Bagian 4

808 82 3
                                    


" chan? Di kelas ini tinggal nama lo doang nih yang belum bayar buat study tour minggu depan. Lo ikut atau nggak? "  pertanyaan dari Chenle si bendahara kelas berhasil membuat haechan berhenti mengerjakan soal soal kimia didepannya.

" ikut kok, senin besok ya uangnya? "

" gila lo? terus gue harus nunggu 2 hari lagi? gak bisa. sore ini gue tunggu "

" Lagian masa cuma segini nunggak sih chan " lanjut Chenle menggelengkan kepalanya sambil berlalu meninggalkan Haechan yang masih belum selesai berbicara.

Biasanya, setiap sabtu dan minggu Haechan pergi bekerja sebagai maskot di pusat perbelanjaan anak anak dan langsung diberi upah setelah bekerja. maka dari itu dia berjanji akan membayar iuran study tour pada hari senin.

Melihat teman sekelasnya pergi, Haechan lanjut menjawab soal - soal yang ada di bukunya. Konsentrasinya pecah setelah mengingat perkataan kakaknya untuk berhenti kerja paruh waktu.

Haechan sangat ingin mengikuti study tour kali ini, karna selama 2 tahun sekolah dia belum pernah pergi study tour.




" ikut gue " tiba tiba seseorang menarik kerah Haechan dari belakang, dan menyeret tubuhnya. Haechan tertatih - tatih mengikuti langkah si penarik kerah.

" Brakkk "

Mark membanting tubuh Haechan menghadap kaki seseorang yang sangat dia takuti.

" masih berani masuk sekolah? "

" gua udah bilang sama lo berkali kali, jangan pernah muncul di sekitaran gua. "

Jaemin mulai memukuli Haechan tanpa ampun, menendangi tubuhnya ketika Haechan mulai tersungkur.

" J.. jae.. jaemin maaf "

" berani lo sebut nama gua bangst? "

Jaemin terus memukuli Haechan setelah mendengar namanya di sebut

" m.. maaf. Mmaaff "

Haechan yang hampir kehilangan kesadaran mendadak pingsan setelah hampir 20 menit dipukuli oleh Jaemin.


•••


" Halo, kenapa Jae ? "
" bang Haechan belum pulang dari sekolah. Tadi gue cek di tempat dia kerja juga gak ad-"

*tuutt~

Taeyong langsung mematikan sambungan telepon dan bergegas menuju mobilnya setelah mendengar Haechan tidak ada di tempatnya bekerja.

1 jam sudah Taeyong mengelilingi seluruh isi sekolah Haechan, hasilnya nihil. dia tidak menemukan keberadaan sang adik.

~Nomor yang anda tuju, sedang sibuk

" Haechan lo dimana sih, Anjing ! " teriak Taeyong frustasi sambil menendang bagian depan mobilnya.


•••

" ugh... sakit... "

" haus... "

" ini dimana.. ya Tuhan, Taeyong hyung.. Jaehyun hyung... "

Haechan terbangun dari pingsan di dalam sebuah gudang yang sangat asing dimata nya. tubuhnya penuh dengan luka memar, wajahnya berantakan.

dengan sekuat tenaga Haechan berdiri menuju pintu gudang sembari menenteng tas sekolahnya.

hasilnya nihil. pintu terkunci dari luar.

buru buru Haechan membuka tas sekolah untuk mengambil ponsel dan menghubungi kedua kakaknya.

Berharap ● HAECHAN TAEYONG JAEHYUNTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang