19 - Joshua Oh Joshua

256 12 1
                                    

Sore hari Ravel baru saja tiba kembali di kantornya setelah meeting di daerah Menteng. Dia langsung menuju ruang meeting yang terletak di lantai 10 beberapa staf direksi dan manajerial menyambutnya dan mereka segera masuk ke ruang meeting utama untuk Signing Ceremony Perjanjian Investasi dengan PT Vivan Adi Perkasa, perusahaan tempat Joshua bekerja.

Penandatangan perjanjian investasi berlangsung singkat selesai menandatangani akta perjanjian investasi kedua pimpinan saling berjabat tangan.

"Selamat pak, semoga kerjasama kita dapat terjalin dengan baik." ujar pak Djarot selaku presiden direktur dari PT Vivan sembari menjabat tangan Ravel.

"Sama-sama pak Djarot. Sukses selalu untuk kedepannya." balas Ravel.

"Bisa menjalin hubungan dengan Lim Group  adalah sebuah kehormatan buat kami."

"Sama-sama pak, saya juga senang bisa bekerja sama dengan PT Vivan. Sebagai salah satu start up company yang cukup maju di negara ini. Apalagi dibantu negosiator yang luar biasa seperti pak Joshua." Ravel seraya menunjuk ke arah Joshua yang berdiri di samping pak Djarot.

"Ah.. iya benar sekali pak Ravel. Dia memang salah satu staff negosiasi kami yang handal. Tanpa Joshua mungkin kerja sama ini tidak akan terjadi." ujar pak Djarot.

Joshua tersenyum usai dipuji atasannya.

"Besok kalau pak Ravel butuh info atau report apa saja mengenai perusahaan kami bisa langsung menghubungi Joshua. Dia siap dua puluh empat jam." Gurau pak Djarot.

"Hahaha... tenang saja pak, saya percaya dengan kinerja PT Vivan." sahut Ravel.

"Kalau begitu mari pak Ravel kita lanjut makan malam bersama. Sudah kami siapkan jamuan di Plataran Dharmawangsa. Nanti bapak dan tim bisa berangkat beriringan dengan kami."

"Seharusnya pak Djarot tidak perlu repot-repot segala."

"Sudah sewajarnya pak Ravel tidak perlu sungkan. Mari pak."

Ravel mengikuti pak Djarot meninggalkan ruang meeting bersama tim mereka menuju ke Plataran Dharmawangsa.

Setibanya disana mereka segera menempati meja makan di ruang VIP yang sudah disiapkan. Ravel duduk bersebelahan dengan pak Djarot beserta tim mengelilingi meja makan.
Satu persatu menu dihidangkan dan mereka memulai jamuan makan malam.
Selesai makan mereka asik mengobrol satu sama lain sambil sesekali bersenda gurau.

"Pak Ravel, pokoknya besok kalau ada perlu apapun langsung hubungi Joshua." ucap pak Djarot. "Joshua, sini sebentar." Panggil pak Djarot.

"Iya pak, bisa saya bantu?" tanya Joshua.

"Kamu nanti sering update sama pak Ravel. Jangan sampai ada report yang telat."

"Siap pak. Saya pasti update tepat waktu."

"Anytime perlu apapun atau ada hambatan apapun bisa langsung dengan Joshua. Kalau sampai dia tidak bisa dihubungi kabari saya langsung pak Ravel. Ya sudah kalian ngobrol dulu,  saya mau ke toilet sudah dari tadi saya nahan buang air kecil." seloroh pak Djarot.

"Oh iya pak, silahkan." sahut Ravel.

"Kalian ngobrol dulu ya." seru pak Djarot sambil menepuk pundak Joshua.

"Iya pak." jawab Joshua

"Terima kasih ya pak Joshua." ujar Ravel selepas ditinggal pak Djarot.

"Wah, seharusnya saya yang terima kasih pak. Kalau waktu itu bapak ga kasih saya kesempatan ketemu kemungkinan tidak akan ada acara hari ini." balas Joshua.

"Hahaha... tapi semuanya kan berkat negosiasi bapak juga."

"Tapi tetap lah pak Ravel yang banyak bantu kami."

I'm Already YoursTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang