" gak nginep aja? tanggung nih 2 jam lagi matahari terbit " tanya Johnny berdiri didepan pintu rumahnya memandang Jaehyun yang bersiap memakai helm dan jaket jeansnya.
" gak ada waktu, gue harus cari Haechan "
" lo kabarin gue terus kondisinya ya Jae, gue bakal bantu cari "
" thanks Jo "
" gue cabut dulu " pamit Jaehyun sambil menyalakan motornya dan berlalu meninggalkan Johnny yang masih berdiri ditempatnya.
" Cuy? tidur? "
" hampir "
" lo beneran gak tau apa apa tentang Haechan? "
Johnny duduk di meja belajar adiknya sembari matanya terus menatap wajah sang adik yang berusaha untuk tidur.
" gak Hyung. beneran gak tau "
" tapi lo kan gampang bergaul, temen lo juga banyak. masa gak pernah tau dia sama sekali? "
" ya terus apa urusannya? udah sana ah hyung, ngantuk banget gue " jawab Mark sinis dan membalikkan badannya supaya tidak lagi di tatap sang kakak.
" kalo lo udah bangun nanti, ke kamar gue ya. telfon semua temen temen lo, siapa tau ada yang kenal Haechan " Johnny bangkit dari duduknya dan berjalan keluar dari kamar Mark.
" shit. Hari ini gue bener bener sial "
•••
sinar matahari yang berusaha masuk dari celah jendela di gudang tempat Haechan dikurung, perlahan membangunkannya dari..... pingsan?
semalam, beberapa saat setelah berusaha mendobrak pintu gudang, tubuh Haechan ambruk kehabisan energi akibat menahan sakit yang dia terima semenjak 2 hari berturut - turut. ditabrak, dipukuli.
" eomma.. Sakit.. "
Haechan menangis. anak yang selalu tersenyum itu menangis sejadi - jadinya. merindukan kasih sayang dan perhatian sang ibu yang dia tidak tau keberadaannya dimana.
hatinya sakit mengingat semua perlakuan teman sekolahnya itu, ia masih belum paham dengan alasan Jaemin dan Jeno yang selalu membencinya.
ditambah semua anak - anak sekolahnya yang sangat takut dengan mereka bedua.
tidak ada yang mau menolong ataupun membela Haechan ketika sedang dijadikan bahan bully saudara kembar beserta gengnya itu.
Jeno dan Jaemin adalah kembar tak identik. Jeno adalah kakak karena lahir 2 jam sebelum Jaemin lahir.
setelah puas meluapkan emosinya, Haechan mulai bangkit dan berusaha mendobrak pintu gudang itu lagi. ia rasa kali ini, tenaganya sudah mulai terisi.
" brakk "
" brakkk "
" brakkkk "
pintu gudang yang terbuat dari kayu itupun terbuka. Haechan keluar, memandang sekeliling nya.
asing. semuanya terlihat sangat asing.
banyak pepohonan rimbun dan hanya ada jalan setapak.
•••
" Pulang. Istirahat. Biar gua yang cari Haechan. Lo tidur "
" Gak apa hyung, gue bakal terus cari Haechan sampe ketemu "
" Pulang sekarang. " Tegas Taeyong sembari mematikan sambungan telepon.
" sorry hyung, gue bisa gila kalo dirumah " gumam Jaehyun sambil menyalakan kembali motornya yang sedang berhenti dipinggir jalan.
Jaehyun sudah berjalan jauh meninggalkan kota Seoul, mengarah ke pedesaan guna menenangkan pikirannya.
putus asa, Jaehyun putus asa.
dia tidak tahu harus kemana menanyakan keadaan sang adik. dia tau, disekolah adiknya tidak memiliki teman satupun.
○○○
setelah menutup telepon Jaehyun, Taeyong keluar dari mobilnya. berjalan menuju rumah yang dari tadi malam ia cari alamatnya.
setelah 2 kali memencet tombol bel rumah tersebut, pemilik rumah membukakan pintunya dan memandang Taeyong bingung.
" Selamat pagi, saya Lee Taeyong. kakak dari murid anda yang bernama Lee Haechan " Taeyong membungkukkan tubuhnya sembari memperkenalkan diri kepada wali kelas Haechan. Leeteuk.
" aahh. nak Taeyong, silahkan masuk "
setelah mempersilahkan masuk, Leeteuk langsung membuatkan minuman untuk dihidangkan.
" silahkan diminum dulu " ucapnya sambil kembali duduk berhadapan dengan Taeyong.
Taeyong mengangguk dan mulai meneguk segelas teh hangat.
" jadi ada apa nak Taeyong datang pagi - pagi kesini? "
Leeteuk membuka pembicaraan setelah melihat Taeyong sudah menaruh kembali gelas ke atas meja didepannya.
" adik saya belum pulang kerumah dari sepulang sekolah kemarin "
Leeteuk terkejut setelah mendengar ucapan bahwa anak murid kebanggaannya itu menghilang tiba - tiba.
" saya kesini, ingin menanyakan tentang kontak dan alamat semua teman teman sekelas Haechan "
" hampir setiap hari waktu dia pulang sekolah, saya lihat wajah dan tubuh Haechan luka. "
Taeyong melanjutkan pembicaraannya dengan tenang, tidak tampak sedikitpun emosi di raut wajahnya.
••••
" Halo ? "
" kita harus ketemu, di restoran tempat biasa kita kumpul "
" ada apa tiba - tiba ? "
" sampai ketemu disana, 1 jam lagi "
••••
New Character, om Leeteuk
KAMU SEDANG MEMBACA
Berharap ● HAECHAN TAEYONG JAEHYUN
Fanfiction3 saudara kandung yang berjuang melawan manis pahitnya kehidupan - Taeyong, Jaehyun, Haechan