" Yaudah. Sana ngepel."
" Ya elonya kenapa masih disini kak."
Jaemin mengernyit karna tiba-tiba Renjun berbicara nonformal padanya. Tapi ya namanya Jaemin yang tidak suka memperbesar masalah, pemuda itu mengangkat bahunya acuh.
" Oh oke." Ujarnya lalu menyingkir dari hadapan Renjun yang sudah lengkap dengan sapu pel, ember dan botol cairan pembersih lantai.
Setelah Jaemin pergi. Renjun membuka tutup botol pembersih lantainya lalu menuangkannya langsung ke lantai, mengambil sapu pel lalu mulai mengerjakannya persis seperti yang pernah ia lihat saat ART nya sedang mengepel lantai rumahnya. Dengan gerakan lambat nan canggung, Renjun memulai pekerjaannya.
Di detik berikutnya ia kembali meraih botol pembersih itu lalu kembali menuangkannya ke lantai. Tapi saat ia bersiap-siap hendak kembali mengepel, seruan kaget dari seseorang menginterupsinya.
" Eh Renjun!"
Renjun menoleh dan mendapati Jaeminyang ternyata masih belum keluar dari lapangan basket itu kini menatapnya dengan mata melotot.
" Apalagi kak?" Tanya Renjun malas.
Jaemin tak menjawab, malah bergegas kembali ke arahnya.
Jaemin menatap hasil pel-an Renjun, menatap anak itu dengan tatapan tak percaya lalu setelahnya dengan tiba-tiba merebut sapu pel itu dari tangan Renjun.
" Kak apa-apaan-"
" Kamu nggak bisa ngepel???"
Renjun mengernyit. Tapi dengan ragu ia mengangguk.
" Begini kamu bilang bisa??" Sambar Jaemin sembari menunjuk sapu pelnya yang tentu saja masih kering.
Renjun menurunkan pandangannya.
" Apanya yang salah?"
Sesaat Jaemin melongo lalu kemudian menepuk jidatnya.
" Kamu udah pernah ngepel sebelumnya?" Tanya Jaemin. Dengan ragu Renjun menggeleng.
" Enggak- Tapi pernah liat."
Jaemin menatapnya miris. Lalu setelahnya pemuda itu memasukkan botol pembersih dan juga sapu pel ke dalam ember yang ada disana di saksikan tatapan keheranan Renjun.
" Ikut sini." Dan tak disangka-sangka, Jaemin menarik tangannya.
" Eh kak! Kemana???"
" Ikut aja."
Renjun tak kuasa menolak. Di biarkannya Jaemin menariknya ke sebuah pintu yang ada di sisi kiri gedung.
" Seharusnya kalau nggak bisa ngepel itu bilang." Ujarnya.
Renjun hanya diam karna tatapan matanya kini terfokus ke jemari Jaemin yang menggenggam jemarinya. Genggaman itu terasa hangat tapi entah kenapa membuat Renjun menjadi gelisah.
Jaemin yang sedang membuka pintu itu kembali menyadarkan Renjun. Ternyata ia di bawa ke ruangan besar tempat dimana ruangan loker dan kamar mandi gedung itu berada.
Jaemin berbelok ke kamar mandi, memasukinya lalu menuju ke sebuah keran yang berada tepat di sebelah washtafel.
Renjun tergugu ketika Jaemin melepaskan genggamannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
De Troubles | Jaemren
FanfictionWelcome to : 21th My Jaemren Fanfic " De troubles" Start : 4 april 2022