6 - Luncheon

459 24 1
                                    

Tumben banget hari ini Shera tidak merasa lapar. Biasanya jam masih menunjukan pukul sebelas perut Shera sudah keroncongan minta diisi. Tapi hari ini beda. Dia sama sekali enggak nafsu makan. Nasi goreng setengah porsi semalam adalah makanan terakhir yang dia santap. Ria yang sedari tadi memperhatikannya mulai curiga,

"Shera, tumben ga bikin teh. Biasanya pagi-pagi sudah ngabsen ke pantry" tanya Ria.

"Lagi enggak kepengen" jawab Shera yang sibuk mengetik di laptopnya.

"Enggak laper lo?" tanya Ria lagi.

"Enggak" jawab Shera singkat.

"Deg-degan ya?" tiba-tiba Mita ikut nimbrung.

"Mita....psstt" Shera buru-buru memberikan kode ke Mita. Yang diberi kode cepat tanggap langsung mengambil ponselnya.

"Deg-degan kenapa lo Sher?" Ria penasaran

"Siapa yang deg-degan?"

"Lah itu Mita bilang lo deg-degan"

"Ngasal saja dia nebak" Shera menutupi.

Tring.... bunyi notifikasi muncul di layar ponselnya. What's App dari Mita muncul.

Enggak laper kenapa neng? Deg-degan ya yang mau lunch sama VC :) - Mita.

Rese lo, jangan berisik jangan sampe anak-anak lain tahu. Bisa heboh nih kantor. - Shera.

Iya, tenang aja. Nah lo sendiri kenapa gelisah gitu dari tadi gue liatin. - Mita.

Gue ga tau nanti mau ngomong apa Ta pas lunch. Mana dia sama sekali ga ada nyebut-nyebut nama orang lain yang bakal ikut lunch. Masa gue berdua doang sih? - Shera.

Sudah, tenang aja Sher. Enjoy. Lo harus positif thinking kapan lagi lo bisa lunch berdua VC. Dinikmati, ga semua orang bisa kayak lo. - Mita.

Dasar lo Ta, kalo bisa milih gue mending puasa deh daripada makan sama nih orang. - Shera.

Tring.... muncul notifikasi What's App lain di ponsel Shera.

Shera, barusan pak Ravel ajak saya untuk makan siang . Beliau mau membicarakan case yang di Medan kemarin. Saya hari ini ga bisa join karena sudah ada jadwal lunch meeting dengan klien dari Hongkong. Minta tolong kamu wakilkan saya, kebetulan pak Ravel bilang ada yang mau ditanyakan ke kamu seputar hasil analisa yang di Medan. Oh iya nanti tolong kamu bayarkan dulu biaya makannya. Struk-nya nanti kasih ke Putri sekretaris saya. Jangan sampai pak Ravel yang bayarin. Kita yang harus jamu dia. - Pak Frans.

Ternyata WA dari pak Frans untuk menjamu pak Ravel. Shera segera membalasnya,

Baik pak. -Shera.

Ok, terima kasih Shera. - Pak Frans.

Tring... notifikasi WA muncul lagi di layar ponselnya kali ini datang dari Ravel,

Saya sudah selesai. Kamu bisa ke lobby sekarang ? - Ravel.

Iya pak, saya turun sekarang. - Shera.

Ok - Ravel.

Shera membawa beberapa file dan bersiap-siap membawa tas kecilnya. Mita, Karin,dan Ria yang melihatnya saling berpandangan.

"Mau kemana Sher?" tanya Ria.

"Gue jalan dulu ya guys. Ada urusan sebentar. Nanti gue balik kantor lagi" seru Shera tak memberikan kesempatan teman-temannya menanggapi dia langsung berjalan dan segera berlalu meninggalkan teman-temannya.

"Ada apa sama Shera? Dari tadi gue liatin enggak kayak biasanya " gumam Ria.

"Ada yang urgent kali. Palingan nanti dia juga cerita." Mita menutupi.

I'm Already YoursTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang