sisi lain, Gawin mengacungkan tongkat sihirnya ke arah Max dan melemparkan kutukan kematian. Max menghindar dan kutukan itu menghilang di udara. Hanya selang satu detik saat rombongan Disapparate baru saja hendak menghilang, Max melemparkan kutukan kematian baru ke arah mereka. Seharusnya ia menyerang Ohm, tapi kala itu ia tidak peduli lagi jika kutukan itu tidak tepat sasaran dan bisa mengenai orang terakhir yang pergi, Pluem...
KAMU SEDANG MEMBACA
You're My Horcrux (OhmNanon) ⚡
FanficDemi meraih kehidupan abadi, Ohm Pawat berencana membuat Horcrux dengan cara membelah jiwanya hingga menjadi tujuh bagian. Sayangnya, setiap pembuatan Horcrux, harus ada tumbal yang dibayarkan yaitu kematian satu nyawa. Saat ia membunuh seseorang ya...