5 - O M G !

560 25 1
                                    

Selamat datang kembali di Jakarta. Shera tampak sudah rapi menunggu taksi online menjemputnya di gerbang kost. Hari ini dia tidak ke kantor menggunakan TransJakarta karena bawaannya lumayan banyak. Oleh-oleh yang disiapkan untuk teman-teman dikantornya sudah tersusun rapi disampingnya. Tak lama taksi online yang ditunggu datang juga. Setibanya di lobby kantor Shera segera menuju pintu akses. Sepanjang jalan dia menoleh kiri kanan seolah memastikan kali ini dirinya tidak akan lagi jadi korban tabrakan oleh pria si pembawa sial. Untungnya kali ini aman, Shera sampai di mejanya dengan selamat.

"Pagi semua"

"Shera... Kapan sampai?" tanya Mita semangat melihat sahabatnya muncul di ujung koridor kantor.

"Semalam sampai Jakarta. Nih gue bawain buat elo sama anak-anak. Sudah dipotongin jadi tinggal lo makan aja" jawab Shera sambil memberikan bolu meranti yang dibawanya sejak tadi.

"Wah... bolu meranti. Aku mau dong. Sarapan pagi gratis nih" seru Ria yang baru saja balik dari toilet.

"Gue juga mau" Karin tak mau kalah

"Bagi-bagi yang lain juga Ta. Gue bawa 2 kotak nih" ujar Shera sambil menyerahkan satu kotak bolu Meranti lagi kepada Mita.

"Banyak amat Sher, bisa kenyang enggak makan siang nih. Fajar, Dinda, Ryan nih ada bolu. Yang lain kalo mau gue taruh sini ya" Mita sibuk membagi-bagian bolu ke anak-anak kantor disekitarnya.

"Pagi-pagi sudah heboh ada apa ini?" mba Prita yang baru sampai kantor bertanya sambil melihat apa yang sedang terjadi.

"Shera bawa sarapan pagi mba bolu Meranti. Mba Prita mau?" tanya Ria.

"Eh... jangan mba Prita ada special khusus. Nah ini untuk mba Prita saya bawain yang rasa keju sesuai kesukaan mba Prita." Shera seraya menyodorkan satu box bolu ke arah mba Prita.

"Wah... makasi ya Sher. Tau aja saya suka banget sama keju" mba Prita menerimanya dengan sukacita. "Oh iya Sher, nanti kalo urusan beboluan sudah beres kamu mampir ke ruangan saya ya. Ada yang mau saya tanyakan"

"Oke mba, saya ke toilet dulu cuci tangan habis itu saya ke ruangan mba" Shera berjalan menuju toilet.

Wangi khas minyak essential dari difusser yang terletak diujung meja kerja mba Prita membuat Shera merasa tenang saat masuk ke ruangan,

"Jadi ada apa mba?" tanya Shera sambil duduk berhadapan dengan atasannya.

"Gini Sher, kemarin saat meeting BOD kamu sempat dicari pak Frans dan pak Ravel. Kamu kenal dengan pak Ravel?"

"Pak Ravel? Siapa itu mba?"

"Loh ditanya malah balik tanya. Pak Ravel itu Vice Chairman dari Lim Group"

"Saya enggak kenal mba. Memang ada apa dia cari saya?"

"Nah justru itu makanya saya panggil kamu sekarang. Dia tuh sempet nanyain kamu, saya jawab kamu sedang bistrip ke Medan. Trus saya tanya ada perlu apa kali saja saya bisa bantu, eh dia bilang enggak ada apa-apa, bukan masalah penting. Gitu katanya. "

"Ravel... siapa ya? Beneran mba saya enggak kenal. Terus kok dia bisa tahu saya ya?"

"Seeprtinya dia tahu dari pak Frans. Saya juga sempat tanya apa ada pesan untuk kamu, dia bilang enggak ada masalah personal katanya."

"Em...siapa ya mba? Beneran loh saya enggak kenal. Saya inget-inget enggak ada nama itu. Lagipula itu kan Vice Chairman ya, mana mungkin saya mainnya kejauhan mba" Shera sedikit tertawa.

"Yah makanya saya nanya kamu kirain kamu kenal. Tapi katanya nanti dia akan temui kamu lagi sih kalo kamu sudah masuk ke kantor"

"Oh... tapi kok yakin banget dia bakal ketemu saya lagi?"

I'm Already YoursTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang