" eomma, kita ngapain disini sih? dia siapa? "
" Hyungmu "
" Hyung? "
" aku punya kakak? "
Tiffany hanya mengangguk memandang wajah anak dari suaminya yang terlihat bingung.
Setelah sekian lama, Tiffany baru memberanikan diri untuk mengenalkan Taeyong kepada sang anak tiri. saat Taeyong sudah pergi meninggalkan dunia ini.
" Taeyong sayang, adikmu hari ini datang mengunjungimu nak.. "
" Tolong maafkan eomma yang tidak ada disampingmu di saat - saat terakhir kamu anakku.. "
" Anakku tercinta.. Anakku sayang.. "
Tiffany menangis disamping makam sang anak, mengelus lembut dan memeluk foto yang sengaja Jaehyun taruh disana.
" eomma, jangan nangis " Jungwoo mengusap pelan bahu sang ibu guna menenangkannya.
" Berbahagia lah disana anakku, tunggu sampai kita berkumpul lagi dengan jalan kehidupan yang lebih baik "
••••
" Gue udah coba telfon papa nya Jaehyun tapi gak aktif "
" Coba lo chat aja deh Hyung " Jawab Mark yang sedang asik mengupas semangka untuk Haechan.
" Udah, tapi tetep aja gaada balesan, keliatan ada gila - gilanya juga nih orang tua "
" Mulut lo " Mark menyodorkan sepotong semangka ke mulut Johnny. kemudian meninggalkan kakaknya yang masih berada di sofa yang biasa Taeyong tempati.
Mark berdiri didepan pintu kamar Haechan yang tidak tertutup rapat, disana Haechan sedang duduk dimeja belajarnya memandangi wajah sang kakak tertua yang ada didalam sebuah bingkai foto.
" Hyung kan enggak suka sama debu, Hyung pasti marah kalau lihat kamar ku sekarang "
" Maaf ya Taeyong hyung, akhir - akhir ini aku jadi pemalas "
" Chan.. "
Dengan sedikit ragu, Mark mulai berjalan memdekati Haechan.
" Iya? "
Haechan menaruh foto kakaknya dan berbalik memandang Mark yang berdiri disampingnya.
" Gue beli semangka tadi. ayo keluar, kita makan bareng "
" Ayoo, tunggu sebentar ya Hyung. nanti kita ngobrol lagi "
Haechan memeluk sebentar foto kakaknya itu dan langsung bergegas mendahului Mark pergi keluar kamarnya.
Mark yang sudah mulai terbiasa melihat Haechan berbicara sendiri dengan foto kakaknya hanya bisa tersenyum tipis melihat tingkah temannya itu.
Ya, Mark sudah berjanji dengan dirinya sendiri untuk menjadi sahabat Haechan. semenjak ia tau bahwa Jaemin dan Jeno lah yang sengaja menyuruh dokter sekolah untuk meracuninya.
" Masuk sekolah lagi ya Chan? udah lama banget lo liburnya " Ucap Jaehyun baru saja keluar dari kamarnya.
" Gak mau, aku gak mau di lukain lagi. nanti Taeyong hyung marah "
" Enggak akan ada yang ganggu lo Chan, percaya sama gue " Jaehyun meyakinkan dengan mengelus lembut rambut milik sang adik .
" Gimana kalau nanti aku mati juga? seperti Taeyong hyung "
" Lee Haechan! " Jaehyun yang sedari tadi berusaha tenang mulai tersulut emosi setelah mendengar jawaban dari adiknya.
" Gaada hubungannya kematian Taeyong hyung sama masalah sekolah lo. semua itu udah takdir. "
KAMU SEDANG MEMBACA
Berharap ● HAECHAN TAEYONG JAEHYUN
Fanfiction3 saudara kandung yang berjuang melawan manis pahitnya kehidupan - Taeyong, Jaehyun, Haechan