" Nak, tolong bantu bapak angkat meja ini ke depan ya. "" Biar Haechan saja pak " Jawab Haechan sigap dengan tangannya yang langsung mengambil alih seluruh badan meja.
" Wahh. ayo kita angkat sama sama "
" Tidak perlu pak, Haechan kuat. hahaaha "
Begitulah suasana sore hari seorang Haechan, dia bekerja paruh waktu di sebuah kedai ramyeon didekat perkotaan.
meskipun sang kakak tertua seorang manager, Haechan tetaplah anak yang mandiri. dia tidak ingin merepotkan kakaknya yang selama ini sudah merawatnya dari kecil.
•••
ditengah dingin malam kota Seoul, Haechan berjalan dengan senyuman yang indah. senyuman itu muncul ketika dia membayangkan akan makan malam bersama kedua kakaknya, hari ini bapak pemilik kedai membungkuskan 3 ramyeon untuk Haechan dan ke dua kakaknya.
" Brukkk "
Haechan jatuh terpental tepat setelah di tabrak oleh sebuah mobil.
Haechan berusaha berdiri tertatih dan melihat kearah pengemudi yang turun dari dalam mobil mewahnya.
Na jaemin..
" Tadinya, gue berharap nyawa lo hilang. tapi ternyata cuma kena sedikit ya? yaudah. lain kali. good night, loser "
Haechan meringis kesakitan, tangan, kaki, dan wajah semuanya berdarah akibat kejadian barusan.
bingung? sangat.
kesal? amat sangat.
tapi apa yang bisa Haechan perbuat? ingin bertanya pun, si pelaku sudah pergi meninggalkan dia sendirian di jalanan yang sepi itu.
••
" Hyung, ayo makan malam bersama. hari ini aku dikasih ramyeon tiga porsi hyung. ayo? " Haechan mengajak kedua kakaknya yang sedang melakukan aktivitasnya masing - masing di ruang tamu.
Taeyong sedang sibuk mengerjakan pekerjaannya di depan layar laptop. sedangkan Jaehyun sedang memainkan snar gitarnya dengan santai.
" Chan? Lo kenapa!? " Jaehyun langsung berdiri seketika melihat keadaan adiknya yang sudah terluka parah.
Taeyong yang sibuk dengan layar laptopnya pun otomatis mengalihkan pandangannya ke arah adik bungsu kesayangannya itu.
Taeyong berdiri, mendekati adiknya yang tengah tertunduk ketakutan karena bingung untuk menjawab tentang semua luka - luka yang ia dapati sepulang kerja.
" siapa yang buat lo jadi kayak gini Chan? "
..
..
" JAWAB " Taeyong berusaha menahan amarahnya ketika melihat adiknya hanya diam tak berkutik.
" Tadi aku coba naik sepeda kim ajusshi, hyung. tiba tiba sepeda nya oleng- "
" SUDAH BERANI BOHONG KAMU LEE HAECHAN?! " Taeyong membentak sang adik, memukul meja makan yang ada dibelakang tempat Haechan berdiri.
" sekali lagi hyung tanya, siapa yang buat kamu jadi kayak gini "
" Hyung, sumpah. aku cuma naik sepeda kencang lalu jatuh ke aspal. " Haechan menatap mata sang kakak tertua memastikan bahwa kakaknya akan percaya dengan alibinya.
" Taaakk! "
tamparan keras dari Taeyong melayang ke wajah Haechan yang penuh dengan goresan luka.
rahang Taeyong mengeras ketika dia mendengar jawaban kebohongan yang keluar dari mulut sang adik. Taeyong tau betul kalau Haechan selalu di bully, dia cuma ingin Haechan jujur dan memberi tahu siapa yang berbuat sekeji ini.
" oke kalau emang itu jawaban yang lo kasih, gua yang bakal cari tau sendiri " ucap Taeyong sembari pergi meninggalkan kedua adiknya yang terdiam bingung memikirkan cara untuk meredam emosi sang kakak.
" Bersihin dulu semua luka lo, gua siapin makanannya. " Jaehyun dengan sigap mengambil bungkusan ramyeon yang ada di tangan Haechan, dan berbalik ke arah dapur.
" Hyung..? maaf.. "
setelah Haechan membersihkan diri, ia mendatangi kamar Taeyong yang berada tepat disebelah kamarnya.
Taeyong sedang duduk terdiam di depan meja kerjanya, memandang jendela kamar yang memperlihatkan keindahan langit malam.
Taeyong membalikkan bangkunya, menghadap sang adik yang menatap wajahnya dengan senyuman lembut khas seorang Haechan.
hatinya sakit, melihat sang adik yang terluka tetapi masih berusaha tersenyum meyakinkan dirinya bahwa semua akan baik baik saja.
" ayo turun hyung, tadi aku bawa ramyeon untuk kita makan malam bersama " sekali lagi, hatinya terasa tercabik ketika melihat senyuman itu muncul kembali di wajah sang adik.
" Chan, lo itu tanggung jawab gua sama Taeyong hyung. jangan lo pendam sendiri. lo punya kita berdua " Jaehyun membuka obrolan ketika mereka bertiga sedang sibuk menyantap ramyeon yang sudah dingin akibat waktu.
" lagian lo ngapain sih kerja? kalo lo butuh apapun bilang, gua pasti usahain Chan " Jaehyun melanjutkan pembicaraannya. ya, di bandingkan dengan Taeyong yang tidak banyak bicara, Jaehyun sangat suka mengungkit hal yang sudah terjadi. Mungkin, masalah tadi dia belum sempat berkomentar karena didahului oleh Taeyong.
" Ahh, Hyung. aku cuma mau coba jadi anak yang mandiri. hahaha " jawab Haechan sembari melanjutkan makannya.
" Besok berhenti ya? " Taeyong mulai membuka suaranya, berharap sang adik dapat menuruti kata katanya.
" nee.. Hyung " jawab Haechan dengan manisnya, mata nya membentuk senyuman yang indah.
Bonus Haechan mode paruh waktu :)
KAMU SEDANG MEMBACA
Berharap ● HAECHAN TAEYONG JAEHYUN
Fanfic3 saudara kandung yang berjuang melawan manis pahitnya kehidupan - Taeyong, Jaehyun, Haechan