Ruang asrama Gryffindor didominasi oleh warna merah dan emas. Nanon memasuki kamar besar berbentuk persegi lima dengan lima tempat tidur di setiap sisinya. Setiap murid mendapatkan jatah kamar asrama sejak kelas satu hingga lulus. Kebetulan, kamar ini hanya diisi oleh empat orang sejak tahun pertama mereka. Takdir seperti sudah menyiapkannya untuk Nanon di masa sekarang.
"Wadee khrub. Nanon khrub." Sebagai penghuni baru, Nanon bersikap sopan menyapa para penghuni lama yang langsung menuju kasur mereka masing-masing sesampainya di kamar.
"Wadee. Aku Chimon. Itu Drake, Sing dan ini Neo." Pemuda bernama Chimon itu memperkenalkan diri sekaligus ketiga temannya yang lain.
"Kalian semua kelas empat?"
"Ya. Kami berada di kamar dan kelas yang sama sejak awal." Jawab Drake menimpali.
Nanon hanya mengangguk lalu duduk dan mulai merapikan pakaian dari dalam kopernya yang sudah dibuka.
"Apakah tidak ada kegiatan lain setelah jam makan malam di sini?" Tempat tidur yang paling dekat dengan Nanon adalah milik Chimon, maka pemuda berkulit cerah dan bertubuh ramping itulah yang diajaknya untuk bercakap sambil menata pakaian.
"Ya, tidak ada. Berkeliaran lah jika kau ingin mencoba. Kupastikan Prefek asrama akan menangkapmu, dan poin asrama kita akan dikurangi. Lalu aku bisa menghukummu dengan menjatuhkan sapuku di atas kepalamu menggunakan mantra melayang." Celoteh Chimon ringan.
Setiap mulai tahun ajaran baru, setiap murid mengumpulkan poin dari menjadi yang terbaik di kelas, atau melakukan hal baik demi kepentingan sekolah. Namun jika melanggar aturan, dapat mengurangi poin yang sudah dikumpulkan. Setiap akhir tahun ajaran akan diumumkan asrama mana yang mengumpulkan poin paling banyak, mereka lah pemenangnya.
Nanon mengusap kepalanya sendiri membayangkan kejatuhan sapu Chimon. "Adakah yang perlu kita khawatirkan lagi selain Prefek asrama?"
"Ya. Khun Gunsmile. Dia dan Nong Kratay, kelinci kesayangannya, senang melakukan patroli malam untuk menangkap murid-murid nakal yang keluyuran."
"Apakah dia penjaga sekolah?"
"Ya, bisa dibilang begitu. Dan Nong Kratay yang bermata merah itu, sangat menyebalkan. Dia dimantrai untuk memata-matai murid yang melanggar peraturan di malam hari. Menangkap murid-murid nakal seperti kesenangan tersendiri bagi Khun Gunsmile."
Nanon dan Chimon bercakap-cakap sambil memindahkan pakaian mereka dari dalam koper ke dalam lemari. Keduanya bahkan masih melanjutkan bicara sampai mereka sama-sama sudah naik ke atas tempat tidur. Karena jarak tempat tidurnya yang dekat, mereka masih bisa saling melihat dan melanjutkan percakapan dengan tidur berhadapan. Hanya terpisah oleh dua meja nakas seukuran kurang dari satu meter.
"Kau pindahan dari mana?"
"Sukhothai."
"Chiang Mai? Chiang Dao juga, kan?"
"Iya. Di balik lembah luar sekolah ini, turun ke sungai Ping, mendayunglah sampai sungai Nan, lalu lewati dermaga sihir Mueang, kau akan tiba di Sukhothai."
"Kenapa kau pindah sekolah di kelas empat? Untung tidak kelas lima, saat kita harus menghadapi ujian O.W.L. Kau masih punya waktu setahun untuk menyesuaikan pelajaran di Siam." Tanya Chimon yang menangkupkan kedua tangannya dan diletakkan di bawah pipi.
*O.W.L (Ordinary Wizarding Level) =
Level Sihir Umum, ujian tingkat awal kelas 5 sebelum melanjutkan ke ujian N.E.W.T (Nastily Exhausting Wizarding Test) pada kelas 6 dan 7. Jika hasil nilai ujian O.W.L tidak memenuhi batas minimal, maka tidak bisa melanjutkan ke ujian N.E.W.T. 9 Mata pelajaran yang diuji adalah;
Mantra, Herbologi, Ramuan, Sejarah Sihir, Astronomi, Transfigurasi, dan Pertahanan Terhadap Ilmu Hitam.
KAMU SEDANG MEMBACA
You're My Horcrux (OhmNanon) ⚡
FanfictionDemi meraih kehidupan abadi, Ohm Pawat berencana membuat Horcrux dengan cara membelah jiwanya hingga menjadi tujuh bagian. Sayangnya, setiap pembuatan Horcrux, harus ada tumbal yang dibayarkan yaitu kematian satu nyawa. Saat ia membunuh seseorang ya...