Bagian 19

445 50 0
                                    


" lo bukan siapa - siapa gue lagi. nikmatin aja semua kekayaan yang udah kalian ambil "

Taeyong yang baru saja menginjakkan kakinya di tangga apartemen tempat Jeno dan ayahnya tinggal, kini memberhentikan langkahnya. ia mendengar suara milik Jeno yang begitu jelas terdengar.

" BRAKK!! "

Jeno membanting pintu rumahnya begitu keras. membuat Taeyong terkejut saat sibuk mendengar percakapan antara kakak beradik itu.

" Fine, lo nikmatin aja kemiskinan sama orang gak berguna kayak dia "

Jaemin dengan emosi berjalan menuruni tangga. sehingga tanpa sadar ia sudah bertatapan dengan Taeyong.

Taeyong sekarang mulai menyadari, bahwa semua akar masalah ini sebenarnya ada di sang ayah. ayahnya pula yang mempersilahkan diri untuk di hancurkan kehidupannya oleh sang istri.

-

-

" lain kali mau ada uang ataupun enggak, kamu harus tetap bawa ayahmu ke rumah sakit. " ucap Taeyong setelah ia masuk ke dalam rumah milik Jeno dan ayahnya.

" iya hyung, makasih " jawab Jeno masih sibuk menyuapi makan sang ayah.

" yasudah, saya harus kembali ke rumah sakit sebentar lagi "

" bapak harus sembuh ya? "

Taeyong memegang kedua tangan Siwon yang mulai gemetar menahan tangis saat melihat wajahnya.

•••

Haechan kini benar - benar di buat sibuk dengan aktivitas barunya yang sebentar lagi akan debut menjadi penyanyi.

Di saat ada sedikit kesempatan untuk beristirahat, Haechan lebih memilih untuk bertemu Jungwoo di parkiran mobil.

Memang Haechan sendiri yang meminta untuk tetap tinggal dirumahnya dibandingkan tinggal di asrama yang sudah di sediakan. ia takut sang kakak akan merasa kesepian jika ditinggal.

" HYUNGG!!!! " Haechan dengan semangatnya berlari ke arah mobil Jungwoo yang sedari tadi sudah menunggu kehadirannya.

Saat ingin membuka pintu penumpang yang ada disebelah Jungwoo, Haechan sedikit terkejut melihat seseorang yang selama ini ia takuti.

Dengan cepat, Haechan menghilangkan rasa traumanya yang kini membuat kedua telapak tangannya bergetar hebat.

" Jeno, Annyeong! " sapa Haechan dengan senyum ciri khasnya yang menghangatkan semua orang yang melihatnya.

Haechan adalah anak yang sangat mudah untuk memaafkan seseorang. bahkan satu menit selesai ia di pukuli oleh Jeno pun Haechan sudah memaafkannya.

Sesaat setelah melihat saudara sambungnya menangis, Haechan dengan cepat memeluk Jeno guna menenangkannya. Haechan terlalu bahagia mengingat kalau saat ini ia memiliki banyak saudara.

Haechan tidak lagi merasa kesepian karena ditinggal oleh kakak keduanya entah kemana.

" appa mau ketemu sama lo "

Haechan terpaku mendengar ucapan dari Jeno barusan. ia melihat wajah saudara tirinya dengan tatapan penuh dengan pertanyaan.

" appa? "

-

-

Haechan, Jeno dan juga Jungwoo kini berdiri terdiam didepan pintu rumah. Jeno dengan sabar menunggu kesiapan dari sang saudara untuk bertemu ayah mereka.

" ayo Jeno kita masuk " ajak Haechan setelah bisa menenangkan nafasnya.

Jeno hanya mengangguk dan membukakan pintu untuk mereka semua masuk.

Berharap ● HAECHAN TAEYONG JAEHYUNTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang