Ceklek.
Suara pintu kamar ditutup. Nanon sedang berdiri di depan kaca dan berbalik saat Ohm memasuki ruangan dengan pakaian serba putih. Rambutnya disisir ke atas, menampakkan kening berbentuk hati yang menjadi favorit Nanon.
"Kau sangat tampan." Puji Nanon dengan senyum sumringah.
Ohm berhenti tepat di hadapan Nanon, "Kau juga tampan, imut, dan cantik pada saat yang sama sekaligus."
"Tck." Nanon berdecak sambil memutar mata, "Aku memujimu dengan satu kata, dan kau membalasnya dengan tiga kata."
Ohm meraih pinggang Nanon dengan kedua tangannya dan tersenyum, "Aku bisa memujimu lebih banyak, sebanyak yang kau mau."
Nanon hanya menggeleng-gelengkan kepalanya, tak habis pikir dengan kegombalan pacarnya yang tak pernah berkurang sedikitpun sejak mereka memutuskan untuk bersama itu.
Tok. Tok. Tok. Tok.
"Non? Apa kalian sudah siap?" Terdengar suara New dari balik pintu.
"Ya, Pa. Kami akan segera keluar." Jawab Nanon sedikit berteriak dan berusaha melepaskan diri karena Ohm mulai menciumi pipinya yang putih, lembut, dan menggemaskan.
"Sebentar lagi." Bisik Ohm menggeram, sama sekali tak menghentikan kegiatannya.
"Orang-orang sudah menunggu di bawah, Phi sayang. Ayolah." Nanon menangkupkan kedua tangannya ke pipi Ohm agar pemuda itu berhenti menciumi pipinya. Diberinya sekali kecupan di bibir yang membuat Ohm terbuai sampai memejamkan matanya sesaat, "Nanti kita lanjutkan setelah acara. Oke?"
Ohm mengangguk tidak sabar dan akhirnya menyetujui untuk keluar kamar. Di ruang tamu, Tay, New, dan Frank sudah bersiap dengan setelan mereka masing-masing yang membuat semuanya terlihat lebih menawan. Di hari bahagia, biasanya semua orang memang akan berpenampilan lebih tampan dari biasanya.
Hari ini adalah hari pernikahan. Pesta resepsi digelar dengan cara muggle karena salah satu mempelai adalah seorang muggle. Meski pasangannya adalah penyihir berdarah murni, tapi agar tidak terlihat mencolok, segala prosesnya hingga tampilan akhir dirancang dan dilakukan dengan cara muggle.
Sesampainya di tempat acara, Tay dan New berjalan lebih dulu. Diikuti dengan Frank di bagian tengah, lalu disusul dengan Ohm dan Nanon di bagian paling belakang. Kelimanya melewati lengkungan penuh bunga sebagai pintu utama, memasuki pelataran bernuansa putih dan hijau. Karpet putih dihiasi bunga mawar putih di kedua sisi terhampar di sepanjang jalan utama menuju altar. Keluarga Vihokratana dan Ohm berjalan dengan langkah perlahan menuju kursi tamu VVIP yang terletak pada baris pertama dan kedua.
Tay dan New bertukar sapa dengan dua kerabat muggle di bangku bagian kiri yang merupakan orang tua Sea. Ayahnya seorang pria jangkung bertubuh kurus dengan jenggot yang hanya berada di tengah-tengah dagu. Ibunya seorang wanita anggun dengan rambut bergelombang ala era 50-an. Sejauh yang Nanon tahu, orang tuanya menjadi akrab dengan keluarga Sea karena dokter muda itu beberapa kali menolong keluarganya saat sedang sakit.
Sementara itu di bangku bagian kanan, orang tua Jimmy yang adalah penyihir berdarah murni terlalu asik mengagumi hal-hal menakjubkan yang bisa muggle ciptakan tanpa ilmu sihir. Sepasang suami istri itu sedang membicarakan benda hitam berbatang dengan sedikit bulat di bagian atasnya yang bisa mengeluarkan suara saat kita bicara di dekatnya tanpa menggunakan mantra pengeras suara.
"Dunk. Kau datang, nak?" Ibu Jimmy baru mengalihkan pandangannya dari benda buatan muggle bernama mikropon itu setelah keponakannya datang menyapa.
"Wadee khrub, Tante, Om."
Dunk memperkenalkan Joong kepada keluarga Jimmy yang adalah Phi sepupunya. Mereka berdua mewakili orang tua Dunk yang berhalangan untuk hadir dikarenakan meningkatnya jumlah permintaan pengadaan fasilitas sihir di Kementerian.
KAMU SEDANG MEMBACA
You're My Horcrux (OhmNanon) ⚡
FanfictionDemi meraih kehidupan abadi, Ohm Pawat berencana membuat Horcrux dengan cara membelah jiwanya hingga menjadi tujuh bagian. Sayangnya, setiap pembuatan Horcrux, harus ada tumbal yang dibayarkan yaitu kematian satu nyawa. Saat ia membunuh seseorang ya...