Ohm Pawat Gaunt adalah pemuda tampan dengan postur tubuh yang ideal. Kulitnya tidak terlalu putih, tidak pula terlalu gelap. Pas untuk ukuran pemuda Asia. Saat tersenyum dan menunjukkan deret giginya yang rapi, sudut mata garangnya sedikit menukik ke atas. Menciptakan sedikit lekukan lucu di bagian tulang pipinya. Membuatnya terlihat lebih menawan.
Sosok tampan itu kini sedang terbaring lemah di atas ranjang hijau mint dengan motif bunga bakung. Kulitnya yang segar telah berubah pucat. Bahkan di wajahnya sudah sama sekali tidak ada rona yang tersisa. Nanon sangat takut melihat keadaannya. Ia hanya murid kelas empat, kemampuan sihirnya masih jauh dari hebat. Meski ia selalu lebih unggul dari teman-temannya yang lain, tapi jika menyangkut sihir hitam, Nanon sama sekali tidak berani berbuat nekat. Ia butuh orang dewasa. Atau paling tidak, seseorang harus membantunya.
Nanon menggenggam jemari tangan Ohm yang terkulai lemah di sisi tubuhnya. Matanya terpejam, tapi ia masih bernapas lewat bibirnya yang terbuka seperti meregang nyawa. Nanon tak bisa membayangkan, seperti apa sakitnya sebagian jiwamu terbunuh?
BUGH.
Sebuah suara dari sisi kanan Ohm terdengar bersamaan dengan kemunculan seorang peri rumah tua yang tersandung dan lututnya membentur sisi dinding. Dengan tinggi sekitar 75 senti, ia tidak langsung bisa terlihat karena sebagian tubuhnya terhalang meja. Hidungnya panjang dan sedikit bengkok ke bawah. Matanya bulat besar berwarna hijau terang. Telinganya lebar dan sedikit tertekuk ketika kepalanya bergerak.
"Kinnari datang, Master Pawat." Peri rumah bernama Kinnari itu mendekati Ohm dan menundukkan badannya dengan hormat.
Dari apa yang peri rumah itu katakan, Nanon bisa tahu bahwa ia adalah peri rumah keluarga Ohm. Tapi melihat Ohm sama sekali tidak bergerak, Nanon berinisiatif untuk bicara, "Umm.. P'Ohm diserang..."
"Kinnari tidak bicara dengan pemuda berdarah campuran."
Nanon belum menyelesaikan kalimatnya ketika Kinnari memotong. Ia jadi merasa serba salah. Seriously? Di saat Masternya sedang terbaring lemah seperti ini, dia masih mempertahankan martabatnya sebagai pelayan keluarga penyihir berdarah murni untuk tidak bicara dengan penyihir keturunan berdarah campuran seperti Nanon?
Saat Nanon masih memikirkan cara bagaimana agar bisa menjelaskan kronologi kejadian penyerangan Ohm kepada Kinnari, peri rumah itu seketika tersentak kaku saat tangannya menyentuh lengan Masternya. Dengan kemampuan Legilimens yang sangat baik, Ohm mampu membuka pikirannya untuk dibaca Kinnari. Seolah-olah peri rumah itu dibawa kembali pada kejadian beberapa jam yang lalu di lapangan Quiddich Siam.
Menit berikutnya, Kinnari sudah tahu apa yang harus ia lakukan. Ia menghilang lalu kembali bersama beberapa bahan untuk membuat ramuan di tangannya. Nanon hanya memperhatikan gerak geriknya, ia tidak berani bicara lagi. Well, menghormati, lebih tepatnya. Ia tidak ingin Ohm merasa terganggu jika peri rumah itu marah dan membuat keributan bila Nanon nekat bicara lagi padanya.
Yang bisa Nanon lakukan hanyalah menemani Ohm dan memperhatikan keadaan Ohm sembari menunggu si peri rumah selesai membuat ramuan untuk Masternya. Melihat seseorang yang biasanya tampak begitu kuat dan hebat terbaring lemah seperti ini, Nanon tentu merasa tidak baik-baik saja. Tanpa sadar air kesedihan itu mengalir dari sudut matanya dan terjatuh ke pipi Ohm yang baru saja dikecup dengan lembut dan sangat hati-hati dengan bibirnya.
"Cepat sadar na Phi. P'Ohm-ku kuat." Nanon yang semakin terisak membenamkan wajahnya pada celah antara leher dan pundak Ohm.
"Master harus minum ramuan ini dulu." Kinnari datang dengan segelas ramuan hangat dengan asap yang masih mengepul di atasnya.
Mendengar kedatangan Kinnari, Nanon menarik wajahnya dan menghapus air mata dengan jemari putihnya. Tanpa ada yang meminta, seperti sudah seharusnya, Nanon menyelipkan telapak tangannya di bawah kepala Ohm dan membantu menaikkan wajah Ohm agar Kinnari dapat lebih mudah memasukkan ramuan ke dalam mulut Masternya. Gelas ramuan itu tidak besar, jika diperkirakan hanya sekitar 50 mili saja. Sehingga tidak begitu sulit bagi Ohm untuk menelannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
You're My Horcrux (OhmNanon) ⚡
FanfictionDemi meraih kehidupan abadi, Ohm Pawat berencana membuat Horcrux dengan cara membelah jiwanya hingga menjadi tujuh bagian. Sayangnya, setiap pembuatan Horcrux, harus ada tumbal yang dibayarkan yaitu kematian satu nyawa. Saat ia membunuh seseorang ya...