15⚡Masa Berkabung

478 79 18
                                    

Titik air hujan sudah berjam-jam menggenangi pelataran Sekolah Sihir Siam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Titik air hujan sudah berjam-jam menggenangi pelataran Sekolah Sihir Siam. Suara petir yang menggelegar menambah kesan dramatis saat jenazah di dalam peti putih tulang berbalut tirai merah dan emas diangkat keluar dari aula utama. Meninggalkan tumpukan karangan bunga yang memenuhi sudut tempat diletakkannya foto murid berseragam Gryffindor dengan bingkai berukiran emas. Tay Tawan dan New Thitipoom selaku orang tua murid berjalan paling depan setelah peti jenazah, diikuti oleh Frank dan Nanon selaku adik kandung mendiang di belakangnya.

Para guru menciptakan tenda panjang di sepanjang jalan menuju tepi danau. Di sinilah acara pembakaran mayat akan dilakukan. Tay, New, Frank, dan Nanon mengulurkan tongkat sihir mereka bersamaan ke arah peti jenazah hingga terbuka. Jenazah Pluem lalu dipindahkan ke atas tumpukan kayu setinggi 1,5 meter. Bersama-sama, keempat anggota keluarga mendiang menumpukkan kayu tambahan di atas tubuh berbalut jubah hitam yang tak bernyawa lagi itu. Keempatnya lalu mengacungkan tongkat sihir ke arah tengah, tepat membidik tubuh Pluem dan merapalkan mantra secara bersamaan.

__/ "Incendio!"

*Incendio = Mantra untuk menciptakan api (membakar).

Percikan api mulai keluar dari ujung tongkat para perapal mantra dan mengenai tumpukan kayu pembakaran mayat. Air mata sama sekali tidak berhenti membasahi pipi Nanon, mengiringi tubuh Pluem yang mulai terbakar nyala api tepat di hadapannya.

"Pluem Purim adalah sosok murid Gryffindor yang baik, jujur, serta memiliki jiwa pemberani. Ia berasal dari keluarga penyihir terhormat yang juga belajar dan berdedikasi untuk Siam. Pluem adalah seorang Kapten Quidditch Gryffindor selama empat tahun terakhir. Ia juga terkenal dengan nilai-nilai Outstanding-nya yang membanggakan untuk ujian OWL dan NEWT.

"Ia adalah seorang teman, kakak, anak, serta murid dengan pribadi yang hangat. Kita tidak akan membiarkan kematiannya sia-sia. Oleh karena itu, izinkan saya memberitahu, alasan meninggalnya Pluem Purim ini bukanlah karena kecelakaan dalam menyelesaikan tugas Turnamen Triwizard, melainkan dibunuh oleh The Dark Lord dan para Pelahap Maut.

"Pihak Kementerian Sihir, juga kita semua, bisa melihat tanda kegelapan dan sosok bertopeng yang menyusup ke arena pertandingan Triwizard tadi pagi. Maka saya himbau kepada kita semua, mulai detik ini, untuk selalu waspada terhadap keselamatan diri masing-masing dan orang-orang yang kita kasihi. Karena The Dark Lord yang diisukan meneruskan misi Lord Voldemort itu... Memang benar adanya." Mae Godjie menutup pidato untuk mengiringi kepergian Pluem di hadapan seluruh murid Siam, Akademi Beauxbatons Indonesia, Manila Institute, juga para wali murid dan tamu undangan Turnamen Triwizard yang turut serta dalam proses pembakaran hingga pemakaman.

* * *

Nanon dan Frank mendapatkan hak istimewa untuk pulang ke rumah selama tiga hari masa berkabung. Pluem adalah sosok Phi favorit baik bagi Nanon maupun Frank. Ia juga selalu menjadi kebanggaan Tay dan New. Kepergiannya menyisakan lubang kosong di dalam hati masing-masing anggota keluarga. Rasa terpukul dan kehilangan seperti tak henti-hentinya memaksa air mata untuk terus turun. Suasana kediaman keluarga Vihokratana hanya terasa seperti liburan semester tapi salah satu anaknya tidak pulang karena harus menghabiskan waktu berlatih Quidditch di Siam. Rasanya terlalu berat untuk menerima bahwa Pluem benar-benar pergi.

You're My Horcrux (OhmNanon) ⚡Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang