Haechan sudah sadar, sekarang ia sedang di temani oleh Johnny dan Mark di kamar rawat inapnya. saat ini, Jaehyun masih belum kembali dari ruangan dokter.
" Chan, lo kenapa bisa tiba - tiba pingsan? " tanya Mark sembari membantu Haechan mengupas buah jeruk yang tadi ia beli bersama Johnny.
" gak tau, akhir akhir ini aku gampang sakit kepala "
" badan aku juga lemas banget, kayaknya kecapekan latihan hahaha " jawab Haechan dengan nada suara yang begitu ceria, seperti biasanya.
" iya juga sih, soalnya temen gue ini udah jadi artis " Mark melempar pelan kulit jeruk ke arah wajah Haechan.
" makanya lain kali jangan paksain diri lo Chan, kalau udah capek istirahat " ucap Johnny mendekati mereka berdua yang sibuk dengan perang kulit jeruk.
Johnny membersihkan semua sampah yang ada di atas kasur Haechan, memukul kepala sang adik yang merepotkannya karena bertingkah kekanak - kanakkan.
" duduk yang bener, diem. ini rumah sakit bukan rumah nenek lo " Johnny kembali ke sofa dan mulai membuka ponselnya.
Mark dan Haechan hanya tertawa kecil karena Johnny yang terlihat seperti orang tua mereka.
Beberapa saat kemudian, Jaehyun sudah kembali dari ruangan dokter. ia masih diam berdiri didepan pintu masuk.
" hyung ngapainn? sini, ayo masukk " ajak Haechan sembari menepuk kasurnya tanda menyuruh sang kakak untuk duduk disana.
Tatapan mata Jaehyun sekilas terlihat kosong, ia hanya diam dan mengikuti ajakkan Haechan untuk duduk di sampingnya. tidak ada satu kata pun yang keluar dari mulut Jaehyun.
" kenapa Jae? " tanya Johnny memastikan sahabatnya itu baik baik saja.
" gimana Chan? masih pusing? " ucap Jaehyun mengalihkan pertanyaan dari sahabatnya.
" udah engga kok hyung, berkat infus ini aku jadi sehat lagi " Haechan tersenyum mengangkat telapak tangannya yang terinfus.
" bagus deh, mau makan apa? "
" pizza boleh hyung? pinggirannya buat gue yaa? " sahut Mark yang dari tadi memang sudah menahan lapar.
" lu bisa diem gak? " Johnny langsung menegur sambil menendang kaki milik sang adik.
" hahaha, iya hyung ayo pesan pizza! " seru Haechan dengan semangat.
Tiba - tiba, Jaehyun menangis. hati nya terasa begitu sedih melihat wajah sang adik yang masih saja terlihat bahagia. tidak ada sedikit pun rasa sakit yang dirasakan oleh Haechan.
Padahal, Jaehyun tahu betul sampai saat ini pun pasti ada rasa sakit yang menyerang bagian kepala adiknya. meskipun sedikit.
" hyung kenapaaa? " tanya Haechan pelan, ia mendekatkan wajahnya ke arah wajah Jaehyun yang tertunduk.
" hyung? kenapa nangiss? "
Jaehyun benar - benar tidak sanggup bertatapan dengan sang adik. mendengar suara Haechan saja sudah mampu membuat kesedihannya semakin besar.
" Jae, ayo keluar " ajak Johnny sembari menarik pergelangan tangan milik Jaehyun. Jaehyun mengikuti Johnny tanpa berkata sedikitpun.
Haechan dan Mark kini saling melemparkan tatapan bingung. melihat kakaknya sedang membawa Jaehyun keluar, Mark kemudian duduk di kasur milik Haechan dan mulai mengalihkan topik.
" udah biarin, kakak lo kayaknya abis di putusin cewe nya " ucap Mark sembari menyalakan permainan dari ipad nya. mengajak Haechan untuk ikut bermain dengannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Berharap ● HAECHAN TAEYONG JAEHYUN
Fanfiction3 saudara kandung yang berjuang melawan manis pahitnya kehidupan - Taeyong, Jaehyun, Haechan